Merdeka.com - Tersangka dugaan penipuan investasi pertambangan, Hamsul angkat bicara atas kasus yang menjeratnya. Hamsul memprotes statusnya sebagai tersangka oleh Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan (Sulsel), padahal sudah dilakukan gelar khusus di Bareskrim Polri.

Hamsul menilai bahwa kasus yang menjeratnya sangat dipaksakan dan tidak cukup bukti. Sejak ditetapkan sebagai tersangka pada Agustus 2020 oleh Polda Sulsel, Hamsul langsung protes dan melayangkan surat ke Bareskrim Polri untuk dilakukan gelar perkara khusus.

"Itu tidak benar kalau investasi bodong, jadi ini kasus dipaksakan karena tidak cukup bukti. Kenapa demikian, saya mengajukan gelar khusus ke Bareskrim Polri dan itu dihadiri oleh Wassidik, penyidik, pengacara, propam, ahli perdata dan pidana semua hadir," kata Hamsul saat dihubungi melalui telepon, Rabu (5/1).