Kemenkes: Check in PeduliLindungi Penting untuk Pelacakan Covid-19
Merdeka.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengingatkan kepada masyarakat untuk selalu melakukan check in menggunakan aplikasi PeduliLindungi apabila memasuki suatu tempat di ruang publik untuk kepentingan pelacakan kasus Covid-19.
Nadia dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, mengungkapkan aplikasi PeduliLindungi memiliki sistem yang terintegrasi dari berbagai pihak mulai dari laboratorium pengujian sampel Covid-19, dinas kesehatan, Puskesmas, dan tempat-tempat di ruang publik.
"Di PeduliLindungi itu terintegrasi dengan laboratorium. Kalau seseorang berada spesifik pada tempat tertentu, artinya saat orang itu diketahui ada kontak dengan orang yang besoknya atau lusa positif Covid-19, otomatis akan ada notifikasi dari PeduliLindungi yang mengatakan bahwa anda pernah kontak dengan kasus positif, sebaiknya anda segera mendatangi laboratorium," kata Nadia.
Hal tersebut, kata Nadia, disebut sebagai pelacakan digital. Kemudian data tersebut akan dikirimkan kepada puskesmas dan dinas kesehatan setempat di mana petugas tracing bisa mengetahui dengan siapa saja orang yang berada di tempat yang sama dengan kasus konfirmasi positif.
Dinas Kesehatan setempat kemudian akan mengolah data dan melakukan pelacakan yang sesuai dengan prosedur epidiemiologi untuk selanjutnya melakukan tes pada mereka yang kontak erat. Selain notifikasi melalui aplikasi PeduliLindungi, notifikasi juga disampaikan melalui SMS blast kepada orang yang berada di tempat yang sama di ruang publik tempat kasus konfirmasi positif terjadi.
Oleh karena itu Nadia mengatakan pentingnya melakukan check in dengan cara memindai QR Code menggunakan aplikasi PeduliLindungi jika mendatangi suatu tempat publik. Sebelumnya Guru Besar FKUI Prof Tjandra Yoga Aditama mengkritisi penerapan penggunaan aplikasi PeduliLindungi di ruang publik yang tidak maksimal.
Dia mengisahkan bahwa dirinya bersama tiga orang anggota keluarga lainnya berkunjung ke pusat perbelanjaan, namun kewajiban melakukan pemindaian QR Code di aplikasi PeduliLindungi hanya pada satu orang.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaMenkes Beberkan 400.000 Petugas Pemilu Berisiko Tinggi Meninggal Dunia Tapi Lolos Screening
Dari data terbarunya, ada 84 petugas pemilu yang meninggal dunia dengan rincian 71 dari unsur KPU dan 13 dari Bawaslu
Baca SelengkapnyaCegah DBD, Kemenkes Introduksi Vaksin Dengue Tahun Depan
Introduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut 94 Petugas Pemilu Meninggal Dunia, Mayoritas karena Penyakit Jantung
Kementerian Kesehatan juga menyatakan bahwa ada 13.675 petugas pemilu yang tengah dirawat.
Baca Selengkapnya