Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kasus guru TK cabul di Bali disidang, pelaku diminta dihukum berat

Kasus guru TK cabul di Bali disidang, pelaku diminta dihukum berat Guru pencabul murid TK. ©2015 merdeka.com/gede nadi jaya

Merdeka.com - Sidang lanjutan pelecehan seksual terhadap murid TK Hainan School yang dilakukan gurunya kembali digelar secara tertutup, di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali. Pada sidang hari ini, Selasa (1/12), ibu kandung korban memberikan kesaksian di hadapan terdakwa David Dwi Hariantono alias Toton (52).

Menurut ibu korban yang identitasnya dirahasiakan, anaknya mengidap Penyakit Menular Seksual (PMS), usai dicabuli oleh Toton, di hadapan Hakim Ketua Beslin Sihombing.

Anggota P2TP2A (Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak), Ni Luh Sukawati, yang mendampingi ibu korban mengatakan, dia mengetahui anaknya menjadi korban pencabulan saat sang bocah mengeluh gatal di kemaluannya.

Disampaikan Sukawati, saat itu ibu korban melihat kemaluan anaknya luka. Saat itu dia langsung membawa anaknya ke dokter Aan Jaya Kusuma SpOG. Dari hasil diagnosa dokter, kata saksi, anaknya menjadi korban pencabulan. San ibu sempat melapor ke sekolah yang langsung berjanji akan menyelidiki kasus ini.

Hanya saja, setelah tiga bulan berlalu, tidak ada perkembangan apapun. "Ibu korban akhirnya lapor ke polisi," kata Sukawati yang ditemui di PN Denpasar, Bali, Selasa (1/12).

Dari hasil penyelidikan polisi akhirnya diketahui jika pelaku pencabulan adalah guru musik, di TK tempat anaknya sekolah, yaitu Toton. Namun, ibu korban juga menyebut nama Lause Herman, yang merupakan guru Bahasa Mandarin. Lause dituding lebih sadis karena sempat mencabuli korban hingga pendarahan, dan kelamin anaknya hanya dibersihkan menggunakan lap motor.

"Tapi sampai sekarang Lause belum dijadikan tersangka. Ini harus diungkap tuntas. Polisi harus buka aib di sekolah itu masih ada paedofil," ujar Sukawati.

Di akhir sidang, hakim kembali menanyakan terdakwa terkait keterangan ibu korban. Namun terdakwa membantahnya. Ibu korban yang kembali ditanya hakim menyatakan tetap pada keterangannya, dan minta pelaku dihukum seberat-beratnya.

"Saya minta pelaku dihukum seberat-beratnya," ujar ibu korban.

Aksi cabul guru musik TK Hainan School, Toton, asal Surabaya, Jawa Timur baru terungkap sekitar Mei 2015 lalu. Saat itu, korban mengeluh sakit di kemaluannya dan keluar bintik merah-merah.‎

Aksi Toton yang tinggal di Jalan Tukad Yeh Aya IX/21 Denpasar ternyata tidak hanya dilakukan terhadap satu orang saja. sebab, ada dua korban lain yang semuanya merupakan murid TK Hainan School. Terdakwa diancam dengan pasal 82 ayat 2 juncto Pasal 76e Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas UU nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Dalam dakwaan subsider, dia juga diancam pasal 82 ayat 1 UU yang sama.

Selain Toton, korban menyebut nama guru lain. Sayang nama guru yang diduga mengajar bahasa Mandarin di sekolah itu justru belum dapat dibuktikan.

"Padahal untuk oknum guru lainnya ini yang paling sadis lho mas," ujar Sukawati.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kisah Kakek Anak dan Cucu jadi Ilmuwan Tempe Kelas Dunia, Berawal dari Pesan Guru SD di Klaten

Kisah Kakek Anak dan Cucu jadi Ilmuwan Tempe Kelas Dunia, Berawal dari Pesan Guru SD di Klaten

Bapak Pangan Indonesia itu mengenang betapa berjasanya sang guru SD.

Baca Selengkapnya
37 Pantun Lucu untuk Guru yang Menghibur, Cocok Dikirim saat Hari Guru

37 Pantun Lucu untuk Guru yang Menghibur, Cocok Dikirim saat Hari Guru

Berikan pantun lucu ini untuk menghibur mereka sang pahlawan tanpa tanda jasa yang tak kenal lelah meski jarang diapresiasi.

Baca Selengkapnya
Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Guru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Perjuangan Pedagang Keliling Tak Bisa Baca Tulis Gigih Sekolahkan Anak, Kini Sang Putra Jadi Guru Besar UGM

Berangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.

Baca Selengkapnya
Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Dibacok Ibu Kandung sampai Tewas, Anak 8 Tahun Ucapkan Kalimat Terakhir: Perut Aku Sakit

Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.

Baca Selengkapnya
Pasangan Kekasih Konon Tak Boleh Berkunjung ke Candi Termegah di Jatim, Ini Kisah di Baliknya

Pasangan Kekasih Konon Tak Boleh Berkunjung ke Candi Termegah di Jatim, Ini Kisah di Baliknya

Di sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan

Baca Selengkapnya
Dirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji

Dirikan Ponpes Sejak 2023, Intip Momen Langka Bupati Rembang Jadi Guru Ngaji

Bagi Hafidz, tidak terlalu sulit mengatur waktu antara rutinitasnya sebagai bupati maupun mengajar di pondok pesantren.

Baca Selengkapnya
Anies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri

Anies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri

Misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.

Baca Selengkapnya
Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan

Parah! Guru di Sumsel Tega Lecehkan Muridnya di Pinggir Jalan

Modus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.

Baca Selengkapnya