Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kejaksaan Tahan 4 Tersangka Kredit Fiktif Bank Riau Kepri

Kejaksaan Tahan 4 Tersangka Kredit Fiktif Bank Riau Kepri Ilustrasi Korupsi. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Kejaksaan Tinggi Riau menahan empat tersangka kredit fiktif Bank Riau-Kepulauan Riau Cabang Pembantu Dalu-Dalu, Kabupaten Rokan Hulu senilai Rp 32 miliar. Bank Riau Kepri tercatat berulang kali terindikasi terjadi dugaan korupsi hingga miliaran rupiah. Tidak sedikit pejabatnya yang telah masuk penjara.

Kepala Seksi Penerangan Hukum dan Humas Kejati Riau, Muspidauan mengatakan keempat tersangka ditahan di Rumah Tahanan Kelas IIB Pekanbaru selama 20 hari ke depan.

Empat tersangka itu adalah Ardinol Amir, mantan Kepala Bank Riau-Kepulauan Riau (BRK) Capem Dalu-Dalu, dan tiga mantan pegawainya Zaiful Yusri, Syafrizal serta Heri Aulia. Ketiganya menjabat sebagai analis kredit.

"Berkas perkara untuk empat tersangka yaitu inisial AA, ZY, S dan HA telah P21 pada 3 Mei 2019 kemarin," jelas Muspidauan, Senin (13/5).

Sementara itu, berkas seorang tersangka lainnya, Muhammad Dhuha, telah dikembalikan lagi oleh Jaksa Peneliti ke pihak penyidik. Pengembalian itu terkait dengan kondisi M Dhuha yang saat ini mengalami gangguan jiwa berat.

"Berkas perkara yang sakit (M Dhuha), itu P-18 atau dikembalikan ke penyidik. P-19 (petunjuk dari Jaksa Peneliti) menyusul," terang Muspidauan.

Khusus untuk empat tersangka yang ditahan tersebut, jaksa tengah menyusun jadwal pelimpahan penanganan perkara untuk empat tersangka ke Jaksa Penuntut Umum (JPU).

"Yang P21, akan ditindaklanjuti dengan tahap II. Pelimpahan penanganan perkara ke JPU itu diupayakan secepat mungkin," pungkas Muspidauan.

Dalam perkara ini, sejumlah saksi telah menjalani pemeriksaan. Di antaranya adalah Kepala BRK Cabang Pasir Pengaraian, Rokan Hulu, Yudi Asdam. Dia diperiksa terkait tugasnya dalam kapasitasnya sebagai pengawas.

Selain itu, pemeriksaan juga dilakukan terhadap Kepala BRK Capem Dalu-Dalu saat ini, Dadang Wahyudi, Pimpinan Seksi (Pimsi) di bank itu, serta empat orang analis kredit. Lalu dua orang analis kredit. Sementara dari pihak debitur, sebagian besar sudah menjalani pemeriksaan.

Kemudian penyidik turut memeriksa Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Rohul, Syaiful Bahri serta lima kepala desa (Kades) yang ada di Rohul. Masing-masing adalah Kades Rambah Muda, Rian Deni Setiawan, Kades Pasir Intan Sudarman Susilo, Kades Rambah Jaya Gumono, Kades Rambah Hilir Tengah Sereger, dan Kades Rambah Hilir Romi Juliandra.

Dugaan kredit fiktif itu terjadi dalam rentang waktu 2010 hingga 2014. Kredit berupa kredit umum perorangan itu dicairkan sekitar Rp 43 miliar kepada 110 orang debitur. Mayoritas para debitur itu hanya dipakai nama dengan meminjam Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

Sejumlah debitur ada yang dijanjikan plasma atau pola kerja sama dalam pembentukan kebun kelapa sawit. Hal itu dilakukan karena ada hubungan baik antara debitur dengan Pimpinan BRK Cabang Dalu-Dalu saat itu.

Namun para debitur tidak menerima pencairan kredit. Mereka hanya menerima sekitar Rp 100 ribu hingga Rp 500 ribu karena telah meminjamkan KTP dan KK guna pencairan kredit. Kuat dugaan ada pihak dari BRK yang menggunakan nama para debitur untuk pengajuan kredit.

Belakangan diketahui kredit itu macet. Saat pihak bank melakukan penagihan, baru diketahui bahwa sebagian besar debitur tidak pernah mengajukan dan menerima pencairan kredit.

(mdk/cob)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Praperadilan Ditolak, Eks Pegawai Bank Pelat Merah di Riau Tetap jadi Tersangka Korupsi Penyaluran KUR

Praperadilan Ditolak, Eks Pegawai Bank Pelat Merah di Riau Tetap jadi Tersangka Korupsi Penyaluran KUR

Putusan dibacakan hakim tunggal Pengadilan Negeri PekanbaruJimmy Maruli

Baca Selengkapnya
4 Perusahaan Dilaporkan ke Kejagung, Jaksa Agung Ingatkan 6 Debitur LPEI Lain Diduga Fraud Rp3 Triliun Kooperatif

4 Perusahaan Dilaporkan ke Kejagung, Jaksa Agung Ingatkan 6 Debitur LPEI Lain Diduga Fraud Rp3 Triliun Kooperatif

Perusahaan terindikasi fraud itu bergerak di bidang kelapa sawit, batu bara, perkapalan, dan nikel.

Baca Selengkapnya
Kesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis

Kesal Ditagih Uang yang Dicuri, Seorang Pemuda Bunuh Rekan Bisnis

Riski kerap mengambil diam-diam uang dari kas kios pulsa hingga totalnya mencapai Rp80 juta.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pimpinan Bank Pelat Merah Bobol Uang Rp7,7 M, Cairkan Klaim Asuransi Debitur yang Sudah Meninggal

Pimpinan Bank Pelat Merah Bobol Uang Rp7,7 M, Cairkan Klaim Asuransi Debitur yang Sudah Meninggal

JPU menjelaskan terdakwa menyalahgunakan dana klaim asuransi atas debitur yang sudah meninggal dunia.

Baca Selengkapnya
Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut

Nekat Tinggalkan Jabatan Mentereng di Bank, Pria Tulungagung Ini Pilih Buka Bisnis Cukur Rambut

Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya

Baca Selengkapnya
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi  Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.

Baca Selengkapnya
Ganjar Janji Hapus Utang Petani Rp600 Miliar Jika Menang Pilpres 2024

Ganjar Janji Hapus Utang Petani Rp600 Miliar Jika Menang Pilpres 2024

Ganjar menyebut, banyak petani yang menunggak pembayaran kredit usaha rakyat (KUR).

Baca Selengkapnya
Salurkan Pembiayaan Rp5,8 Trliun, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023

Salurkan Pembiayaan Rp5,8 Trliun, WOM Finance Raup Untung Rp236 Miliar Sepanjang 2023

Penyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Sempat Keluar dari KAI & Kerja di Bank, Pramugara KA Turangga Pilih Mengabdi Lagi di Kereta Api

Sempat Keluar dari KAI & Kerja di Bank, Pramugara KA Turangga Pilih Mengabdi Lagi di Kereta Api

Empat jasad petugas KA yang menjadi korban dalam peristiwa itu di antaranya sudah dievakuasi.

Baca Selengkapnya