Kasus Sumber Waras, PKS sebut KPK lemah dan pasang badan untuk Ahok
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil menyayangkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) enggan berkoordinasi dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengkaji kasus pembelian lahan RS Sumber Waras. Tercatat, terakhir KPK mengadakan pertemuan berkala pada 20 November 2015.
Menurut Nasir, hal ini yang membuat penanganan kasus pembelian lahan RS Sumber Waras menjadi berlarut-larut. Politikus PKS ini menuturkan, pertemuan berkala tersebut harusnya dimanfaatkan. Sebab hal tersebut menjadi solusi untuk menghindari polemik audit.
Nasir heran, untuk kasus Sumber Waras KPK terlihat lemah dan seolah pasang badan untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.
"Sulitnya menemukan dua alat bukti, seolah pimpinan KPK ini pasang badan. Sehingga ada publik minta kalau begitu bubarkan saja BPK," ujar Nasir dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) komisi III DPR dengan KPK di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/6).
Namun di kasus lain yang pola penanganannya melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT), KPK cenderung lebih cepat dalam mengungkapnya dan tak mau kompromi.
"Dalam catatan saya KPK sulit menemukan dua alat bukti selain OTT. Ini tantangan KPK," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PKS Tentukan Jadi Oposisi atau Gabung Pemerintah Setelah Hasil Pemilu Diumumkan KPU
Posisi PKS di pemerintahan bakal diputuskan lewat Musyawarah Majelis Syuro PKS.
Baca SelengkapnyaPKS soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi: Saksi Kami Masih Berjuang agar Suara Rakyat Tak Dicurangi
PKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaKPK Beberkan Baru 29,55 Persen Legislator yang Lapor LHKPN, 6 Menteri Jokowi Belum Setor
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis tingkat kepatuhan pelaporan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Tahun 2023
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
OJK Mau Pangkas 500 BPR, Ketua LPS: Kita kan Kaya, Punya Cukup Dana Bayar Klaim Simpnan
Purbaya menilai, jika OJK melakukan pemangkasan dari 1.500 BPR menjadi 1.000 BPR dalam waktu serentak, dia lebih mengkhawatirkan pihak OJK.
Baca SelengkapnyaJokowi Terbitkan Keppres Pemecatan, AWK Ajukan Surat Penundaan PAW di DPD
Alasannya, AWK sedang menggugat BK ke PTUN terkait pemacetannya sebagai anggota DPD.
Baca SelengkapnyaKPK Tahan Politikus PKB, Timnas AMIN Ingatkan Hukum Tak Jadi Alat Penguasa untuk Pukul Lawan Politik
Politikus PKB Reyna Usman kini ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi.
Baca SelengkapnyaKPK Amankan 4 Koper Usai Geledah Rumah Dinas Bupati Sidoarjo Terkait Korupsi Dana Insentif
Dari yang terlihat, setidaknya ada 4 koper yang dibawa oleh petugas KPK
Baca SelengkapnyaKetua dan Tiga Anggota PPK Tapos Depok Batal Mengundurkan Diri, Begini Alasannya
PPK Tapos pun kembali melanjutkan kerjanya untuk menghitung suara tingkat kecamatan dan dilanjutkan tingkat kota hari ini.
Baca SelengkapnyaCuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca Selengkapnya