Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kemenag data pesantren & madrasah di Sulteng rusak akibat gempa

Kemenag data pesantren & madrasah di Sulteng rusak akibat gempa Menag Lukman Hakim. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Agama (Kemenag) segera melakukan identifikasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat gempa di Donggala dan Poso. Tim bertugas mengidentifikasi ASN (Aparatur Sipil Negara), Madrasah dan Pondok Pesantren serta Perguruan Tinggi di bawah kementriannya.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin mengatakan, tim memulai pekerjaan itu pekan depan atau setelah tahap darurat dinyatakan selesai oleh pemerintah. Karena memang hingga saat ini di lapangan masih konsentrasi dan mengutamakan tahap darurat terhadap para korban.

"Jadi kita akan melakukan pendataan terkait dengan ASN Kemenag yang terdampak dari peristiwa alam itu. Lembaga-lembaga pendidikan, pesantren, madrasah, termasuk IAIN di Palu yang lain, kantor-kantor KUA, rumah-rumah ibadah dan sebagainya itu kita lakukan pendataan," kata Lukman Hakim Saifudin di Universitas Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Kota Malang, Senin (8/10).

"Sementara belum punya data. Baru minggu depan lakukan pendataan. Karena sekarang masih dalam fase darurat," tegasnya.

Sementara itu, Kemenag juga sudah membentuk tim tanggap darurat yang ikut membantu di lokasi gempa. Tim serupa sebelumnya juga telah dibentuk untuk gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Intinya kita melakukan tiga tahapan, yakni yang sifatnya darurat, untuk kasus lombok ini sudah dilalui. Kalau untuk yang Sulteng masih dalam fase darurat ini," kata Menag yang berafiliasi dengan Kemenko PMK tersebut.

Tim di lapangan masih pada tahap memenuhi kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak dari gempa bumi dan tsunami. Semua tim yang di lapangan masih berusaha memenuhi kebutuhan pokok dari mulai kebutuhan makanan, air brsih, pakaian, tenda-tenda, termasuk akses. Setelah tahap tersebut dilalui, baru kemudian dilakukan identifikasi.

"Itu dulu sambil melakukan upaya menenangkan mereka. Karena mereka mengalami stress, trauma yang luar biasa. Jadi tahapan memang seperti itu, setelah satu minggu proses ini dilalui barulah kita melakukan pendataan," jelasnya.

Kondisi masyarakat masih belum bisa ditanya, sehingga proses identifikasi masih menunggu trauma reda. Kemenag akan melakukan sejumlah langkah yang bersifat rehabilitasi dan rekonstruksi paska proses identifikasi.

"Setelah itu barulah kita melakukan tahap ke rehabilitasi dan rekonstruksi. Jadi membangun kembali, sehingga kemudian suasana atau kondisi normal bisa segera diwujudkan di tengah-tengah masyarakat korban bencana," jelasnya.

Menteri Lukman Hakim berada di Universitas Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Kota Malang dalam rangka membuka The 3rd International Conference on University-Community Egagement 2018. Menag juga menjadi nara sumber di acara yang sama Senin (10/10) malam bersama sejumlah narasumber.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gempa Sumedang Akibat Sesar Cileunyi, Ruangan RSUD dan Rumah Warga Rusak

Gempa Sumedang Akibat Sesar Cileunyi, Ruangan RSUD dan Rumah Warga Rusak

Tiga kali Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi.

Baca Selengkapnya
Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa

Gempa Susulan Berlanjut di Kepulauan Bawean, Jumlah Pengungsi Bertambah Jadi 34 Ribu Jiwa

Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.

Baca Selengkapnya
Gempa Sumedang, 3 Wilayah Terdampak Cukup Parah dan Sejumlah Orang Luka-Luka

Gempa Sumedang, 3 Wilayah Terdampak Cukup Parah dan Sejumlah Orang Luka-Luka

BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno meluruskan kabar bohong yang menyebut perihal akan adanya gempa bumi susulan dengan kekuatan yang lebih besar.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.

Baca Selengkapnya
Sumedang Kembali Diguncang Gempa Dua Kali di Awal Tahun 2024

Sumedang Kembali Diguncang Gempa Dua Kali di Awal Tahun 2024

Gempa susulan pascagempa bermagnitudo 4,8 di Sumedang, Jawa Barat kembali terjadi.

Baca Selengkapnya
Gempa Guncang Kepulauan Sangihe dan Banjar Kalsel Pagi Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Gempa Guncang Kepulauan Sangihe dan Banjar Kalsel Pagi Ini, BMKG Ungkap Penyebabnya

Gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hari ini (13/2) pukul 07.34 WIB.

Baca Selengkapnya
Status Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor

Status Tanggap Darurat Diaktifkan Pascagempa, Sumedang Dihadapkan Potensi Banjir dan Longsor

Ratusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Warga Malang Saat Gempa M 6,5 Guncang Tuban: Lebih Kenceng Dibandingkan yang Pagi

Kesaksian Warga Malang Saat Gempa M 6,5 Guncang Tuban: Lebih Kenceng Dibandingkan yang Pagi

Gempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.

Baca Selengkapnya
Korban Gempa Sumedang Bakal Terima Uang Bantuan, Ini Besarannya

Korban Gempa Sumedang Bakal Terima Uang Bantuan, Ini Besarannya

Korban gempa yang rumahnya mengalami kerusakan bakal menerima bantuan.

Baca Selengkapnya