Merdeka.com - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Selatan berencana membatasi peserta rukyatul hilal 1 Ramadan dan Idul Fitri tahun ini hanya menjadi sepuluh orang. Hal itu sebagai bentuk antisipatif penyebaran virus Covid-19.

Kasubag Umum dan Humas Kanwil Kemenag Sumsel Saefudin Latief mengungkapkan, rukyatul hilal tetap digelar namun ada perubahan teknis pelaksanaan. Jika pada tahun-tahun lalu boleh diikuti oleh siapa saja dan tanpa dibatasi jumlah, kali ini hanya dibatasi sepuluh orang yang berasal dari perwakilan Kemenag, Pengadilan Agama, ormas Islam, dan tokoh masyarakat, serta instansi terkait.

"Sesuai edaran dari Kemenag pusat, rukyatul hilal Ramadan dan lebaran masih dilakukan, tapi tidak seramai dulu, kita ikuti prosedur protokol kesehatan dan menjaga jarak," ungkap Saefudin, Selasa (7/4).

Sebelum memasuki areal rukyatul hilal, peserta wajib menjalani pengukuran suhu tubuh, posisi perukyat dan undangan tidak boleh terlalu dekat, penyediaan hand sanitizer, dan instrumen rukyat disemprot menggunakan disinfektan.

"Satu instrumen baik theodolite, teleskop, maupun kamera rukyat, hanya untuk satu orang. Peserta dilarang berkerumun di sekitar peralatan rukyat, dan terpenting yang merasa kurang sehat dilarang ikut," tegasnya.

Dikatakan, rukyatul hilal 1 Ramadan digelar pada Kamis 23 April 2020 dan rukyatul hilal Idul Fitri Jumat 22 Mei 2020. Sebelum digelar, pihaknya akan melaksanakan salat hajat agar agenda itu terlaksana dengan lancar.

"Dan yang lebih penting kita berdoa wabah ini segera berakhir agar kita bisa melaksanakan puasa, tarawih dan nantinya salat Ied dengan tenang dan nyaman. Kekhusyukan beribadah bisa kita capai," pungkasnya.