Kasus simulator, KPK periksa eks ajudan dan sopir Djoko Susilo
Merdeka.com - Penyidik KPK terus melanjutkan pemeriksaan terhadap perkara kasus korupsi proyek pengadaan simulator SIM atas tersangka Budi Susanto. Penyidik masih melengkapi berkas perkara Dirut PT Cipta Metalindo Mandiri Abadi itu dengan memeriksa sejumlah saksi.
Saksi-saksi yang dipanggil hari ini yakni orang terdekat Irjen Djoko Susilo , terdakwa dalam kasus ini. Mereka adalah staf Ditlantas Polda Metrojaya yang juga sekaligus mantan ajudan Djoko bernama Wasis Tripambudi. Kemudian, KPK memanggil mantan sopir Djoko, bernama Sudiyono.
"Keduanya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka BS (Budi Susanto)," ujar Kabag Pemberitan dan Informasi, Priharsa Nugraha, Rabu (24/7).
Wasis diketahui pihak yang ikut mengantar sejumlah kardus berisi uang dari kantor Budi Susanto PT CMMA kepada anggota Dewan. Kardus itu di antarnya bersama AKBP Teddy Rusmawan ke Plaza Senayan. Saat itu, diduga terdapat beberapa anggota Dewan seperti Aziz Syamsudin, Herman Heryt dan Bambang Soesatyo. Berdasarkan fakta persidangan Djoko, uang itu diduga untuk melobi alokasi anggaran Korlantas Polri.
Sementara itu, Sudiyono yang merupakan bekas sopir pribadi Djoko pernah ikut membantu membelikan rumah buat Dipta Anindita, istri ketiga eks Kakorlantas Polri itu. Rumah itu dibeli pada tahun 2006, terletak di perumahan Pesona Khayangan Mungil I blok E nomor 1, Depok, Jawa Barat.
Sudiyono juga sempat dipakai namanya oleh Djoko atas kepemilikan 6 bus mewah. Saat disidang, Sudiyono justru pasang badan untuk bosnya, dengan mengaku keenam bus itu merupakan miliknya.
Diketahui, hari ini penyidik juga memanggil Budi Susanto untuk diperiksa sebagai tersangka. Budi kini telah ditahan di Rutan KPK untuk 20 hari kedepan.
Budi merupakan pihak yang memberikan dana kepada Djoko selaku Kakorlantas Polri saat itu untuk memenangkan tender proyek simulator SIM. Budi juga melobi anggaran kepada anggota dewan untuk pemulusan proyek senilai Rp 196,8 miliar.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI
Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaDiperiksa KPK, Ahmad Muhdlor Ali: Semoga jadi Awal Kebaikkan Sidoarjo
Pemeriksaannya terjeda beberapa saat karena bertepatan salat Jumat.
Baca SelengkapnyaBupati Sidoarjo Sempat Lolos OTT, KPK Buka Suara
OTT terkait kasus dugaan korupsi pemotongan insentif ASN Sidoarjo yang mencapai Rp2,7 Miliar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kakak Adik Jenderal TNI Polri, Begini Momen saat Tugas Bareng Jemput Sosok Penting jadi Sorotan
Rupanya, kakak adik ini menunggu kedatangan sosok penting. Sosok penting itu ialah Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKronologi Istri di Jember Disiksa dan Dikurung Suami di Kandang Sapi
Supiati bahkan meminta bantuan bupati agar bisa membantu membebaskan sang suami.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP: Kami Hormati Prabowo Latihan Blusukan, Ganjar Sudah Tidur di Rumah Warga
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.
Baca SelengkapnyaSEMENIT PAHAM: Elektabilitas 3 Cawapres Terbaru, Siapa Bikin Untung dan Buntung Capresnya?
Mahfud MD, Gibran Rakabuming dan Muhaimin Iskandar. Kira-kira, siapa ya yang paling tinggi menambah elektabilitas capresnya?
Baca SelengkapnyaKPK Duga Pemotongan Dana ASN Sidoarjo untuk Keperluan Pribadi Bupati Ahmad Muhdlor Ali
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan Kasubag Umum dan Kepegawaian BPPD Siska Wati sebagai tersangka
Baca SelengkapnyaJokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya