Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemendikbud: Perlu Tata Kelola Setelah Pantun Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya

Kemendikbud: Perlu Tata Kelola Setelah Pantun Diakui UNESCO Sebagai Warisan Budaya UNESCO. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Fitra Arda mengatakan perlu adanya tata kelola setelah penetapan pantun sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO.

"Setelah penetapan, masih ada sejumlah hal yang mesti dilakukan demi melestarikan budaya bangsa ini," ujar Fitra dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (11/2).

Fitra menyebutkan aspek perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan perlu diperhatikan sebagai tindak lanjut ditetapkannya pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

"Penetapan itu momentum awal pantun dihargai dunia internasional. Tapi langkah berikutnya, bagaimana tata kelolanya ke depan itu yang perlu diperhatikan. Tugas kita adalah bagaimana mewariskan kepada generasi berikutnya," kata Fitra.

Hal itu disampaikannya saat menjadi narasumber Lokakarya Koleksi Langka Perpustakaan Nasional bertema 'Rekam Jejak Perkembangan Pantun di Indonesia'.

Sebelumnya pada 17 Desember 2020, UNESCO menetapkan pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda pada sesi ke-15 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di kantor pusatnya di Paris, Perancis.

Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpusnas, Ofy Sofiana, menjelaskan Perpusnas berupaya mengenalkan pantun melalui koleksi yang dimilikinya.

Ofy menyatakan melalui lokakarya, Perpusnas sebagai lembaga yang memiliki koleksi langka dan memuat karya pantun anak bangsa, berkontribusi dalam melestarikan warisan kekayaan budaya bangsa Indonesia.

"Keberadaan pantun dalam budaya Indonesia terekam kuat dalam koleksi-koleksi langka Perpustakaan Nasional. Pantun dapat ditemui dalam naskah kuno, surat kabar langka dan majalah langka, juga buku langka yang dijaga kelestariannya oleh Perpustakaan Nasional RI agar dapat diakses dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk memajukan dan mencerdaskan bangsa," kata Ofy.

Ofy menambahkan keberadaan koleksi langka Perpusnas tersebut, beserta berbagai konten berharga di dalamnya, perlu diekspose kepada seluruh segmen masyarakat, sehingga bisa dikenal dan dimanfaatkan seoptimal mungkin.

Dosen Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, Ardoni, menjelaskan pantun ditemukan dalam kehidupan suku bangsa di nusantara dengan berbagai istilah. Namun karena bersifat lisan, dokumentasinya sangat sedikit.

"Makanya di Perpustakaan Nasional, ini termasuk dalam urusan koleksi langka, memang bener-bener langka. Kenapa langka? Ya, dari zaman dulu tidak dituliskan, bahkan sekarang pun masih jarang yang dituliskan," ujar Ardoni.

Varian pantun dari Sabang sampai Merauke juga dapat menjadi warisan budaya tak benda di masing-masing wilayah tersebut.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Wisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir

Wisata Kota Tua yang Menarik dan Penuh Sejarah, Wajib Mampir

Keindahan arsitektur peninggalan Belanda dan berbagai benda bersejarah yang tersimpan rapi di museum-museumnya menawarkan pengalaman wisata yang tak telupakan.

Baca Selengkapnya
Berada di 14 Kabupaten dan 2 Kota, Ini Pesona Taman Nasional Kerinci Seblat

Berada di 14 Kabupaten dan 2 Kota, Ini Pesona Taman Nasional Kerinci Seblat

Taman Nasional ini memiliki potensi alam yang begitu besar hingga menjadikan tempat ini diakui sebagai warisan dunia UNESCO.

Baca Selengkapnya
Kemendikbud Telusuri Sejarah dan Meneliti Jalur Rempah

Kemendikbud Telusuri Sejarah dan Meneliti Jalur Rempah

Penelusuran jejak Jalur Rempah berupa Cagar Budaya sudah dilakukan sejak tahun 2020 hingga 2023.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sejarah Tambang Batu Bara Ombilin, Dinobatkan Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Sejarah Tambang Batu Bara Ombilin, Dinobatkan Jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Tambang Batu Bara Ombilin, menjadi kawasan tambang tertua yang ada di Asia Tenggara dan dinobatkan menjadi situs warisan dunia oleh UNESCO.

Baca Selengkapnya
Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan

Lezatnya Ketupat Colet, Hidangan Khas Melayu yang Wajib Disajikan Saat Lebaran di Kalimantan

Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.

Baca Selengkapnya
Kandidat Kuat Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Ini Sejarah Reog Ponorogo Kesenian yang Berusia 200 Tahun Lebih

Kandidat Kuat Warisan Budaya Tak Benda UNESCO, Ini Sejarah Reog Ponorogo Kesenian yang Berusia 200 Tahun Lebih

Selangkah lagi Reog Ponorogo jadi warisan budaya tak benda UNESCO

Baca Selengkapnya
Bikin Merinding, 3.700 Tahun Lalu Manusia Dijadikan Tumbal, Ini Tujuannya

Bikin Merinding, 3.700 Tahun Lalu Manusia Dijadikan Tumbal, Ini Tujuannya

Bukti penumbalan manusia di ditemukan di beberapa situs arkeologi di Pulau Kreta, Yunani.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka

Mengenal Tari Kandangan Jawa Barat, Siap Tampil pada HUT RI ke-78 di Istana Merdeka

Pemerintah Provinsi Jawa Barat siap mengirimkan keikutsertaan Tari Kandangan pada 17 Agutus di Istana Merdeka

Baca Selengkapnya
Pameran Wisata di Belanda, Pertamina Gaungkan Desa Wisata Binaan & Produk UMKM Unggulan

Pameran Wisata di Belanda, Pertamina Gaungkan Desa Wisata Binaan & Produk UMKM Unggulan

Partisipasi Pertamina pada pameran di kawasan Eropa ini bertujuan mengenalkan budaya nusantara.

Baca Selengkapnya