Merdeka.com - Dua ratusan pria cepak berpita kuning melakukan aksi brutal di sejumlah titik di Jakarta tepat sepekan lalu, Jumat (13/4). Empat dari mereka akhirnya dinyatakan sebagai anggota TNI AD.

Kapendam Jaya, Kolonel Infantri Adrian Ponto, merilis empat anggota TNI AD itu yakni Serda YP, Serda JP, Praka M dan Pratu MK.

"Kejadiannya tiga orang hanya ikut-ikutan, tapi YP itu yang ikut kegiatan dari awal," ujar Adrian di kantornya, Jakarta, Jumat (20/4)

Tindakan brutal dua ratusan serdadu itu adalah aksi balas dendam atas kematian Kelasi Arifin, anggota TNI AL yang dibunuh geng motor. "Jadi solidaritas saja, karena ada yang ditusuk," ujar dia.

Akibat aksi tersebut, satu orang tewas di Jalan Pramuka, Jakarta Timur dan enam lainnya luka, termasuk luka tusuk di tangan gerombolan bermotor yang rata-rata berambut cepak dan berpita kuning tersebut. Namun jika pelaku berjumlah dua ratusan mengapa baru empat anggota TNI yang diungkap?

Spekulasi pun muncul bahwa ratusan pria cepak yang lain adalah anggota TNI AL. Ini lantaran yang terbunuh adalah seorang kelasi, pangkat seorang anggota TNI AL.

Ditanya soal dugaan keterlibatan TNI AL, Adrian tidak mau menjawab. "Kita hanya berikan keterangan soal yang keterlibatan anggota kami. Kalau institusi lain kami tidak bisa," ujarnya.

Hingga kini belum ada keterangan TNI AL soal dugaan keterlibatan anggotanya. Namun yang jelas, jika semua pelaku berpita kuning belum diungkap, kasus kekerasan ini akan terus menghantui TNI, yang katanya sudah direformasi.