Kasus Siyono, DPR minta alat negara tidak jadi pembunuh rakyat
Merdeka.com - Sekretaris Fraksi PAN Teguh Juwarno kecewa dengan kinerja Densus 88. Terutama terkait meninggalnya terduga teroris, Siyono yang diduga dibunuh oleh Densus 88 sebelum diadili. Hal tersebut dia ungkapkan dalam rapat paripurna DPR.
"Sudah saatnya kita mengevaluasi kerja Densus 88. Jangan alat negara digunakan untuk membunuh rakyatnya sendiri," kata Teguh dalam sidang paripurna ke-24 masa persidangan IV, tahun sidang 2015-2016 di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/4).
Teguh juga mengungkapkan bahwa ketidakberesan kinerja Densus 88 memancing PP Muhammadiyah, Komnas HAM, dan KontraS untuk melakukan autopsi. Menurutnya hasilnya mengejutkan tak sesuai dengan penuturan Polri, Densus 88, dan Menko Polhukam.
"Hasilnya mengejutkan kita ternyata saudara Siyono mati akibat tindak kekerasan, bukan seperti yang diungkap jajaran Densus, kepolisian dan Menko Polhukam," tuturnya.
Anggota Komisi X DPR ini kecewa sebab sudah banyak orang yang menjadi korban terkait kinerja pemberantas terorisme ini. "Ini sudah lebih seratus orang yang diindikasikan tanpa melalui proses HAM. Mereka adalah anak bangsa yang mati tanpa berkesempatan melakukan pertanggungjawaban pengadilan," ujarnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OTT di Sidoarjo Terkait Dugaan Pemotongan Pembayaran Insentif Pajak & Retribusi Daerah, 10 Orang Diamankan
Sebagian yang diamankan merupakan aparatur sipil negara (ASN) daerah setempat.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaSambut Isra Miraj, Wakil Ketua DPRD Turidi Susanto Ingatkan Silaturahmi Jangan Terputus Gara-Gara Pilpres
Warga juga diingatkan untuk selalu berbuat baik dalam bentuk apapun
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Respons Puan Maharani Ditanya Maruarar Sirait Keluar PDIP: Terima Kasih
Langkah politik ini diakui Maruarar Sirait mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaSekjen Repro: Pemilih Pandai Paham Pertahanan Negara Sangat Penting untuk Indonesia
Meski memilih menjadi negara netral, Indonesia dihadapkan pada sejumlah ancaman dan tantangan yang perlu diantisipasi dengan bijak.
Baca SelengkapnyaWiranto Ungkap Lima Alasan Rakyat Harus Pilih Prabowo, Salah Satunya Bisa Joget
Wiranto mengungkapkan lima alasan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka wajib didukung dan menang pada pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Prajurit TNI Meninggal usai Tabrak Lari, Pelaku Akhirnya Serahkan Diri usai Buron
Diduga tak bisa mengendalikan kemudi, truk itu menambrak korban hingga membuatnya meninggal di tempat.
Baca SelengkapnyaUsai Lihat Gibran Debat, Prabowo Klaim Rakyat Ingin Pemilu Secepatnya Supaya Keputusan Jelas
Prabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca Selengkapnya