Merdeka.com - Keluarga Angela Hindriati (54), korban mutilasi yang jasadnya ditemukan di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, menduga peristiwa tragis yang dialami korban masih berkaitan dengan kematian anaknya yang jatuh dari apartemen.
"Saya yakin apartemen dan kematian anaknya pun (berkaitan) harus diusut ulang agar dapat tuntas kasus ini dan bisa dapatkan keadilan seadil-adilnya," kata Turyono, kakak kandung Angela, Kamis (26/1).
Jasad Angela ditemukan termutilasi di dalam dua boks kontainer di rumah kontrakan di Tambun Selatan pada Jumat (30/12) lalu. Setelah penemuan jasad korban, pelaku bernama Ecky Listiantho (34) ditangkap di dekat TKP.
Saat itu, pelaku mengaku membunuh korban pada 2021 dengan cara dicekik. Namun berdasarkan hasil scientific crime investigation Polda Metro Jaya, korban diduga dibunuh sejak 2019.
"Terlalu biadab perbuatannya, dan terlalu pandai untuk menyembunyikan ini semua, tapi maaf itu baru dugaan saya, barangkali pihak kepolisian bisa bantu untuk penyelidikannya," ungkap Turyono.
Sebelum ditemukan tewas termutilasi, Angela sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 2019. Terakhir kali dia terdeteksi berada di Bandung sebelum akhirnya ditemukan sudah tak bernyawa di Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
"Terakhir kali komunikasi sekitar 2018 waktu meninggal putrinya," kata Turyono.
Pembunuhan sadis yang dialami Angela ini terungkap berawal dari pencarian seorang laki-laki berinisial MEL yang dilaporkan hilang oleh keluarganya kepada polisi.
"Jadi awalnya ada anggota dari Polda menanyakan info orang hilang atas nama Ecky, terus sampai ke rumah saya, mereka menanyakan, saya jawab tidak kenal. Tapi info dari polisi katanya tinggal di sini," kata seorang saksi, Dian Ardiansyah yang merupakan warga sekitar lokasi, Jumat (30/12).
Polisi kemudian melihat ada empat pintu kontrakan dan menanyakan terkait penghuni nya kepada Dian. Saat dicek ternyata terdapat selembar kertas yang dituliskan pemilik kontrakan ditujukan kepada seseorang bernama Ecky.
"Anggota polisi nanya, ada kontrakan? Saya bilang ada. Saya tunjukkan di sini karena kosong ini. Ada empat pintu yang diisi, yang dua ini kosong yang dua lagi di ujung ada. Nah kata pihak kepolisian begitu melihat ada kertas, ada nama Ecky di sini, mereka yakin bahwa dia yang mengontrak di sini," ungkapnya.
Setelah memastikan orang yang mengontrak di situ adalah Ecky, polisi pun langsung menyelidikinya. Saat mencari keberadaannya di kontrakan tersebut, polisi mencurigai mobil yang tancap gas ketika tiba tak jauh dari kontrakan.
Polisi kemudian mengejar mobil tersebut dan mendapati Ecky bersama beberapa orang lain dalam kendaraan itu. Di antaranya terdapat seorang wanita yang diduga dikenal dari aplikasi MiChat.
"Tim keluar dari kos-kosan. Ada mobil yang tiba-tiba datang itu, kabur. Langsung kita kejar itu, akhirnya didapati beberapa orang termasuk tersangka, ada wanitanya juga," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Ariyadi, dalam keterangan di Polda Metro Jaya, Sabtu (31/12).
