Kasus Covid-19 Varian XBB Bertambah jadi 12, Ini Daftar Gejalanya
Merdeka.com - Kasus Covid-19 subvarian XBB kembali bertambah. Data 31 Oktober 2022 lalu, kasus XBB masih delapan. Kini naik menjadi 12 kasus.
“Per hari kemarin jumlahnya ada 12 orang,” kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril, Jumat (4/11).
Dari total 12 kasus XBB, dua di antaranya merupakan imported case atau kasus impor. Dua kasus ini memiliki riwayat perjalanan ke Singapura. Sementara 10 lainnya hasil transmisi lokal.
“Alhamdulillah dari 12 ini semuanya tidak ada yang berat, isolasi mandiri. Kalaupun ada yang dirawat hanya beberapa hari dan sembuh,” jelasnya.
Syahril menjelaskan gejala yang dialami pasien yang terinfeksi XBB. Mayoritas pasien mengalami gejala batuk, pilek, dan demam.
Namun, ada juga yang mengalami mual, muntah, sesak napas, nyeri menelan, sakit lambung, sakit pinggang, sakit badan, sesak, nyeri ulu hati. Menariknya, dua pasien XBB tidak menunjukkan gejala sama sekali.
“Memang karakteristik varian XBB ini sebagaimana subvarian baru dari Covid-19 selalu tingkat keparahannya tidak seberat yang sebelumnya,” ujar Syahril.
Data Covid-19 Nasional
Kasus Covid-19 mengalami peningkatan dalam dua pekan terakhir. Khusus sepekan terakhir, peningkatan kasus Covid-19 mencapai 78 persen, akumulasi di 30 provinsi di Indonesia.
“Kemarin (3/11) jumlah konfirmasi (kasus positif) 4.951 kasus dari 30.988 jumlah orang diperiksa. Meningkat 78 persen dengan positivity rate 15,98," kata Syahril.
Data Kemenkes kemarin, kasus Covid-19 harian bertambah 4.951, total kumulatif menjadi 6.507.610. Sementara pasien sembuh bertambah 2.882, total keseluruhan menjadi 6.316.793. Sementara kasus kematian meningkat 42 sehingga membuat total kumulatif mencapai 158.737.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar 9 Varian yang Mendominasi Kasus Covid-19 Dunia Menurut WHO
WHO saat ini memonitor berbagai varian yang banyak ditemui.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaKemenkes Sebut Belum Ada Mutasi Baru Covid-19 Meski Varian JN.1 Sudah Menyebar di RI
Penularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ini Bahaya Omicron EG.5 Pemicu Kenaikan Covid-19 di Indonesia
Zubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaPenyebaran Covid-19 Varian JN.1 di Indonesia Naik Jadi 41 Kasus
Penemuan kasus yang dihimpun per tanggal 6-23 Desember 2023 sebanyak 5 kasus.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Menkes soal Kenaikan Kasus Covid-19 JN.1
Hingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Kembali Muncul di Solo
Meskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaPerbedaan Flu Singapura dan Flu Biasa, dari Penyebab hingga Gejalanya
Meskipun keduanya sering kali dianggap sama, namun sebenarnya terdapat perbedaan Flu Singapura dan flu biasa yang cukup signifikan.
Baca Selengkapnya