Kasus Ambil Paksa Jenazah Covid-19 di Sulsel, 33 Warga Diamankan, 5 Orang Reaktif
Merdeka.com - Pihak kepolisian telah menetapkan beberapa orang sebagai tersangka atas pengambilan secara paksa jenazah pasien Covid-19 di Sulawesi Selatan (Sulsel). Berdasarkan data kepolisian, ada empat rumah sakit yang jenazah-nya diambil paksa oleh warga.
"Update penanganan kasus pengambilan paksa jenazah, untuk 4 Tempat Kejadian Perkara (TKP) sampai tadi pagi diamankan 33 orang," kata Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Ibrahim Tompo saat dikonfirmasi, Rabu (10/6).
Katanya, dari kasus ini tim kesehatan telah memeriksa mereka. Alhasil, ada 5 orang yang terinfeksi Virus Corona atau Covid-19 dan saat ini tengah dilakukan isolasi di hotel.
"Semua diperiksa rapid test dan hasilnya 5 yang reaktif, kini diisolasi," katanya.
Sebelumnya, beberapa hari terakhir marak kejadian pengambilan paksa jenazah yang dilakukan para pihak keluarga. Hal ini dikarenakan keluarga menolak penanganan jenazah yang menerapkan protokol Covid-19.
Polisi pun mengingatkan untuk tidak kembali melakukan hal ini. Hingga kini, polisi masih menindaklanjuti apa yang telah terjadi di beberapa titik di Makassar.
Tompo menyampaikan, Polda Sulsel juga akan menindak tegas para pelaku yang coba meresahkan masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Misalnya, menyebar berita bohong atau hoaks tentang rumah sakit sebagai lahan bisnis Covid-19 termasuk provokasi penolakan Rapid Test.
"Kita prihatin dengan pemikiran yang dibangun oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, padahal apa yang dilakukan oleh pemerintah hanya untuk kepentingan masyarakat umum, sedangkan opini tentang bisnis Covid-19, provokasi tidak mau rapid test, itu merupakan opini yang dibangun untuk memperkeruh suasana," katanya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus Covid-19 di Sumsel Naik Drastis usai Libur Nataru, 1 Orang Meninggal
Kemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaMomen Jenderal Bintang Tiga Polri Pulang Kampung ke Sulsel Sekalian Pantau Keamanan Jelang Ramadan
Komjen Fadil Imran mengaku keberadaannya di Sulsel bukan hanya untuk memantau keamanan, tetapi juga untuk pulang kampung.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%
"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan
Baca SelengkapnyaPenyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaSosialisasikan 'Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana', Atikoh Kenang Tak Mampu Bayar Kos saat Kuliah
Atikoh berasal dari keluarga yang tumbuh di lingkungan pesantren sederhana.
Baca SelengkapnyaPerjuangan Wanita Korban Banjir di Sumsel Terpaksa Melahirkan di Atas Perahu
AN melahirkan secara normal seorang bayi laki-laki. Persalinan itu terjadi di atas perahu getek.
Baca Selengkapnya187 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi saat Libur Nataru di Sulsel, 16 Orang Meninggal
Kecelakaan lalu lintas selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Sulawesi Selatan terdata sebanyak 187 kasus yang mengakibatkan 16 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu
Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca Selengkapnya