Kembali Demonstrasi, Buruh di Makassar Desak Gubernur Sulsel Tolak UU Cipta Kerja
Merdeka.com - Sejumlah buruh di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali demonstrasi, Senin (12/10). Mereka menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja. Demonstrasi digelar di bawah fly over persimpangan Tol Reformasi, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan AP Pettarani dan lanjut ke kantor Gubernur Sulsel. Dalam orasinya, massa menuntut Gubernur Sulsel mendukung penolakan UU Cipta Kerja.
"Kami mendesak Gubernur Sulsel untuk membuat pernyataan penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja," seru Sekretaris Umum Konfederasi Serikat Nusantara Edwar Rosi dalam orasinya dari atas truk kontainer.
Menurut Edwar, dampak UU Omnibus Law ini akan lebih parah dari pada pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia.
Edwar juga menyoroti perihal aturan hak pesangon yang terdapat dalam UU Cipta Kerja. Berdasarkan UU tersebut, nominal pesangon yang diterima buruh akan berkurang.
"UU ini menyesatkan. Maka wajib hukumnya untuk lakukan penolakan karena inti dari UU ini adalah pemerintah hanya melegitimasi aspirasi investor asing," serunya.
Selain demo buruh soal penolakan terhadap UU Omnibus Law Cipta Kerja, massa dari Universitas Muslim Indonesia (UMI) juga akan turun jalan memprotes tindakan kepolisian yang melakukan kekerasan terhadap korban salah tangkap, seorang dosen UMI saat aksi 8 Oktober lalu.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
2 Polisi di Sumsel Dikepung Lalu Disandera & Diamuk Massa Usai Gerebek Penipu Online, Ini Kronologinya
Kapolres menyesalkan tindakan warga yang menghalangi penangkapan pelaku kejahatan bahkan menyerang dan menyandera polisi.
Baca SelengkapnyaKPU Sulsel Temukan 93.653 Lembar Surat Suara Tak Layak saat Proses Sortir Lipat
Sebanyak 24.000.953 lembar suara atau 70,09 persen yang sudah didistribusi ke KPU kabupaten/kota di Sulsel.
Baca SelengkapnyaSuciwati Bosan Dengar Janji Penyelesaian Kasus Pembunuhan Munir: Segera Bentuk Pengadilan HAM Ad Hoc
Komnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pro Kontra Jokowi Ikut Kampanye, Yusril Tegaskan Tidak Ada Aturan yang Melarang
Yusril mempersilakan pihak yang keberatan untuk mengusulkan perubahan konstitusi.
Baca SelengkapnyaKinerjanya Dikritik Megawati, Ini Tanggapan Bawaslu
Bawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaIsu Menkeu Sri Mulyani dan Menteri Basuki Mundur, Ganjar: Pasti Ada Sesuatu
Isu Sri Mulyani akan mundur dari kabinet Indonesia Maju diembuskan oleh ekonom senior, Faisal Basri.
Baca SelengkapnyaMuhadjir: Terlalu Muskil Kunker Jokowi Bagikan Bansos Bisa Pengaruhi Suara Nasional
Muhadjir juga menjelaskan alasan keterlibatan kementeriannnya dalam pembagian bansos.
Baca SelengkapnyaJaksa Geledah Kantor Gubernur Sumbar, Cari Bukti Dugaan Korupsi Alat Praktik SMK
Jaksa Geledah Kantor Gubernur Sumbar, Cari Dokumen Pengadaan Alat Praktik SMK yang Diduga Dikorupsi
Baca SelengkapnyaCamat di Sumsel Dipergoki Konsumsi Sabu, Digerebek Setelah Kurir Narkoba Keluar dari Ruang Kerja
Seorang camat di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, inisial B, ditangkap polisi saat mengonsumsi sabu di ruang kerjanya.
Baca Selengkapnya