Kegusaran Ridwan Saidi saat Jokowi tumpas topeng monyet Jakarta

Merdeka.com - Pemprov DKI Jakarta terus menertibkan hiburan rakyat topeng monyet terutama yang mangkal di jalanan. Gubernur Joko Widodo menilai, tindakan menjadikan hewan untuk mendapatkan pundi-pundi adalah pelanggaran.
Jokowi, sapaan Joko Widodo , yakin kebijakannya membebaskan Jakarta dari topeng monyet akan berhasil. Dia menargetkan, di 2014 tak ada lagi monyet yang diperlakukan sesuka si pawang demi sepeser uang.
Sebagian kalangan menyambut ide Jokowi itu cukup baik. Tapi tidak buat budayawan Betawi, Ridwan Saidi .
Menurut pria yang sehari-hari memakai peci ini, kebijakan itu tidak bukan problem utama yang harus dipecahkan di Jakarta. Masih banyak kebijakan lainnya yang harusnya dilakukan oleh Jokowi dibanding hanya mengurusi monyet. Bahkan dia menduga ada kekuatan magis di balik ngototnya Jokowi membereskan topeng monyet di Jakarta.
Soal kritikan pada Jokowi , ini untuk kedua kalinya dilakukan Ridwan. Sebelumnya dia mencibir kebijakan Jokowi memindahkan jagal kambing dari kawasan Pasar Tanah Abang.
Berikut kritik pedas pria berambut gondrong ini pada Jokowi atas kebijakannya menghapus hiburan topeng monyet di Jakarta:
Monyet bawa sial karir Jokowi
Dalam terawangan Ridwan, alasan Jokowi membersihkan Jakarta dari topeng monyet tak semata-mata karena masalah kesehatan lingkungan. Dia menduga Jokowi punya pemahaman jika topeng monyet tumbuh subur di Jakarta maka dirinya akan mengalami kesialan."Saya curiga Jokowi ini punya kepercayaan monyet itu bikin sial dirinya, bawa sial. Ada kultur Jawa dia kan kejawen. Saya khawatir itu motivasi dia, mikirin monyet," tutur Ridwan.Ridwan menambahkan, Jokowi tidak memiliki dasar hukum menerapkan kebijakan pelarangan topeng monyet itu. Menurut dia, kebijakan ini dilakukan Jokowi hanya karena emosional semata."Dasar hukumnya enggak ada, yang mereka gunakan itu interpretatif, lagi juga tidak spesial pada tontonan hewan, jadi dasar hukumnya lemah, tindakan itu lebih kepada kebijaksanaan emosional saja. Karena tidak diperhitungkan dengan masak, tidak akan efektif," imbuhnya.
Jokowi tak akan berhasil
Hiburan rakyat topeng monyet sudah lama lahir di Jakarta. Hampir di seluruh daerah baik di perkampungan maupun perumahan, kehadiran topeng monyet tak pernah sepi penonton.Berkaca pada inilah, Ridwan menilai kebijakan yang dibuat Jokowi hanya berakhir sia-sia. Apalagi, upaya penertiban seperti ini sudah pernah dicoba di zaman Gubernur Fauzi Bowo, dan hasil gagal."Fauzi Bowo juga pernah coba enggak berhasil, karena dia kan tahu sekarang kan cuma nangkep sebelas sedangkan di Jakarta beredar paling tidak 350 ekor monyet," kata Ridwan.
Jokowi halangi rakyat miskin Jakarta cari duit halal
Bukan rahasia lagi, jika mereka yang bekerja sebagai pawang topeng monyet berasal dari kalangan ekonomi rendah. Oleh karena itu, berbisnis hiburan topeng monyet mereka lakoni demi urusan perut dan masa depan anak."Orang miskin juga nyari makan ke kota dengan semampu-mampunya, ini ramai di zaman Jepang," ungkap Ridwan.Dengan kebijakan yang Jokowi terapkan, budayawan Ridwan Saidi, tidak bisa membayangkan berapa banyak lagi pengangguran menyesaki Jakarta. Dia menilai, harusnya Jokowi memberikan kesempatan warganya memperbaiki kualitas hidup selama pekerjaan yang dipilih halal."Cari makan halal dari rakyat ngapain sih diganggu saya heran," sindir Ridwan.
Jokowi bakal kehilangan pamor karena hapus topeng monyet
Masyarakat kelas bawah yang bekerja sebagai pawang topeng monyet menjerit saat mendengar kebijakan Jokowi. Mereka tak tahu harus membanting setir ke mana jika monyet-monyetnya disita.Menurut budayawan Ridwan Saidi, jika Jokowi ngotot terus menjalankan ide itu bersiaplah simpati masyarakat padanya akan luntur."Di bawah orang sudah nggak suka karena banyak yang sudah menyiarkan keluhan-keluhan dari orang topeng monyet, kan dia halal," jelas Ridwan.Menurutnya, solusi Jokowi memindahkan monyet yang dijadikan hiburan ke Taman Margasatwa Ragunan bukan win-win solution. Sebab, dalam pengamatannya banyak juga hewan-hewan yang tersiksa setelah didekam di kandang."Razia topeng monyet itu salah. Apanya yang sayang binatang. Macan di kebun binatang juga disiksa, kan dia tidak mau dikurung dalam kandang," tambahnya.
Jokowi pilih kasih
Tak cuma monyet, beberapa hewan kerap dijadikan alat hiburan. Seperti lumba-lumba di kolam bola dan harimau di acara sirkus.Kenyataan ini, lanjut Ridwan, harusnya jadi pertimbangan Jokowi sebelum membuat kebijakan bebaskan Jakarta dari topeng monyet."Ikan lumba-lumba dia sering nyundul bola enggak ditertibkan? Enggak adil, macan emang senang hidup dikerangkeng, jadi enggak adil penyayang binatang," kritik Ridwan.
Baca juga:29 Monyet ditangkap Satpol PP'Lumba-lumba nyundul bola kok enggak ditertibkan Jokowi?'Ridwan Saidi: Jokowi punya kepercayaan monyet bikin sial dirinyaLarang topeng monyet, Jokowi halangi rakyat cari makan halal'Dulu Jokowi tidur sama gembel, kok sekarang gembel diudak-udak'
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Profil Mayjen Achiruddin, Jenderal Berdarah Kopassus Kini Jabat Danpaspampres
Profil Mayjen Achiruddin, Jenderal Berdarah Kopassus Kini Jabat Danpaspampres
Baca Selengkapnya

