Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta warga negara Indonesia (WNI) yang bepergian keluar negeri untuk mewaspadai virus Marburg. Saat ini, suspek Marburg terdeteksi di Kie Ntem, Guinea Khatulistiwa, negara Afrika Bagian Tengah.
"Untuk yang melakukan perjalanan ke Afrika atau daerah yang melaporkan kasus Marburg berhati-hati," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada merdeka.com dikutip Jumat (31/3).
Nadia mengimbau masyarakat tidak kontak dengan orang sedang sakit atau hewan liar. Bila merasakan gejala seperti terinfeksi Marburg, maka segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.
"Periksa segera ke tenaga kesehatan karena ini gejalanya enggak khas," ujarnya.
Dia menegaskan, hingga kini virusMarburg belum teridentifikasi di Indonesia. "Belum," ucap Nadia.
Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, pemerintah telah melakukan penilaian risiko cepat (rapid risk assessment) penyakit virus Marburg pada 20 Februari 2023. Hasilnya, kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia rendah.
Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg. Pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait diminta untuk waspada terhadap virus Marburg.
Surat Edaran itu diterbitkan langsung oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor HK.02.02-C-853-2023 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Virus Marburg.
Syahril menyebut Marburg (filovirus) merupakan salah satu virus paling mematikan dengan fatalitas mencapai 88%. Penyakit Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi.
Virus ini satu family dengan virus ebola. Marburg menular lewat cairan tubuh langsung dari kelelawar atau primate.
Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus Marburg.
"Kelelawar host alami virus Marburg yaitu Rousettus aegyptiacus bukan merupakan spesies asli Indonesia dan belum ditemukan di Indonesia, namun Indonesia masuk jalur mobilisasi kelelawar ini," kata Syahril.
Gejala Marburg mirip dengan penyakit lain seperti malaria, tifus, dan demam berdarah yang banyak ditemukan di Indonesia. Menurut Syahril, kondisi ini menyebabkan penyakit virus Marburg susah diidentifikasi.
Gejalanya berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, diare, dan perdarahan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan perdarahan pada hidung, gusi, vagina atau melalui muntah dan feses yang muncul pada hari ke-5 sampai hari ke-7.
Advertisement
Syahril menegaskan, belum ada vaksin Marburg yang tersedia di dunia. Saat ini, vaksin tersebut masih dalam pengembangan.
Kini ada dua vaksin yang memasuki uji klinis fase 1 yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen.
"Belum ada obat khusus, pengobatan bersifat simtomatik dan suportif, yaitu mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit," ucap Syahril.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan temuan sembilan kematian dan 16 kasus suspek Marburg di Provinsi Kie Ntem, Guinea Khatulistiwa, negara Afrika Bagian Tengah. Gejala yang dialami berupa demam, kelelahan (fatigue), muntah berdarah, dan diare.
Dari delapan sampel yang diperiksa, satu dinyatakan positif virus Marburg. Kejadian Luar Biasa (KLB) di Guinea Ekuatorial yang terjadi diperkirakan telah dimulai sejak 7 Februari 2023. [tin]
Baca juga:
Apa itu Virus Marburg yang Disebut Mematikan oleh Kementerian Kesehatan
Waspada Wabah Virus Marburg, Sembilan Orang Sudah Tewas di Afrika
Seorang Anak Meninggal karena Virus Marburg di Ghana
Waspada Bahaya Virus Marburg, Sudah Mewabah di Ghana
Ghana Umumkan Wabah Pertama Virus Marburg yang Sangat Menular
Kegelisahan SBY Jelang Pemilu: Demokrat Diambil Alih
Sekitar 8 Menit yang laluTiket Indonesia Vs Argentina Diumumkan Sore Ini, Berapa Harganya?
Sekitar 23 Menit yang laluSelvi Ananda Dihina Netizen, Gibran: Ntar Diciduk Nangis
Sekitar 36 Menit yang laluMentan Beri Kuliah Umum di Dies Natalis ke-71 FH Unhas
Sekitar 58 Menit yang laluMenhan Prabowo Tengok Babinsa di Sumbawa, Beri Bantuan 40 Motor Operasional
Sekitar 58 Menit yang laluMK Jawab Soal Kabar Kebocoran Putusan Sistem Pemilu: Baru Disimpulkan 31 Mei
Sekitar 1 Jam yang laluCak Imin Soal Kabar Putusan Pemilu Proporsional Tertutup Bocor: MK Harus Investigasi
Sekitar 1 Jam yang laluViral Ibu Protes Saat Dampingi Anaknya Praktik Buat SIM
Sekitar 4 Jam yang laluTak Cuma Komandan Pasukan HUT RI Istana, Polisi Penjual Pecel Ayam juga Pasukan PBB
Sekitar 2 Hari yang laluTuruti Keinginan Anak, Bapak Ini Nekat Cegat Mobil Patroli Polisi di Pingir Jalan
Sekitar 2 Hari yang laluIni Jenderal Polisi Pendiri Brimob, Pernah Protes Pengangkatan Kapolri dan Diasingkan
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluBanding Ditolak PT DKI Jakarta, Agus Nurpatria Tetap Divonis Dua Tahun Penjara
Sekitar 2 Minggu yang laluGagah dan Tegap, Potret Tribrata Anak Ferdy Sambo Lulus Sekolah Taruna Nusantara
Sekitar 2 Minggu yang laluCerita Megawati Kesal Lihat Kelakuan Sambo dan Polisi Bermasalah
Sekitar 3 Minggu yang laluMega Sentil Kelakuan Polisi seperti Sambo dan AKBP Achiruddin: Insaf Pak!
Sekitar 3 Minggu yang laluBanding Kandas, Ricky Rizal Ajukan Kasasi Terkait Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 3 Minggu yang laluHoaks Putri Ferdy Sambo Akhiri Hidup dengan Cara Gantung Diri
Sekitar 1 Bulan yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 4 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 5 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 6 Hari yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 12 Jam yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluKalah dari Persebaya, Bali United Tak Agendakan Uji Coba Lagi Sebelum Melawan PSM
Sekitar 10 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami