Kata Mantan Wakil Presiden soal Peluang Damai Palestina-Israel dan Keterlibatan Donald Trump
Proses perdamaian antara keduanya bisa direalisasikan apabila ada pihak yang bisa berhubungan baik dengan Palestina

Konflik kekerasan yang yerjadi di Tanah Palestina oleh Israel masih terus berlangsung. Belum ada kesepakatan damai antara kedua negara di Timur Tengah tersebut.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla meyakini konsep 'two states solution' atau solusi 2 negara dapat mengakhiri konflik kekerasan antara Palestina dan Israel.
Dia mengatakan proses perdamaian antara keduanya bisa direalisasikan apabila ada pihak yang bisa berhubungan baik dengan Palestina, terutama faksi Hamas dan Israel.
"Itulah dalam proses untuk mendamaikan konflik Palestina-Israel, saya berhubungan baik dengan Pimpinan Hamas dan PM Israel Benjamin Netanyahu," kata JK dikutip dari siaran persnya, Senin (21/4).
Menurut dia, peluang untuk mendamaikan kedua belah pihak selalu terbuka. Saat ini ada 3 pihak yang bisa menghentikan perang yakni, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Presiden AS Donald Trump, dan Pimpinan Hamas Muhammad Darwis.
"Adalah baik apabila ketiga orang (pihak) tersebut setuju untuk melakukan perdamaian. Apalagi sejumlah kalangan di Israel sudah meminta untuk menghentikan perang," ujarnya.
Anggaran Militer Israel Tergerus 50 Persen
JK menyampaikan dirinya sudah berupaya mempertemukan pihak-pihak yang berkonflik untuk mengakhiri perang Palestina dan Israel. Berdasarkan informasi yang diperolehnya, JK menyebutkan, selain banyak memakan korban di kalangan masyarakat Palestina, perang tersebut menghabiskan 50 persen dari budget anggaran Israel.
"Ini (anggaran militer) tentunya masalah bagi Israel. Sehingga harus dikatakan konflik menyebabkan masalah bagi setiap pihak apakah itu Hamas, Pemerintah Palestina, dan Israel," jelas JK.
JK sendiri sudah bertemu dengan PM Netanyahu dan pihak Hamas pada kesempatan berbeda untuk mengakhiri perang. Dia sempat menyatakan kepada Netanyahu bahwa Indonesia bakal mengakui Israel apabila konsep two states solution diakui.
"Walaupun tentu bukan hal mudah untuk negosiasi dengan Netanyahu," ucap dia.
JK menilai hal lain yang tidak kalah peliknya yaitu konflik internal antara faksi Hamas dan Fatah dalam masyarakat Palestina. Untuk itu, dia sangat mendorong kedua faksi tersebut untuk berunding mengakhiri perbedaan.
"Sebab akan sulit mengakhiri perang dengan Israel tanpa adanya persatuan di kalangan Palestina," tegasnya.
JK juga berharap AS seharusnya lebih berkontribusi untuk menawarkan solusi perdamaian dalam konflik Palestina-Israel. Apalagi negara-negara Arab tidak bisa diharapkan untuk membantu Palestina, karena mereka takut.
"Perang ini harus segera diakhiri karena masalah bagi kemanusiaan. Kita sudah menyaksikan hampir setiap hari orang terbunuh dan kehilangan rumahnya," pungkas JK.