Kematian mahasiswi Esa Unggul, polisi tes DNA terduga pelaku
Merdeka.com - Serupa kasus Akseyna, kematian Tri Ari Yani Puspo Arum alias Arum (22), hingga kini masih menjadi misteri. Arum ditemukan bersimbah darah di kamar mandi indekosnya dengan penuh luka di leher pada 9 Januari lalu.
Penyidik Polres Jakarta Barat mengaku masih terus memburu pelaku. Perkembangan terkini, kepolisian melakukan tes DNA seseorang yang diduga kuat sebagai pelaku.
"Lagi dikerjain, yang diambil kuku sama baju yang diduga pelaku, satu orang," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Andi Adnan, saat dihubungi merdeka.com, Rabu (29/3).
Namun, Andi enggan membocorkan identitas orang yang diambil DNA-nya. Namun dia memastikan orang yang diambil DNA bukan teman atau keluarga.
"Bukan bukan. Kita enggak bisa sebutin, yang penting kita sudah punya orang yang dicurigai. Orang yang dicurigai ini kita ambil bajunya dan kukunya untuk diambilkan sampel untuk dibawa ke pusdokes untuk DNA. Ini diduga hasilnya gimana belum tahu," bebernya.
Jika hasil lab menunjukkan ada kecocokan, pihaknya akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Kita cek dulu, kita dalami dulu dengan penyesuaian barang bukti. Panjang prosesnya. Tolong tekankan polisi akan tetap berupaya dan tidak akan kasus ini terkatung-katung, karena tugasnya polisi. Perlu diketahui juga faktor pendukung kesempurnaan TKP," tegas Andi.
Sebelumnya, ayah kandung Arum, Kasim, mengaku menunggu kabar kepolisian terkait pembunuhan Arum.
"Belum ada kabar, kemarin Senin saya ke Jakarta, saya nunggu kabar juga, Polsek belum ada kabar, Pak Tulus bilang bapak sabar dulu deh. Tulus kepala tim. Dua minggu yang lalu juga saya nanya mudah-mudahan ada bayangan, bantu doa," katanya saat dihubungi, Senin (27/3).
"Saya semua memercayakan kepada polisi, saya juga tanya-tanya teman saudara bagian kriminal, itu tugas polisi dan pasti ketemu, soalnya nggak usah banyak nanya juga ketangkep," sambungnya.
Sebagai orangtua, Kasim berharap kepolisian untuk segera menangkap pembunuh anaknya. Sebab, kasus ini telah berjalan lebih kurang tiga bulan, namun belum juga menemukan pelakunya.
"Sebagai keluarga berharap banget ketangkap," pungkasnya.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Cari Motif Satu Keluarga Bunuh Diri Lewat DNA Forensik dan Psikologi Forensik
Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaPolisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Polisi Cek DNA pada Tali yang Ikat Satu Keluarga Lompat dari Apartemen, Ternyata Ini Tujuannya
Baca SelengkapnyaJelang Cuti, Para Taruna Akpol Tampan Ini Diberi Pesan dari Komandan, Dilarang Hidup Mewah hingga Jaga Nama Baik
Isi pesannya aykni agar tak melakukan pelanggaran hingga hidup bermewah-mewahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Senyum Bahagia Anak Eks Kapolri Foto Bareng Jenderal Peraih Adhi Makayasa, Sosok Panutan di Polri
Komjen Polisi Wahyu Widada lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Dia menjadi lulusan terbaik serta meraih Adhi Makayasa.
Baca Selengkapnya7 Fakta Terbaru Penemuan 5 Mayat Tanpa Identitas di UNPRI Medan, Diduga Cadaver
Polisi menemukan lima mayat di lantai 15 kampus swasta Medan ini.
Baca SelengkapnyaMencari Inisiator Yang Merencanakan Aksi Bunuh Diri di Apartemen Jakut
Gidion mengatakan, tim dari forensik sedang menganalisis barang bukti yang ditemukan di lokasi.
Baca SelengkapnyaIdentitas Korban Lain Kasus Penyiraman Air Keras Pedagang Semangka di Kramat Jati
Penetapan tersangka dilakukan, setelah DJ berhasil ditangkap di kawasan Bambu Apus, Pamulang.
Baca SelengkapnyaPendaki Tewas di Gunung Agung Bukan WNA, Korban Dipastikan Warga Semarang
Basarnas Bali akhirnya menemukan identitas pendaki yang ditemukan tewas di Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali.
Baca SelengkapnyaPolisi Tunggu Hasil Labfor Forensik Pastikan Motif Satu keluarga Lompat dari Apartemen di Jakut
Penyidik Polres Metro Jakut belum menyimpulkan penyebab satu keluarga melakukan aksi bunuh diri.
Baca Selengkapnya