Kembali Gelar Olah TKP Mayat di Kalideres, Polisi Angkut Barang Pribadi Korban
Merdeka.com - Polda Metro Jaya kembali menggelar olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) penemuan mayat sekeluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Olah TKP kedua kali ini, penyidik menggandeng Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Mabes Polri dan Tim Dokter Forensik.
Pantauan merdeka.com di lokasi, tim Labfor, dokter forensik, serta tim Inafis mulai berdatangan sekira pukul 16.51 Wib. Dengan didampingi Polsek Kalideres yang dipimpin oleh AKP Syafri Wasdar.
Tampak, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indrawienny Panjiyoga berembuk dengan sejumlah tim yang bertugas.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
Panji meminta perwakilan dua orang dari masing-masing kesatuan mendampingi penyidik masuk ke dalam rumah.
"Nanti dua orang saja, kamu nanti tujukkan posisi-posisinya ya," ujar Panji di lokasi, Rabu sore.
Beberapa perwakilan kemudian masuk ke dalam. Terlihat diantara mereka ada yang mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) hazardous material (hazmat).
©2022 Merdeka.comTak lama setelah itu, penyidik juga membawa beberapa boks. Adapun, isi diduga barang-barang yang ditemukan di lokasi.
Tampak, penyidik membawa beberapa boks diduga berisi barang-barang pribadi korban.
"Bismillahirrahmanirrahim," ucap salah satu dokter forensik yang memimpin doa saat didengar merdeka.com.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyampaikan, alasan olah TKP lanjutan salah satunya hendak menyinkronkan temuan di lokasi dengan pemeriksaan yang diperoleh dari keterangan sejumlah saksi fakta maupun pendapat ahli.
"Jadi gini kita ini sifatnya berkesinambungan dengan penyelidikan di TKP ini kita cocokan lagi kalau ada informasi baru kita olah lagi," ujar Hengki.
Dia menerangkan, sejumlah ahli turut turun menyisir lokasi keempat jasad ditemukan. Sehingga, penyidik memperoleh kesimpulan penyebab kematian yang dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
"Bahwa hasil penyelidikan, pemeriksaan terhadap jenazah maupun bukti materil maupun dicocokan dengan keterangan saksi-saksi yang secara dedukti kita dapatkan itu bisa sempurna," ujar Hengki.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaPolda Sumatera Barat (Sumbar) melakukan ekshumasi atau menggali ulang makam jasad seorang remaja bernama Afif Maulana pada Kamis, 8 Agustus, 2024, pagi.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono yang hadir langsung di lokasi menyatakan, pihaknya mengikuti prosedur dan memastikan tidak ada rekayasa pada ekshumasi itu.
Baca SelengkapnyaPenyidikan dilakukan secara scientific crime investigation yang melibatkan interprofesi.
Baca SelengkapnyaKeluarga dari korban yang meninggal di Kali Bekasi, Jawa Barat, diminta membawa alat pribadi
Baca SelengkapnyaEkshumasi dilakukan sesuai dengan harapan dan permintaan dari keluarga Afif Maulana.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, pengungkapan kasus penemuan mayat ibu dan anak ini melibatkan banyak ahli forensik.
Baca Selengkapnya