Merdeka.com - Gedung Gereja Katedral Keuskupan Amboina di Jalan Raya Pattimura, Kota Ambon diancam akan diledakkan dengan bom. Teror dikirimkan melalui pesan singkat yang ditujukan kepada Pastor Theo Amelwatin.

Dari informasi yang dihimpun, SMS itu dikirimkan dari nomor 081247680913 sekitar pukul 22.00 WIT. Isi pesan itu antara lain "bom meledak sejam lagi di Katedral".

Terkait ancaman itu, penjaga Katedral Yonas Samar sempat curiga ketika melihat dua perempuan keluar dari dalam tempat ibadah tersebut sekitar pukul 21.30 WIT. Dirinya mengaku tidak bisa mengenali keduanya karena keduanya terlihat menutup wajahnya.

mencurigai dua perempuan yang tidak diketahui identitasnya keluar dari fasilitas ibadah umat Katolik itu sekitar pukul 21.30 WIT.

"Saya tidak bisa mengenali kedua perempuan tersebut karena berjalan tergesa-tegas dengan rambut menutupi wajah mereka," ujar Yonas, Senin (28/1), seperti dilansir Antara.

Teror itu kemudian dilaporkan ke Polda Maluku yang lokasinya berdekatan dengan Katedral Keuskupan Amboina. Usai mendapat laporan, polisi melakukan penyisiran di bawah pantauan Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease AKBP Suharwiyono.

Selama dua jam melakukan penyisiran, petugas tidak menemukan apa pun yang patut dicurigai berkaitan dengan bom. Namun, Kapolres Suharwiyono enggan berkomentar panjang soal teror bom tersebut.

"Kami akan mewaspadai aksi tidak bertanggung jawa seperti itu. Masyarakat hendaknya jangan mudah terprovokasi ulah oknum-oknum yang masih menginginkan di Ambon terjadi pertikaian," tegasnya.