Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Keluarga Curiga Penganiaya Taruna ATKP Makassar Lebih dari Satu Orang

Keluarga Curiga Penganiaya Taruna ATKP Makassar Lebih dari Satu Orang Muhammad Rusdy, Penganiaya Taruna ATKP Makassar. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Polrestabes Makassar telah menangkap satu pelaku penganiayaan terhadap Aldama Putra, Taruna Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar. Polisi klaim pelaku hanya berjumlah satu orang.

Namun, pihak keluarga korban curiga pelaku lebih dari satu orang. Aldama tidak tewas karena dianiaya melainkan dikeroyok.

Daniel Pongkala, ayahanda Aldama mengungkap anak tunggalnya tersebut seorang atlet karate.

"Saya yakin lebih dari satu orang yang pukul. Kalau hanya satu orang yang pukul dia kuat, dia atlet karate," kata Daniel yang juga Anggota TNI AU berpangkat Pembantu Letnan Dua (Pelda) tersebut.

Ia menambahkan sikap taubat seharusnya tidak boleh ada di dunia pendidikan. Pun dirinya merasa bahwa pengawasan di asrama ATKP oleh pihak kampus itu sangat kurang.

"Sikap seperti itu tidak boleh ada di kampus dan mereka bukan militer, saya rasa pengawasan itu kurang, dan di saat anak saya dipukul kemana pelatihnya dan seandainya ada pengawasan tidak sampai di sini korban anak saya," tegasnya.

Sebelumnya, nyawa Aldama Putra Pangkolan tak tertolong. Ia tewas dengan luka lebam di sekujur tubuhnya pada Minggu (3/2) malam.

Daniel Pongkala, Ayah Aldama kaget setelah mendapat kabar bahwa putranya sedang dirawat intensif di Rumah Sakit Sayang Rakyat. Ia ditelepon oleh seorang anggota TNI Angkatan Udara yang juga menjadi pengasuh di ATKP Makassar.

“Saya ditelepon jam sebelas malam. Awalnya cuma diberi tahu kalau anak saya jatuh. Saya langsung ke Rumah Sakit, diperjalanan saya pikir mungkin jatuhnya parah sampai harus masuk Rumah Sakit," kata Daniel saat ditemui di rumah duka, Jalan Leo Wattimna, Kompleks TNI AU, Lanud Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Selasa (5/2)

Setibanya di Rumah Sakit Sayang Rakyat, Daniel langsung dipeluk oleh pengasuh ATKP Makassar yang meneleponnya tadi. Pengasuh itu memberitahukan kalau Aldama telah tiada setelah terjatuh di kamar mandi.

"Saya pun langsung menuju ke kamar jenazah untuk melihat anak saya," ucap Daniel.

Saat melihat jenazah putra tunggalnya itu, Daniel merasa janggal. Ia ragu kalau anaknya meninggal karena terjatuh dari kamar mandi setelah melihat ada banyak luka memar di tubuh anaknya itu.

"Saya periksa semua badannya, ada luka-luka di kepalanya, jidatnya, sama memar di perut dan tangannya. Saya berfikir tidak wajar kematian anak saya. Namun pihak ATKP mengatakan anak saya jatuh di kamar mandi," ungkapnya.

Karena curiga, Daniel pun melaporkan apa yang dialami anaknya itu ke Polisi. Kejanggalan yang dirasakan Daniel semakin kuat setelah ia melihat hasil visum dokter terhadap tubuh anaknya.

"Hasil visum terbukti ada tindakan penganiayaan," ucapnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Ujang Darmawan Hadi Saputra mengatakan sejauh ini sudah memeriksa 22 saksi yakni, taruna, pengasuh hingga pihak pengajar dari ATKP Makassar.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi-saksi, para Saksi menerangkan bahwa pelaku melakukan tindakan tersebut seorang diri," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Ujang Darmawan Hadi Saputra kepada Liputan6.com, Kamis (7/2).

Dari hasil keterangan saksi itu, Ujang memastikan bahwa tidak akan ada tersangka baru dalam kasus ini. "Dan tidak ada tersangka baru," imbuhnya.

Sumber: Liputan6.com

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Terpidana Perkara  Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar

Terpidana Perkara Makar di Papua Meninggal, Ini Penjelasan Kalapas Takalar

Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II Takalar, Yoran Pahabol meninggal dunia di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Kamis (21

Baca Selengkapnya
Dua Petugas KPPS di Makassar Meninggal Diduga Kelelahan dan Sesak Napas, Lima Orang Dirawat

Dua Petugas KPPS di Makassar Meninggal Diduga Kelelahan dan Sesak Napas, Lima Orang Dirawat

Salah satu korban adalah seorang mahasiswa yang sudah persiapan untuk ujian skripsi.

Baca Selengkapnya
Sejumlah Keluarga Besar TNI AU dan Warga Mendapat Beasiswa Pendidikan saat HUT ke-50 Yasau

Sejumlah Keluarga Besar TNI AU dan Warga Mendapat Beasiswa Pendidikan saat HUT ke-50 Yasau

Yasau berulang tahun yang ke 50 tahun tepatnya 2 Maret 2024 yang diprakarsai pada tahun 1974 oleh Kepala Staf Angkatan Udara.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
95 TPS di Tangerang Selatan Gelar Perhitungan Suara Ulang, 475 Kotak Suara Dihitung Lagi

95 TPS di Tangerang Selatan Gelar Perhitungan Suara Ulang, 475 Kotak Suara Dihitung Lagi

Penghitungan ulang dilakukan setelah Bawaslu menjatuhkan saksi akibat kelalaian anggota KPPS membuka kotak suara sebelum jadwal pleno rekapitulasi.

Baca Selengkapnya
Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Belasan Pelajar Pelaku Tawuran di Tangerang Ditangkap Polisi, Celurit hingga Pedang Disita

Baca Selengkapnya
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus

Baca Selengkapnya
Saat Pesiar Ketahuan Pakai Baju Preman, Begini Sanksi Berat yang Diterima Taruna Akpol

Saat Pesiar Ketahuan Pakai Baju Preman, Begini Sanksi Berat yang Diterima Taruna Akpol

Meski begitu, tetap ada peraturan yang harus dipatuhi selama waktu pesiar. Salah satunya berseragam lengkap dengan atributnya serta membawa tas jinjing.

Baca Selengkapnya
Rencana TKN Laporkan Achtung ke Polisi Dikhawatirkan Merusak Elektabiltas Prabowo-Gibran

Rencana TKN Laporkan Achtung ke Polisi Dikhawatirkan Merusak Elektabiltas Prabowo-Gibran

Hal ini pasca aksi serentak mahasiswa di 899 Kampus

Baca Selengkapnya
Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bahan Peledak oleh Orang Tak Dikenal, Ini Kronologinya

Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bahan Peledak oleh Orang Tak Dikenal, Ini Kronologinya

Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.

Baca Selengkapnya