Kemenkes Minta WNI Keluar Negeri Waspadai Virus Marburg

Jumat, 31 Maret 2023 13:39 Reporter : Supriatin
Kemenkes Minta WNI Keluar Negeri Waspadai Virus Marburg Virus Marburg. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta warga negara Indonesia (WNI) yang bepergian keluar negeri untuk mewaspadai virus Marburg. Saat ini, suspek Marburg terdeteksi di Kie Ntem, Guinea Khatulistiwa, negara Afrika Bagian Tengah.

"Untuk yang melakukan perjalanan ke Afrika atau daerah yang melaporkan kasus Marburg berhati-hati," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada merdeka.com dikutip Jumat (31/3).

Nadia mengimbau masyarakat tidak kontak dengan orang sedang sakit atau hewan liar. Bila merasakan gejala seperti terinfeksi Marburg, maka segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.

"Periksa segera ke tenaga kesehatan karena ini gejalanya enggak khas," ujarnya.

Dia menegaskan, hingga kini virusMarburg belum teridentifikasi di Indonesia. "Belum," ucap Nadia.

Sebelumnya, Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril mengatakan, pemerintah telah melakukan penilaian risiko cepat (rapid risk assessment) penyakit virus Marburg pada 20 Februari 2023. Hasilnya, kemungkinan adanya importasi kasus virus Marburg di Indonesia rendah.

Kemenkes telah mengeluarkan Surat Edaran tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Virus Marburg. Pemerintah daerah, fasilitas pelayanan kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, SDM kesehatan, dan para pemangku kepentingan terkait diminta untuk waspada terhadap virus Marburg.

Surat Edaran itu diterbitkan langsung oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Nomor HK.02.02-C-853-2023 tentang Kewaspadaan terhadap Penyakit Virus Marburg.

2 dari 3 halaman

Virus Paling Mematikan

Syahril menyebut Marburg (filovirus) merupakan salah satu virus paling mematikan dengan fatalitas mencapai 88%. Penyakit Marburg merupakan penyakit demam berdarah yang jarang terjadi.

Virus ini satu family dengan virus ebola. Marburg menular lewat cairan tubuh langsung dari kelelawar atau primate.

Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus Marburg.

"Kelelawar host alami virus Marburg yaitu Rousettus aegyptiacus bukan merupakan spesies asli Indonesia dan belum ditemukan di Indonesia, namun Indonesia masuk jalur mobilisasi kelelawar ini," kata Syahril.

Gejala Marburg mirip dengan penyakit lain seperti malaria, tifus, dan demam berdarah yang banyak ditemukan di Indonesia. Menurut Syahril, kondisi ini menyebabkan penyakit virus Marburg susah diidentifikasi.

Gejalanya berupa demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, mual muntah, diare, dan perdarahan. Penyakit ini juga dapat menyebabkan perdarahan pada hidung, gusi, vagina atau melalui muntah dan feses yang muncul pada hari ke-5 sampai hari ke-7.

3 dari 3 halaman

Belum Ada Vaksin

Syahril menegaskan, belum ada vaksin Marburg yang tersedia di dunia. Saat ini, vaksin tersebut masih dalam pengembangan.

Kini ada dua vaksin yang memasuki uji klinis fase 1 yakni vaksin strain Sabin dan vaksin Janssen.

"Belum ada obat khusus, pengobatan bersifat simtomatik dan suportif, yaitu mengobati komplikasi dan menjaga keseimbangan cairan serta elektrolit," ucap Syahril.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan temuan sembilan kematian dan 16 kasus suspek Marburg di Provinsi Kie Ntem, Guinea Khatulistiwa, negara Afrika Bagian Tengah. Gejala yang dialami berupa demam, kelelahan (fatigue), muntah berdarah, dan diare.

Dari delapan sampel yang diperiksa, satu dinyatakan positif virus Marburg. Kejadian Luar Biasa (KLB) di Guinea Ekuatorial yang terjadi diperkirakan telah dimulai sejak 7 Februari 2023. [tin]

Baca juga:
Apa itu Virus Marburg yang Disebut Mematikan oleh Kementerian Kesehatan
Waspada Wabah Virus Marburg, Sembilan Orang Sudah Tewas di Afrika
Seorang Anak Meninggal karena Virus Marburg di Ghana
Waspada Bahaya Virus Marburg, Sudah Mewabah di Ghana
Ghana Umumkan Wabah Pertama Virus Marburg yang Sangat Menular

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini