Merdeka.com - Penyidik Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, meringkus HO (30) karena melakukan aksi pencabulan. Ironisnya, korban tak lain adalah putri kandungnya sendiri berinisial Z yang masih berusia 10 tahun.

Pelaku dan korban tinggal berdua di salah satu desa di Kecamatan Tungkal Jaya, Musi Banyuasin. Istri pelaku atau ibu korban tak lagi tinggal bersama mereka karena sudah menikah lagi.

Selama menduda, pelaku melampiaskan nafsunya dengan cara menonton video porno. Hal itu membuat pelaku nekat berbuat tak senonoh terhadap putri kandungnya sendiri.

Kasatreskrim Polres Musi Banyuasin AKP Ali Rojikin mengungkapkan, tersangka mengaku mencabuli korban sebanyak tiga kali, yakni pada tanggal 11,13, dan 15 Juni 2021. Tersangka mengancam membunuh korban seusai menonton video porno.

"Tersangka mengakui mencabuli putri kandungnya sebanyak tiga kali, hanya berselang dua hari setiap kejadian. Tersangka mengaku kecanduan video porno dan sudah lama menduda," ungkap Ali, Selasa (22/6).

Tak ingin peristiwa itu berlanjut, korban nekat mengadu ke bibinya yang selanjutnya diteruskan melapor ke ibunya. Tak terima, ibu korban langsung melapor ke polisi dan tersangka ditangkap.

"Aksi cabul tersangka dilakukannya setiap pukul 10 pagi, dia mengancam membunuh korban jika tidak mau menuruti kemauannya," ujarnya.

Kini tersangka ditahan dan terancam dipenjara selama 15 tahun. Dia melanggar Pasal 82 juncto Pasal 76E Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 atas Perubahan UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.