Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenkes: ODHA Dapat Jatah Obat 3 Bulan Selama pandemi Covid-19

Kemenkes: ODHA Dapat Jatah Obat 3 Bulan Selama pandemi Covid-19 Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menambah pemberian jumlah obat bagi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk mencukupi persediaan konsumsi selama tiga bulan di masa pandemi Covid-19.

"Kami beri kemudahan pemberian obat antiretroviral (ARV) lebih dari sebulan, bahkan sampai dengan tiga bulan selama memenuhi kriteria," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam acara Kompas Talk 'Strategi Daerah Hadapi AIDS Selama Pandemi' yang dipantau secara virtual dari Jakarta, Kamis (22/7).

Nadia mengatakan, kebijakan itu untuk meminimalisasi penularan Covid-19 melalui interaksi ODHA di tempat umum maupun fasilitas pelayanan kesehatan. Menurut Nadia, jumlah ODHA di Indonesia secara estimasi hingga 2020 berkisar 543.100 orang. Sebanyak 359.000 di antaranya berhasil ditemukan dalam kondisi hidup.

"Namun baru 142 ribu yang mendapatkan ARV dari hasil pengetesan sebanyak 37 ribu," kata Nadia.

Populasi tersebut terdiri atas populasi kunci, seperti wanita pekerja seks, lelaki yang berhubungan seks sesama jenis atau LSL serta waria. Selain itu, Kemenkes juga mendeteksi ODHA berdasarkan hasil pengetesan penyakit sipilis sebanyak 964 orang. Sebanyak 480 di antaranya menjalani pengobatan.

Jumlah tersebut juga termasuk kelompok ibu hamil sebanyak 1.595 orang dari total pengetesan sebanyak 520 ribu orang. "Ibu hamil yang mendapatkan pengobatan sebanyak 395 orang," ujar dia. Dikutip Antara.

Nadia mengatakan ARV bukan hanya obat bagi ODHA, tapi juga upaya pencegahan penyakit bagi masyarakat yang rentan tertular. "Pada 2004, kami mulai obati pasien HIV di Indonesia. Awalnya obat HRV hanya ditujukan untuk orang yang terdiagnosa pada stadium lanjut dan penyakit penyerta diberikan pengobatan," kata dia.

Kemudian di 2004, kata Nadia, pengobatan ditingkatkan sesuai ketersediaan obat kepada orang yang terinfeksi HIV dan sudah masuk hampir stadium AIDS. Pada 2011 penggunaan ARV ditingkatkan lagi kepada orang yang lebih berisiko untuk mencegah orang tersebut jatuh pada stadium AIDS.

"Di 2013 ada inisiatif agar penggunaan ARV lebih luas pada orang tertentu, seperti populasi kunci ibu hamil. Pada 2018 kami adopsi deteksi dini dan orang yang positif langsung diberi obat tanpa melihat kriteria populasi yang mana," tukas dia.

Target di 2020, kata Nadia, 90 persen ibu hamil diharapkan bisa mengetahui status HIV/AIDS mereka dan 100 persen bayi lahir bisa diawasi potensi penularan dari ibunya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi

Kemenag Minta Petugas Perlakukan Jemaah Haji Seperti Orang Tua Sendiri: Dalam Kondisi Apapun Jangan Dimarahi

Jemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun

Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya