Kemendikbudristek Sebut Asesmen Nasional Bukan Sekadar Pemetaan Dunia Pendidikan
Merdeka.com - Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Anindito Aditomo mengatakan Asesmen Nasional (AN) bukan hanya sekadar pemetaan. AN menurut Anindito Aditomo merupakan agenda penting dalam mendorong perubahan pola pikir dan praktik pembelajaran di ruang kelas dan sekolah.
"AN bukan sekadar pemetaan dan bukan juga sekadar pengambilan data. Kami ingin tidak hanya berhenti pada kualitas pendidikan, karena kalau hanya berorientasi pada penelitian sudah banyak penelitian-penelitian sebelumnya," ujar Anindito dalam telekonferensi yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.
Melalui AN, sekolah maupun guru mendapatkan umpan balik tentang kondisi maupun kualitas pendidikan di sekolah. "Tentunya dalam bentuk yang sebisa mungkin mudah dipahami, sehingga tahu apa yang perlu diperbaiki di tiap sekolah dan bagaimana memperbaikinya," tambah dia.
©2021 Merdeka.com/Nanda Farikh IbrahimAN terdiri dari tiga komponen, yakni Asesmen Kompotensi Minimum (AKM) yang terdiri dari literasi dan numerasi, Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Melalui AKM, guru dapat berorientasi pada pengembangan profesi ketimbang sekedar penyampaian agar anak menyukai literasi dan numerasi. Sementara Survei Karakter, mencerminkan bagaimana karakter Pancasila, nilai ketuhanan, akhlak mulia, maupun bernalar kritis.
"Tujuan dari AN ini agar dapat menghadirkan pembelajaran yang holistik, jangan berpikir kognitif saja, tetapi harus bisa mendidik individual yang utuh," tuturnya.
©2021 Merdeka.com/Nanda Farikh IbrahimSedangkan untuk Survei Lingkungan Belajar bertujuan untuk mengukur berbagai aspek pembelajaran, kepemimpinan kepala sekolah, keamanan dan kebhinekaan, sehingga informasi yang diterima melalui AN akan lebih bermanfaat, tidak hanya berisi informasi, tetapi juga apa langkah yang perlu diambil.
Kemendikbudristek sudah hampir rampung mempersiapkan AN. Instrumennya telah dikembangkan dengan pendekatan yang baku, namun akan terus disesuaikan berdasarkan data dan masukan. Terkait pelaksanaannya pun disesuaikan dengan kondisi pandemi di Tanah Air.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rektor Perguruan Tinggi Katolik Seluruh Indonesia Resah karena Demokrasi Semakin Menyimpang
Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik (APTIK) Indonesia memberikan pernyataan sikap terkait dinamika politik di negeri ini menjelang Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Tanggapi Jabatan ASN Bakal Diisi TNI: Tiap Permasalahan Ada Peran TNI
Rancangan Peraturan Pemerintah yang membahas manajemen aparatur sipil negara (ASN) mendekati hasil akhir di Kemenpan-RB
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesejahteraan TNI Diungkit dalam Debat Ketiga Capres, Berapa Gaji Anggota TNI Tahun Ini?
Anies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaTimses 02: Anak Muda Tentukan Kemajuan Bangsa, Jangan Golput
Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Azanil Kelana mengatakan, masa depan Indonesia berada di tangan anak-anak muda.
Baca SelengkapnyaDi Trenggalek, Anies Janjikan Kesejahteraan Bagi Pendidik Madrasah
Untuk pembangunan Jawa Timur bagian selatan, Anies akan melanjutkan program pemerintah saat ini.
Baca SelengkapnyaSyok dan Bergumam Kejam Saat Diberi Nilai Rendah, Prabowo: Saya Berdoa Orang Pinter Seperti Itu Sadar & Insyaf
Prabowo syok karena selama mengeyam pendidikan baik di dalam maupun luar negeri tak pernah mendapat nilai rendah.
Baca SelengkapnyaGerakan Kampus Kritik Jokowi Makin Luas, Timnas AMIN: Pertanda Alam Perubahan akan Terjadi
Timnas AMIN menilai gerakan sejumlah kampus di Indonesia menginginkan Pemilu 2024 berjalan dengan jujur merupakan pertanda perubahan akan terjadi.
Baca SelengkapnyaBapaknya Pejabat Negara, Pria Ini Kenal Megawati Sejak Usia 5 Tahun Hingga Sukses Jadi Kepala Daerah
Anak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca Selengkapnya