Setelah Ecky diamankan, polisi kemudian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Di dalam kamar kontrakan pelaku, polisi menemukan jasad wanita dimutilasi yang disimpan di dalam dua boks kontainer atau peti plastik. [yan]
Baca juga:
Fakta Baru, Angela Sudah Dibunuh dan Dimutilasi Ecky Sejak 2019
Fakta Baru Kasus Mutilasi di Bekasi
Akan Ada Tersangka Baru Kasus Mutilasi Angela, Polisi: Yang Bantu Kuasai Harta Korban
Ecky Gadaikan Sertifikat Rumah Angela Rp40 Juta buat Main Trading
Fakta Baru Mutilasi di Bekasi: Pelaku Kuras Rp130 Juta Milik Angela untuk Trading
Advertisement
Jelang Ramadan, Wapres Imbau Masyarakat Jaga Perdamaian dan Persatuan
Sekitar 29 Menit yang laluBupati Romi Ngamuk Mau Usir Perusahaan China dari Jambi: Cuma Keruk Kekayaan Alam
Sekitar 42 Menit yang laluBrio Terjun ke Parit Perumahan di Bekasi, Satu Orang Meninggal
Sekitar 48 Menit yang laluSambut Ramadan, Warga Pontianak Gelar Pawai Obor Keliling Kota
Sekitar 59 Menit yang laluMayoritas Menuju Trans Jawa, Ini Data Kendaraan yang Tinggalkan Jabotabek
Sekitar 1 Jam yang laluPPP Akui Dekat dengan PDI Perjuangan
Sekitar 1 Jam yang laluPelaku Mutilasi di Kaliurang Tulis Surat Penyesalan, Ini Isinya
Sekitar 1 Jam yang laluLibur Nyepi, Puluhan Ribu Penumpang Kereta Api Tinggalkan Jakarta
Sekitar 1 Jam yang laluPantauan Awal BMKG Makassar: Ketinggian Hilal Sudah 7 Derajat
Sekitar 1 Jam yang laluViral Bupati Tanjabtim Kecewa ke Petrochina: Saya Anggap Perampok Sumber Daya Alam
Sekitar 2 Jam yang laluPelaku Mutilasi di Kaliurang Sudah Rencanakan Aksinya
Sekitar 2 Jam yang laluKompolnas Nilai Belum Ada Ketegasan dalam Penindakan Kasus Suap Calon Bintara
Sekitar 5 Menit yang laluPerbedaan Gaji Polisi di Kanada dengan Burundi, Negara Termiskin di Dunia
Sekitar 41 Menit yang laluIPW Dapat Info Jaringan Calo Penerimaan Bintara di Jateng Tak Sebatas Kompol
Sekitar 3 Jam yang lalu6 Negara dengan Gaji Polisi Paling Tinggi di Dunia
Sekitar 4 Jam yang laluVIDEO: Mahfud Duga Sambo Tak Akan Dieksekusi Mati, Hukuman Jadi Seumur Hidup
Sekitar 2 Hari yang laluTeddy Minahasa 'Boyong' Ahli Forensik Pernah Bela Eliezer Sebagai Saksi Meringankan
Sekitar 6 Hari yang lalu10 Tas Mewah Istri Para Pejabat Indonesia, Mulai Sambo sampai Rafael Alun
Sekitar 6 Hari yang laluCEK FAKTA: Ferdy Sambo Berlutut dan Mengemis Minta Ampun ke Bharada E?
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Richard Eliezer Buntut Wawancara TV, Ini Kata Pengacara
Sekitar 1 Minggu yang laluAlasan LPSK Cabut Perlindungan Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan Terhadap Bharada Richard Eliezer
Sekitar 1 Minggu yang laluCEK FAKTA: Hoaks Permintaan Terakhir Sambo Satu Sel dengan Putri Sebelum Dihukum Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluTOP NEWS: Harta Miliaran Rafael Terbongkar | LPSK Kecewa Berat Eliezer Langgar Aturan
Sekitar 1 Minggu yang laluLPSK Cabut Perlindungan, Bharada E akan Diperlakukan Seperti Ini oleh Polisi
Sekitar 1 Minggu yang laluVIDEO: Duduk Perkara Hingga LPSK Cabut Perlindungan Buntut Eliezer Wawancara di TV
Sekitar 1 Minggu yang laluVaksin IndoVac Sudah Bisa Digunakan Sebagai Booster Kedua Masyarakat 18 Tahun ke Atas
Sekitar 2 Minggu yang laluHoaks, Kemenkes Terbitkan Artikel Pria Tak Vaksinasi Berefek pada Kualitas Sperma
Sekitar 3 Minggu yang lalu3 Modal Positif Arema FC Jelang Menantang Borneo FC: Persoalan Mulai Teratasi!
Sekitar 2 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami