Kasus Covid-19 di Depok Naik Lagi, Penyebabnya karena Banyak Kegiatan Komunitas
Merdeka.com - Kasus Covid-19 di Kota Depok kembali naik beberapa hari terakhir. Data dari http://ccc-19.depok.go.id pada Selasa (29/11) tercatat 4.484 kasus atau terjadi kenaikan 2,40 %. Tingginya penambahan kasus Covid-19 di Depok mencapai ratusan per hari.
“Pada hari kemarin penambahan dalam satu hari 225 kasus baru dengan positivity rate 17 dan fatality ratenya 0,” kata Jubir Satgas Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Rabu (30/11).
Tingginya angka kasus Covid-19 berdampak pada tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit. Peningkatan kasus di Depok terjadi sejak sebulan lalu.
“Untuk bed occupancy ratio (BOR) di rumah sakit itu sekitar 24 persen untuk ruang isolasi. (terjadi kenaikan) sebulan belakangan ini,” tukasnya.
Dia menyebut sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus. Salah satunya, warga mulai abai terhadap protokol kesehatan hingga sudah banyaknya kegiatan yang digelar komunitas.
“Faktornya ya pertama kita memang mulai longgar juga dalam hal prokes, terutama pada penggunaan masker. Sehingga kemudian cenderung penularan akan lebih tinggi. Kemudian warga juga sudah merasa biasa saja ya namun tiba tiba kena,” ungkapnya.
Untuk mengantisipasi puncak lonjakan kasus yang diprediksi terjadi dua pekan lagi, pihaknya mulai melakukan pengetatan seperti tracing dan testing.
“Kita sudah manajemen data dan mulai tracing, testing. Dan kita sudah rapat koordinasi juga, ermasuk untuk melakukan vaksin juga,” tambahnya.
Dadang menjelaskan, BOR rumah sakit saat ini mengalami kenaikan hingga diatas 5%. Semula hanya sekitar 18-20 % saja, dan kini sudah mencapai 24%.
Namun, kata dia, BOR saat ini masih terkendali dan masih tersedia di rumah sakit. Langkah lain yang dilakukan adalah dengan menyiapkan RSUD Anugerah Sehat Afia (ASA) dan RSUD Khidmad Sehat Aifat (KISA) sebagai rujukan.
“Termasuk juga kesiapan managemen penanganan Covid di tingkat kelurahan, kecamatan, dan kota, untuk satgas mulai di-push kembali,” ujarnya.
Saat ini Depok masih diberlakukan PPKM Level 1. Setiap rekomendasi kegiatan kata Dadang harus memperhatikan prokes. “Sekarang kan banyak kegiatan kegiatan komunitas, tapi dibatasi minimal 1.000 orang. Kemarin mungkita kita terlena, atau menganggap sudah biasa hingga terjadi pelonjakan, dan ini di semua daerah ya,” pungkasnya.
(mdk/ray)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaHujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaAni menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaJumlah ini naik dua kali lipat dibanding tahun 2023. Adapun rinciannya, pada Januari 2024 sebanyak 68 kasus, Februari 119 kasus, Maret 68 kasus.
Baca SelengkapnyaSalah satu warga mengaku geram karena aktivitas sekelompok warga membangunkan sahur membuat bayinya yang sedang tidur terganggu.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaTidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca Selengkapnya