Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus Masih Diproses Polri, Guru Aniaya Murid PAUD di Samarinda Kabur

Kasus Masih Diproses Polri, Guru Aniaya Murid PAUD di Samarinda Kabur KPAI Kaltim Sayangkan Guru Terduga Penganiaya Murid PAUD kabur. ©2019 Merdeka.com/Saud Rosadi

Merdeka.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Provinsi Kalimantan Timur, menyayangkan guru wanita DN, terduga penganiaya murid sekolah PAUD milik sebuah yayasan di Samarinda, tengah berada di Taiwan. Padahal, kasusnya sedang bergulir di kepolisian.

KPAI Pusat saat ini juga ikut mengawal kasus itu, di Polresta Samarinda. Bahkan, pada 12 Februari 2019 lalu, kasus itu juga dilaporkan ke Polda Kalimantan Timur, dengan bukti hasil visum korban, agar penanganan kasus jadi terang benderang.

"Ketika terlapor (guru DN) sudah di-BAP, mestinya jangan keluar kota. Ketika sudah keluar negeri, KPAI keberatan secara kelembagaan," kata Komisioner KPAI Provinsi Kalimantan Timur, Adji Suwignyo, ditemui merdeka.com di kantornya, Jalan Dewi Sartika, Samarinda, Sabtu (16/2).

Pascadugaan penganiayaan itu, korban murid PAUD yang masih usia balita, terpaksa tidak melanjutkan sekolah akibat trauma. "KPAI Pusat ikut memonitoring ini, dan bersiap memberikan bimbingan psikologi dan konseling terhadap korban. Awal bulan depan, soal ini akan kita bawa ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak," ujar Adji.

"Ketika sudah masuk di KPAI, kasus ini harus tuntas. Agar publik tahu, jangan sampai terulang di sekolah lain. Itu edukasinya. Yang buat saya kaget, ini terjadi di sekolah PAUD, ini luar biasa," ungkap Adji.

Sementara, kuasa hukum keluarga korban, Gunawan Hasibuan menduga, ada keterlibatan pihak yayasan memberangkatkan guru DN, ke Taiwan, sehingga tidak ada tersangka dalam kurun waktu hampir 3 bulan ini. "Kasus ini bergulir. Ada apa kok di bulan Januari, terduga guru ini bisa pergi ke Taiwan. Kalau tidak ada kejelasan lagi, kita akan bawa ini ke Mabes Polri," terang Gunawan.

Diketahui, kasus guru wanita, DN, di salah satu PAUD di Samarinda, dipolisikan orangtua murid, dengan dugaan penganiayaan murid, 27 November 2018 lalu, atau 3 hari setelah kejadian, dengan nomor : LP/749/XI/2018/Kaltim/Resta Smd tertanggal 27 November 2018. Diduga, gara-garanya, korban menolak mengeja huruf yang diminta guru DN. Setelah dibawa ke WC, guru DN diduga menganiaya muriDNya hingga memar di pipi di kamar WC sekolah.

Kasubbag Humas Polresta Samarinda Ipda Danovan membenarkan guru DN, berada di Taiwan, dan kepolisian berkoordinasi bersama keimigrasian, untuk memulangkan DN, ke Samarinda. Kuasa hukum Yayasan PAU itu sendiri, Sudjiono, mengaku kaget kasus itu mencuat ke publik. Dia membantah, guru DN, melakukan penganiayaan. Meski demikian, Sudjiono mengaku guru DN sudah dipecat pihak yayasan, dan kini berada di luar kota Samarinda.

"Tapi (dipecat) bukan karena kasus itu. Melainkan permintaan dari keluarga korban," kilahnya.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya
Kompolnas Minta Komika Diduga Jadi Korban Salah Tangkap di Pasuruan Segera Lapor
Kompolnas Minta Komika Diduga Jadi Korban Salah Tangkap di Pasuruan Segera Lapor

Kompolnas menyarankan Angga segera melapor ke Bid Propam Polda Jawa Timur apabila jadi korban

Baca Selengkapnya
Pamen Polri Kelilingi Bripda Punya Badan Terlalu Kurus Cuma 50 Kg: Kamu Masuk Polisi Bayar?
Pamen Polri Kelilingi Bripda Punya Badan Terlalu Kurus Cuma 50 Kg: Kamu Masuk Polisi Bayar?

Seorang Bripda terciduk para pamen usai miliki badan terlalu kurus sampai dituduh bayar masuk polisi. Simak informasinya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Anggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi
Anggota KKB yang Merampas Senjata Api di Papua Tengah Akhirnya Diringkus Polisi

Jukius Tabuni terlibat dalam peristiwa perampasan senjata api anggota Pospol KP3 Udara Polres Puncak pada 1 Februari 2024

Baca Selengkapnya
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu

Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.

Baca Selengkapnya
Bukan Lulusan Akpol, Eks Bintara Polwan ini Pegang Komando jadi Kapolres
Bukan Lulusan Akpol, Eks Bintara Polwan ini Pegang Komando jadi Kapolres

Berikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.

Baca Selengkapnya
Kisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman
Kisah Pilu Gadis di Surabaya: Mengadu Dicabuli Kakak, Malah Digilir Ayah Kandung dan 2 Paman

Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono menyatakan, keempat pelaku sudah ditangkap pihaknya.

Baca Selengkapnya
Polisi Lecehkan Anak Tiri Selama 4 Tahun, Korban Alami Depresi Berat Hingga Terjerumus Miras
Polisi Lecehkan Anak Tiri Selama 4 Tahun, Korban Alami Depresi Berat Hingga Terjerumus Miras

Perbuatan cabul dilakukan oknum polisi hingga berulang-ulang. Dari korban masih duduk di bangku sekolah dasar hingga ia menginjak kelas 9 SMP

Baca Selengkapnya
Komandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan
Komandan Polisi Panggil Perwira Muda Lulusan Akpol 2023, Ditanya Isi Tas Jawabannya Mengejutkan

Saat disebut, isi tas sang perwira tersebut sontak membuat komandan kaget

Baca Selengkapnya