Kartosoewirjo, pernah dipecat gara-gara minati komunis
Merdeka.com - Kejahatan politik yang dituduhkan di era Soekarno membawa Kartosoewirjo meregang nyawa di tiang penembakan. Bersama ribuan pengikutnya pria yang bernama asli Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo ini berniat merobohkan NKRI dengan melakukan pemberontakan bahkan merencanakan pembunuhan terhadap rPesiden Soekarno.
Bagaimanakah perjalanan hidupnya hingga saat ini dia dikenal sebagai salah satu noda dalam sejarah Indonesia.
Dari buku 'hari terakhir Kartosoewirjo', disebutkan anak dari seorang mantri perusahaan candu dan bangsawan ini telah menempuh pendidikan yang lebih dari rakyat kebanyakan kala itu. Mulai dari sekolah ISTK (Inlandsche School der Tweede Klasse) lalu HIS (Hollandsch Inlandsche School) kemudian ELS (Europeesche Lagere School) hingga sekolah kedokteran NIAS (Nederlands Indische Artsen School).
Setelah lulus ELS di Bojonegoro, Kartosoewirjo kuliah di NIAS. Dia kuliah mulai 1923 dan mengikuti tingkat persiapan selama tiga tahun. Yang menarik, dia sempat dikeluarkan dari NIAS pada 1926. Alasannya karena memiliki buku-buku sosialis dan komunis.
Buku-buku itu diperoleh dari pamannya Mas Marco Kartodikromo, wartawan dan sastrawan yang sangat terkenal. Mas Marco juga dekat dengan wartawan pertama di Indonesia pejuang pergerakan Tirto Adhie Soerjo. Setelah dipecat dia kembali ke Bojonegoro menjadi guru partikelir.
Dalam perjalanan pendidikannya, Kartosoewirjo juga ikut aktif dalam berbagai aktivitas kepemudaan. Sebut saja, Jong Java, Jong Islamieten Bond hingga ikut 'menempel' pada tokoh legendaris Sarekat Islam, Tjokroaminoto. Dari Bojonegoro, Kartosoewirjo kembali ke Surabaya menjadi asisten pribadi Tjokroaminoto.
Kegiatan kepemudaan ini terus menyuburkan darah-darah reformis dalam tubuh Kartosoewirjo. Dalam perjalanan hidupnya kemudian, pengetahuan Islam dan kedekatannya dengan para ulama, impian akan Negara Islam Indonesia yang juga dikenal dengan Darul Islam mulai muncul. Bak gayung bersambut, kondisi carut marutnya pemerintahan Indonesia akibat perjanjian Renville seakan memberi jalan bagi ideologi Islam versi Kartosoewirjo dapat terealisasi hingga berhasil diproklamirkan di tahun 1949.
"Kartosoewirjo banyak bersentuhan dengan tokoh kalangan Islam mulai dari Islamieten Bond. Di situ saya kira gagasan Islam mulai diterima apalagi dengan dengan menjadi sekretaris Tjokroaminoto padahal tadinya dikeluarkan dari NIAS karena dianggap komunis," jelas sejarawan dan juga pemilik 81 foto eksekusi mati Kartosoewirjo, Fadli Zon dalam percakapannya kepada merdeka.com, Jakarta, Rabu (5/9).
Singkat cerita, gerakan sang Imam dapat dipadamkan di tahun 1952 oleh TNI dengan sistem perang semesta. Dituduh berseberangan, bapak beranak lima ini mati di tiang penembakan dan dikuburkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu.
(mdk/tts)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Ganjar soal Kesulitan Guru Ngaji di Boyolali Tak Bisa Berobat Karena KIS Diblokir
Seorang guru ngaji tak bisa berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS) karena kartunya terkena blokir.
Baca SelengkapnyaKisah Siti Oetari Istri Pertama Presiden Soekarno, Tidak Sepenuhnya Dicintai dan Diceraikan dalam Kondisi Perawan
Bung Karno mengaku menikahi Oetari karena menghormati gurunya
Baca SelengkapnyaAnies Beberkan soal Pendidikan, Prabowo: Maklum Beliau Mantan Menteri
Misalnya ada puluhan ribu guru honorer belum diangkat jadi guru P3K. Juga ada 1,6 guru belum tersertifikasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi Bertemu Guru, Jokowi Cerita Perjuangan Hadir di Kongres PGRI
Jokowi mengatakan, tidak bisa menolak jika para guru sudah mengundangnya
Baca SelengkapnyaJarang Terjadi, Sosok Jenderal TNI ini 5 Kali Jabat Panglima
Berikut sosok Jenderal TNI yang menjabat sebagai Panglima sebanyak lima kali.
Baca SelengkapnyaTak Kalah Keren dari Sang Ayah, Ini Kisah Hidup Harsono Tjokroaminoto Pernah Disekap hingga Jadi Penasihat Panglima Soedirman
Ia melanjutkan perjuangan ayahnya sebagai negarawan yang sangat mencintai Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11
Anies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres
Baca SelengkapnyaKeji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaDiteriaki Pendukung Prabowo-Gibran, Ganjar Malah Ajak Makan dan Titipkan Pesan Pemilu Damai
Ganjar mengajak makan siang pendukung capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang meneriakinya di jalan.
Baca Selengkapnya