Tak Hanya Agus Rahardjo, Mantan Menteri Ini Juga Ungkap Dimarahi Jokowi gara-gara Setya Novanto
Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said mengungkap pernah ditegur Presiden Jokowi karena melaporkan Setya Novanto ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Baca Selengkapnya

Gibran Bagi-Bagi Susu di Penjaringan Jakut dan Keliling Pasar Beli Pisang
Tidak ketinggalan, anak-anak kecil di sekitar juga terlihat antusias bertemu calon presiden nomor urut 2 itu.
Baca Selengkapnya

Lidah Tergigit & Menjulur Keluar, WN Srilanka Tewas Usai Tenggak Obat Kuat
Lidah Tergigit & Menjulur Keluar, WN Srilanka Tewas Usai Tenggak Obat Kuat
Baca Selengkapnya

KKP Gelar Operasi Cegah Penyelundupan Benih Bening Lobster, Potensi Rugikan Negara hingga Rp30 T
KKP Gelar Operasi Penyelundupan Benih Bening Lobster, Potensi Rugikan Negara hingga Rp30 Triliun
Baca Selengkapnya

Ular Piton Seberat 30 Kilogram Gegerkan Warga Jatirasa Bekasi
Seekor ular piton besar muncul dan menggegerkan warga Jalan Krakatau, Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi.
Baca Selengkapnya

FOTO: Anggota BPK Pius Lustrilanang Usai 7 Jam Diperiksa KPK: Wajah Tertutup Rapat dan Irit Bicara
Pius Lustrilanang diperiksa sebagai saksi terkait kasus dugaan suap pengondisian temuan pemeriksaan BPK di Pemkab Sorong, Papua Barat Daya.
Baca Selengkapnya

Peringati Hari Guru & HUT PGRI, Bupati Kutai Timur Optimis Wujudkan Merdeka Belajar
Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar
Baca Selengkapnya

APBD Kutai Timur Naik, Bupati Targetkan Percepatan Pembangunan
Dengan alokasi dana yang lebih besar, Ardiansyah yakin sejumlah proyek pembangunan strategis dapat terealisasi dengan cepat.
Baca Selengkapnya

Undangan Pernikahan Sudah Disebar, Calon Pengantin Wanita di Palembang Hilang
Duka mendalam dialami keluarga BS (53) karena anak gadisnya, JN (24) hilang. Padahal, perempuan itu bakal melangsungkan pernikahan Minggu (3/11) ini.
Baca Selengkapnya

Densus 88 Tangkap Teknisi Ponsel Terduga Teroris di Samarinda
Pria berperawakan tinggi, berambut ikal panjang dan berjenggot itu diketahui warga pendatang dari Sulawesi.
Baca Selengkapnya

Panglima TNI Bicara Penanganan di Papua: Hard Power Jalan Terakhir
Panglima TNI Bicara Penanganan di Papua: Hard Power Jalan Terakhir
Baca Selengkapnya