Kasus HIV/AIDS di Jabar: Kota Bandung Tertinggi, Kedua Kota Bogor

Minggu, 25 Desember 2022 05:04 Reporter : Aksara Bebey
Kasus HIV/AIDS di Jabar: Kota Bandung Tertinggi, Kedua Kota Bogor Renungan Relawan di Hari AIDS Sedunia. ©2021 Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Kota Bandung menjadi daerah dengan kasus HIV/AIDS tertinggi di Jawa Barat. Pendampingan para penderita terus dilakukan beriringan dengan program untuk menekan kasus. Diduga angka yang belum terlapor masih tinggi.

Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Barat, angka kasus di Kota Bandung terdapat 726 kasus, Kota Bogor 557 kasus, Kota Bekasi 447 kasus.

Ditinjau dari kelompok usia hampir 66 persen penderita berusia produktif, yakni 25 - 49 tahun, kemudian 18,6 persen usia 20 - 24 tahun, dan 6,1 persen usia di atas 50 tahun.

Asisten Pemerintahan, Hukum dan Kesejahteraan Sosial, Dewi Sartika mengatakan, momentum Hari AIDS Sedunia harus menjadi pengingat terhadap bahwa diduga kasus ini seperti gunung es. Di mana kasus bisa relatif tinggi dari angka yang terlihat.

"Yang harus menjadi perhatian dari semua kasus tersebut 74 persennya diderita oleh kelompok laki-laki, dan 26 persen kelompok perempuan, dengan penyebab utamanya adalah hubungan sesama jenis, disusul pengguna narkotika," ungkap Dewi.

2 dari 3 halaman

Dia menyebut, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus berupaya menekan kasus infeksi HIV/AIDS dengan sejumlah langkah mitigasi. Di antaranya memberikan pendampingan kualitas hidup kepada penderita HIV/AIDS. Lalu, penguatan lingkungan yang kondusif melalui kolaborasi Pentahelix sebagai upaya pencegahan.

"Mitigasi dan sejumlah program pencegahan HIV/AIDS terus kita perkuat. Saya harap kita tidak boleh lengah, khususnya terhadap penderita anak-anak karena kalau lengah akan kehilangan generasi emas 2045," ujar Dewi.

Penguatan peran kelembagaan bersama Dinas Kesehatan Jabar pun ditingkatkan dalam mengingatkan dan mencari orang yang terkena HIV/AIDS untuk diberikan pengobatan.

"Yang sudah terinfeksi agar tetap bersemangat dan rutin berobat. Untuk masyarakat juga teruslah berperilaku hidup sehat dan melakukan komunikasi yang sehat," imbuh dia.

3 dari 3 halaman

Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil mengatakan, pelaksanaan peringatan Hari AIDS Sedunia Tahun 2022 dapat dijadikan sebagai momentum gerakan masyarakat untuk bersama-sama peduli tentang HIV, memahami pentingnya melakukan tes HIV. Sehingga status HIV dapat segera diketahui.

Dia menyebut, semakin banyak masyarakat mengetahui status HIV dan mendapatkan pengobatan ARV lebih dini diharapkan dapat mendorong percepatan tercapainya penurunan epidemi HIV, sehingga Indonesia dapat mencapai 'three zero'.

"Diharapkan Indonesia dapat mencapai 'three zero', yaitu tidak ada infeksi baru HIV, tidak ada kematian akibat AIDS, dan tidak ada stigma terhadap orang dengan HIV untuk mencapai eliminasi HIV di tahun 2030," kata Atalia.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Jabar Nina Susana mengungkapkan, kasus kumulatif HIV di Jabar hingga September 2022 tercatat sebanyak 57.134 kasus, dan kasus kumulatif AIDS sebanyak 12.326 Kasus.

"Pada tahun 2020 ke 2021 kasus kumulatif HIV dan AIDS sempat mengalami penurunan, namun pada tahun 2022 di Jabar mengalami peningkatan kembali. Kami mengimbau apabila ditemukan orang dengan hasil tes HIV positif, diupayakan segera lakukan pemberian pengobatan ARV kepada pasien," ucap dia. [rnd]

Baca juga:
Ingin Miliki Keturunan Walau Positif HIV, Begini Cara Tidak Tularkan pada Anak
Pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Tangerang Naik Jadi 522 Orang, Didominasi Laki-Laki
Hari AIDS Sedunia 1 Desember 2022, Pahami Sejarah hingga Gejalanya

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini