Kapten Udara Dewanto, si penembak jatuh pilot CIA
Merdeka.com - 18 Mei 1958, Kapten Udara Ignatius Dewanto sedang berada di Lapangan Terbang Liang. Saat itulah dia menerima laporan ada pesawat B-26 Invader yang menyerang Kota Ambon. Pasukan TNI memang selalu dalam keadaan siaga, Angkatan Udara Revolusioner Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta), kerap menyerang wilayah RI.
Dewanto bergerak cepat. Dia segera memacu pesawat P-51 Mustang kebanggannya ke ujung landasan. Salah satu pilot terbaik Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) itu bergerak mencari musuhnya. Demikian ditulis dalam buku Bakti TNI Angkatan Udara 1946-2003.
Di atas Kota Ambon, Dewanto melihat kerusakan akibat serangan pesawat udara. Namun dia tidak menemukan B-26 buruannya. Setelah bergerak ke arah Barat, Dewanto baru melihat B-26 itu. Rupanya pesawat yang dipiloti Allan Lawrence Pope itu hendak menyerang konvoi Angkatan Laut Republik Indonesia (ALRI).
Dewanto segera menyerang pesawat musuh itu dengan senapan mesin 12,7 mm dan roket pesawat P-51 Mustang. Berhasil, pesawat itu terbakar dan jatuh. Namun Allan Pope dan juru radio Hary Rantung berhasil selamat walau pesawat mereka ditembak jatuh Dewanto. Mereka sempat terjun dengan parasut sebelum pesawat mereka hancur.
Tertembaknya pesawat yang dipiloti Allan Pope ini penting artinya. Saat itu Indonesia bisa membuktikan kalau pemberontakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta), dibantu oleh Amerika Serikat. Dalam hal ini diduga Central Intelligence Agency (CIA) yang banyak berperan.
Tertangkapnya Alan Poppe juga membuat AS malu dan kemudian menghentikan bantuannya pada Permesta. Dengan demikian TNI menjadi lebih mudah untuk menghancurkan pasukan Permesta.
Allan Pope sendiri kemudian divonis mati oleh pengadilan militer. Namun akhirnya Presiden Soekarno membebaskan Pope, alasannya Soekarno tidak tega saat istri Pope datang dan menangis minta suaminya agar dibebaskan. Itu pengakuan Soekarno, tapi diduga pemerintah AS yang gencar melobi agar Pope tidak dihukum mati.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jepang Jadi Negara Kelima Capai Bulan, Pesawat Alami Kendala Sesaat Setelah Mendarat
Jepang menyusul AS, Uni Soviet, India dan China yang sebelumnya telah berhasil mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaPenuh Canda dan Tawa, Momen Kapten Pilot dan Pramugari Ngobrol di Flight Deck Sebelum Pesawat Take Off
Begini cara pilot dan pramugari mengusir jenuh sebelum take off pesawat.
Baca SelengkapnyaKisah Perempuan Militer, Bertugas Jatuhkan Bom dan Selalu Tepat Sasaran ke Arah ke Musuh
Bahkan, Jerman menjuluki pilot pengebom Rusia sebagai Nachthexen, atau “penyihir malam”.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bandaranya Ekstrem Pilotnya Bernyali, Penampakan Pesawat di Papua Jadi Taksi Warga
Begini penampakan bandara ekstrem di Papua dengan landasan tanah. Di tempat ini pesawat jadi taksi warga.
Baca SelengkapnyaKapan Pesawat Terbang Masuk Bengkel? Ini Jawabannya
Dalam operasional, ternyata pesawat udara membutuhkan perawatan dan perbaikan berkala dan rutin guna menjaga kelaikannya terbang.
Baca SelengkapnyaSuaminya Kapten Istrinya Lettu, Potret Pasutri Sama-sama Perwira TNI AU ini Begitu Serasi 'Istri Ku Adik Letting Ku'
Sama-sama perwira TNI AU, sang suami diketahui berpangkat kapten. Sementara sang istri mengabdi di satuan dengan pangkat Letnan Satu atau Lettu.
Baca SelengkapnyaCuri Perhatian, Begini Momen Last Flight Sekaligus Perpisahan Seorang Pilot Senior
Saat iring-iringan mulai berjalan, para pilot dan pramugari pun memberi hormat pada Capt Jakto yang akan pensiun.
Baca SelengkapnyaPotret Dewi Perssik Resmi Dilamar Pacar Pilotnya, Cantik Menawan Pakai Gaun Keluarga
Dewi Perssik terlihat begitu cantik dan menawan mengenakan gaun adat keluarga.
Baca SelengkapnyaDidampingi Prabowo Tinjau Pesawat Tempur di Lanud Iswahjudi, Jokowi: Peragaan Bantuan ke Gaza
Indonesia merupakan salah satu negara yang diberikan kesempatan untuk memberikan bantuan ke rakyat Gaza dan Palestina melalui udara dengan pesawat Hercules.
Baca Selengkapnya