Kejagung: Tak ada dua penuntutan dalam kasus simulator SIM
Merdeka.com - Kejaksaan Agung (Kejagung) menjamin tidak akan ada dua penuntutan dalam kasus simulator SIM. Kasus tersebut sedang diperdebatkan penanganannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri karena keduanya menetapkan tersangka yang sama.
"Tidak ada penuntutan terhadap seseorang untuk kedua kalinya dalam kasus yang sama (simulator SIM). Jadi tunggu saja finalisasi penanganan kasus tersebut, apakah Polri atau KPK," kata Wakil Jaksa Agung, Darmono di Jakarta, Selasa (25/9).
Darmono mengatakan, pihaknya memang sudah menerima berkas dari Polri terkait kasus simulator SIM, tapi belum diambil kesimpulan.
"Berkas sekarang masih dipelajari oleh jaksa peneliti dan belum ada kesimpulan apa cukup alasan atau tidak untuk dilimpahkan ke pengadilan," ujar Darmono.
Sebelumnya, Kejagung masih menunggu hasil kesimpulan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) terkait tiga berkas perkara simulator SIM atas nama Brigjen Didik Purwanto, Kompol Legimo dan Budi Santoso. Ketiganya akan dijerat dengan pasal korupsi, Pasal 2 dan Pasal 3.
Kejagung masih menempatkan diri di posisi selaku penuntut umum yang menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) dari penyidik.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaPDIP anggap Jokowi dan Gibran sudah bukan kader lagi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi menanggapai isu menjadi ketua umum Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTernyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaGibran mempersilakan permintaan pemakzulan terhadap Presiden Joko Jokowi oleh sejumlah tokoh yang tergabung dalam Petisi 100.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca Selengkapnya