Kejar teroris, polisi dan TNI wajib punya kemampuan perang gerilya
Merdeka.com - Pergerakan kelompok teroris di Indonesia dinilai memiliki perbedaan dengan kelompok teroris di negara lain. Mulai dari cara melakukan aksi teror maupun cara mereka bersembunyi dari pengejaran polisi.
Hal itu bisa dibuktikan dari pengejaran terhadap kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Abu Wardah alias Santoso yang membutuhkan waktu sangat panjang.
"Kalau kita lihat perburuan Santoso itu tidak cukup sehari dua hari, memerlukan waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan. Artinya model operasi teroris itu sudah berubah dan tidak seperti di negara-negara lain," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanudin di kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (20/7).
Karena itu aparat keamanan juga harus mempunyai keahlian khusus untuk pertempuran di segala medan. Termasuk kemampuan bergerilya.
"Penguasaan terhadap teknik-teknik bertempur harus dimiliki oleh seluruh aparat yang terlibat di dalam upaya pemberantasan teroris. Karena para teroris lebih memilih pertempuran di rawa-rawa, di sungai, bukit dan sawah-sawah," lanjut TB Hasanudin.
Meski sudah banyak gembong teroris tewas di tangan polisi, namun sel-sel kelompok terorisme masih berkembang. Karena itu pengawasan terhadap seluruh wilayah Indonesia perlu lebih diperketat. Tidak hanya di wilayah yang dianggap daerah pergerakan kelompok radikal.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTumpas Habis Kelompok MIT, Polri Ungkap 256 Narapidana Teroris Kembali ke Pangkuan Ibu Pertiwi Selama 2023
Total 146 terduga teroris ditangkap Polri sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTersangka Teroris di Bekasi Karyawan BUMN, Dikenal Ramah dan Sering Ikut Rapat RT
Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme
SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Ungkap Peran Tangkapan Baru Teroris Jaringan Solo Raya dan Banten
Densus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya10 Terduga Teroris Ditangkap di Solo Raya Bagian Jaringan JI
Densus 88 menangkap 10 terduga teroris di Solo Raya
Baca SelengkapnyaBersenjata Lengkap, Begini Aksi Jenderal TNI Maruli Simanjuntak di Satgultor 81 Kopassus Taklukan Target Teror
Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terima Brevet Anti Teror Kehormatan. Begini aksinya bersenjata lengkap.
Baca SelengkapnyaJenderal Polisi Ingatkan Bahaya Sebar Hoaks Pemilu: Hidup Sudah Susah, Fitnah Orang Ditangkap Polisi
Dia ingatkan, agar menghindari fitnah demi mendukung capres tertentu
Baca Selengkapnya