Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kebakaran Gunung Slamet Meluas Sampai Kawasan Baturaden

Kebakaran Gunung Slamet Meluas Sampai Kawasan Baturaden Gunung Slamet terbakar. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Kebakaran Gunung Slamet terus meluas akibat gagalnya penyekatan di kawasan Kaligua, perbatasan Kabupaten Banyumas-Brebes. Pada Sabtu (21/9), api telah membakar kawasan Baturraden. Api terus merembet ke arah timur, mulai dari wilayah administratif Brebes ke Kabupaten Banyumas.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Ariono Purwanto mengatakan, petugas gabungan telah berupaya menyekat rembetan api dengan membuat sekat bakar alami. Tetapi upaya pemadaman dengan pembuatan sekar bakar itu gagal. Rupanya, titik api yang membakar Gunung Slamet telah melampaui titik yang direncanakan untuk penyekatan.

"Tiupan anginnya kencang. Jadi sudah melewati titik yang tadinya direncanakan akan dibuat sekat bakar," katanya.

Usai pemadaman kebakaran Gunung Slamet dipastikan gagal, tim gabungan berupaya memadamkan api dengan peralatan yang ditemukan di lapangan (kondisional). Misalnya, dengan memukul-mukul titik api.

Namun, kebakaran Gunung Slamet tak bisa dikendalikan. Material semak belukar kering semakin menyulitkan upaya pemadaman.

Akhirnya, Pos Pemunduran di Kaligua dipindah ke Kalipagu, Baturraden dan area Kebun Raya Baturraden. Dari titik ini, diberangkatkan sekitar 200 orang, terdiri dari masyarakat setempat dan relawan gabungan lintas instansi.

"Kemarin sore sekitar pukul 4 sore diberangkatkan secara bertahap. Kemudian, pukul 10 malam juga diberangkatkan lagi relawan dari masyarakat setempat dan tim gabungan," dia menjelaskan.

Rencananya, hari ini akan dilakukan penggantian personel. Relawan akan diberangkatkan. Mereka bergantian untuk memantau, memadamkan dan membuat sekat bakar. "Upaya kita melokalisir api," dia menerangkan.

Kontur perbukitan dan jurang menyulitkan pemadaman ini. Terlebih, kawasan terbakar sangat kering dengan tiupan angin yang kencang.

Tiupan angin dan material mudah terbakar juga memicu kecepatan rembetan. Meski belum memperoleh data luasan lahan yang terbakar, namun dia memperkirakan api merembet lebih dari 10 kilometer selama tiga hari kebakaran.

Dia mengaku belum menerima laporan jenis vegetasi hutan yang terbakar. Namun, dia memastikan hingga saat ini lokasi kebakaran masih jauh dari permukiman penduduk.

"Saya kira masih aman. Karena jaraknya jauh ya. Kemudian ada juga jurang yang jadi sekat. Tiupan angin juga tidak (mengarah ke permukiman)," dia mengungkapkan.

Reporter: Muhamad RidloSumber: Liputan6.com

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru dan Marapi Erupsi Lagi, Masyarakat Diminta Waspada

Gunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.

Baca Selengkapnya
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya
Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Sungai Tuntang Meluap Sebabkan Jalur Semarang - Grobogan Lumpuh Total, Ini Penampakannya

Air bah tersebut merupakan kiriman dari Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ratusan Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat

Ratusan Bangunan Rusak Akibat Puting Beliung, Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat

Sebanyak 191 bangunan mengalami kerusakan akibat diterjang angin puting beliung.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Penyaluran Bansos Minta Ditunda di Masa Pemilu, Kepala Bapanas: Makannya Boleh Ditunda Enggak?

Arief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti

Cak Imin Bakal Laporkan Dugaan Kecurangan Pilpres di Kabupaten Batubara Jika Terbukti

Dalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah Berencana Setop Sementara Penyaluran Bansos

Pemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
PVMBG: Gunung Semeru Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Awan Panas dan Lahar Bisa Mencapai 17 Km

PVMBG: Gunung Semeru Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Awan Panas dan Lahar Bisa Mencapai 17 Km

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengungkapkan kondisi Gunung Semeru saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Baca Selengkapnya
Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Di Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi

Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.

Baca Selengkapnya