Kemenkes: Antibodi Masyarakat Sudah Divaksinasi Booster Naik Hampir 3 Kali Lipat

Selasa, 7 Februari 2023 15:30 Reporter : Supriatin
Kemenkes: Antibodi Masyarakat Sudah Divaksinasi Booster Naik Hampir 3 Kali Lipat Vaksinasi booster kedua di Kantor Wali Kota Jakarta Timur. ©2023 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Kepala Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Syarifah Liza Munira mengungkapkan antibodi masyarakat yang sudah menerima vaksinasi Covid-19 booster meningkat hampir tiga kali lipat. Data ini berdasarkan hasil survei antibodi.

"Masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi booster terbukti memiliki kadar antibodi tertinggi. Selain itu, masyarakat yang dalam satu tahun belakangan melengkapi status vaksinasinya, kadar antibodi meningkat hampir tiga kali lipat," kata Syarifah di Jakarta, Selasa (7/2).

Dia mengatakan, hasil survei antibodi pada Januari 2023 menunjukkan proporsi penduduk yang memiliki imunitas SARS CoV-2 sebesar 99 persen. Angka ini meningkat dari survei antibodi akhir 2022 sebesar 98 persen.

"Proporsi masyarakat waktu Juli terakhir itu sekitar 98,5 persen. Jadi masih tetap tinggi,” kata Syarifah, dilansir dari Antara.

Peningkatan pun terjadi pada kadar antibodi penduduk yaitu sebesar 448 di Desember 2021. Pada Juli 2022 meningkat jadi 2.095, sedangkan Januari 2023 meningkat menjadi 3.207.

“Jadi penting melengkapi vaksinasi. Walaupun hasil dari survei ini menunjukkan kondisi imunitas penduduk Indonesia baik, kita tetap perlu menekankan dan melengkapi status vaksinasi kita,” ujar Syarifah.

2 dari 2 halaman

Survei Antibodi

Kementerian Kesehatan bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) melakukan studi serologi survei ketiga untuk mengetahui status imunitas masyarakat. Studi dilakukan terhadap 16.286 responden di 34 provinsi dan 99 kabupaten/kota.

Responden yang dipilih merupakan subjek yang sama dengan studi serosurvei Juli 2022 dan Desember 2021. "Tujuan pemilihan responden yang sama untuk melihat perubahan kadar antibodi dari Desember 2021 sampai Januari 2023," kata Syarifah.

Ahli Epidemiolog FKM UI Iwan Ariawan mengatakan, tujuan serosurvei untuk mengetahui persentase penduduk Indonesia yang sudah punya antibodi terhadap SARS CoV-2. Metodologi itu berhasil mengumpulkan darah dari 16.286 responden yang kemudian diperiksa antibodi mereka.

“Hasilnya, pada Desember 2021 pada orang yang sama itu 88 persen, kita katakan penduduk Indonesia sudah memiliki imunitas terhadap COVID-19, di Juli 2022 naik jadi 98,5 persen, kemudian di Januari 2023 naik menjadi 99 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi,” kata Iwan.

Peningkatan kadar antibodi tersebut, lanjut dia, disebabkan karena vaksinasi atau pernah terinfeksi virus Covid-19.

"Menurut usia, semakin tinggi umur, semakin tinggi kadar antibodi. Karena pada lansia risiko terjadinya Covid-19 berat atau meninggal itu paling tinggi. Sementara pada anak-anak kadar antibodi paling rendah pada balita karena mereka belum mendapatkan vaksinasi," katanya.

Baca juga:
Kemenkes: Antibodi Masyarakat Indonesia Naik dari 98,5% jadi 99% dari Populasi
Kemenparekraf dan Kemenkes Buka Sentra Vaksinasi Covid-19, Catat Tanggalnya
Kemenkes: Kasus Covid-19 Kraken di RI Bertambah jadi Tiga, Semua Bergejala Ringan
Pfizer Akui Bikin Mutasi Virus Corona di Laboratorium untuk Tujuan Ini
Covid-19 Kraken Masuk RI, Pemerintah Tidak Perketat Pintu Kedatangan WNA
Hal Penting Harus Dilakukan Usai Terima Vaksinasi Booster Kedua

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini