Ke Afghanistan, JK akan hadiri pertemuan Kabul Process
Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla akan melakukan kunjungan kerja ke Afghanistan, Selasa (27/2). Dalam kunkernya JK berencana akan menghadiri pembukaan pertemuan Kabul Process pada 27 Februari- 1 Maret 2018 setelah diundang oleh Presiden Afghanistan Ashaf Ghani.
Tidak hanya itu, JK juga akan melakukan pertemuan dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dan Ketua High Peace Council Mohammad Karim Khalili. Kemudian, JK juga akan didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yang sudah berada di Kabul sebelumnya.
JK sebelumnya mengatakan akan jadi pembicara dalam pertemuan Kabul Process. Dia menjelaskan akan berbagi pengamalan Indonesia soal perdamaian.
"Akan jadi pembicara namanya Kabul Process, soal perdamaian pengalaman kita di Indonesia. Untuk membagi memikirkan perdamaian yang baik," kata JK di Hotel Aryaduta, Jakarta.
JK terbang ke Afghanistan sekitar pukul 06.15 WIB. Dia juga didampingi Wakapolri Komjen Pol Syafruddin. JK juga sempat transit selama 1 jam di Bandara Udara Kualanamu, Medan. Kemudian, JK akan melanjutkan perjalanannya menuju Kabul pada pukul 09.20 WIB.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
VIDEO: Wapres Jusuf Kalla Blak-blakan Perjalanan Jokowi Menjadi Presiden: Bahaya!
Jusuf Kalla berbicara mengenai rekam jejak Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaJK Buka-Bukaan Asal Usul Lahan 340 Ribu Hektare Prabowo, Dibeli Tunai 150 Juta US Dolar pada 2004
Jusuf Kalla (JK) buka-bukaan awal mula kepemilikan lahan 340 ribu hektare milik Prabowo Subianto di Kalimantan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
JK Ungkap Beda Cara SBY dan Jokowi Pilih Menteri dan Susun Kabinet
Wakil Presiden ke-12 RI Jusuf Kalla menjelaskan proses pembagian kursi menteri saat pemerintahannya.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla: Tidak Ada Partai Mau Jadi Oposisi, di Luar Pemerintah adalah Kecelakaan
JK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Endus Kecurangan Pemilu 2024: Semua Mengindikasikan, Kita Tunggu Hasil Resmi
JK mengaku masih menunggu hasil penghitungan suara resmi.
Baca SelengkapnyaJK: Seorang Pejabat Bukan Hanya Presiden Kalau Langgar Sumpah, Kena Sanksi dari Allah dan UUD 1945
Jusuf Kalla mengingatkan semua pejabat termasuk Presiden agar netral dalam politik
Baca Selengkapnya