Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolri Silakan Peserta Lomba Demo Kritik Polisi dan Pemerintah

Kapolri Silakan Peserta Lomba Demo Kritik Polisi dan Pemerintah Novel Baswedan dan mantan pegawai KPK dilantik jadi ASN Polri. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta untuk dikritik kepada masyarakat yang ikut dalam perlombaan Piala Kapolri yakni Orasi Unjuk Rasa. Kegiatan ini berlangsung di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Jumat (10/12).

Dalam sambutannya, para peserta lomba dapat menyampaikan aspirasinya atau memberikan kritik kepada Korps Bhayangkara bahkan terhadap pemerintah.

"Tentunya dalam kesempatan ini, kami memberikan sub tema yang bebas. Jadi seluruh rekan-rekan boleh memberikan kritikan, saran, masukan, baik kepada Pemerintah, Kementerian, lembaga yang mungkin rekan-rekan rasa perlu dikritik, termasuk khususnya polisi," kata Listyo di Jakarta, Jumat (10/12).

Sigit menjelaskan, dengan adanya lomba orasi tersebut akan menjadi bahan evaluasi terhadap Polri. Karena, dengan adanya kritik tersebut bisa dijadikan bahan evaluasi terhadapnya.

"Jadi kami memang ingin bahwa kegiatan ini tentunya akan menjadi evaluasi bagi kita semua, evaluasi bagi kami untuk bisa mendengar apa yang dirasakan oleh masyarakat dan tentunya itu menjadi bagian evaluasi yang akan terus kita perbaiki," jelasnya.

Jenderal bintang empat ini mengungkapkan, beberapa waktu lalu pihaknya telah diberi peringatan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait turunnya indeks kebebasan berpendapat.

"Hati-hati, karena persepsi dilihat oleh masyarakat. Laksanakan pendekatan persuasif, dialogis, hormati kebebasan berpendapat dan serap aspirasinya. Tentunya arahan dari bapak presiden kita tindaklanjuti dengan melakukan langkah-langkah yang tentunya akan memberikan edukasi pembelajaran bagi kita semua," ungkapnya.

"Sehingga sumbatan-sumbatan komunikasi yang ada itu kemudian bisa terbuka antara petugas di lapangan dan seluruh masyarakat yang akan melaksanakan kegiatan berekspresinya dapat terjalin komunikasi," sambungnya.

Final Orasi di Tugu Proklamasi

Selain itu, terkait dengan pemilihan tempat Final Orasi Unjuk Rasa di Tugu Proklamasi ini dijelaskannya karena tempat tersebut menjadi lokasi yang sering digunakan untuk berkumpul dan bahkan adanya monumen patung Soekarno dan Hatta yang dinilai sebagai orator ulung.

Kegiatan ini juga bertepatan dengan Hari HAM sedunia yang jatuh pada 10 Desember.

"Dimana beliau (Soekarno dan Hatta) dikenal sebagai orator ulung yang selalu mampu mengembangkan Semangat perjuangan pada saat beliau melakukan orasi, dan tentunya hal ini juga yang kami harapkan dapat mengilhami rekan-rekan semua untuk bisa mengobarkan dan membangkitkan semangat perjuangan HAM di Indonesia di kegiatan peringatan Hari HAM sedunia ini," jelas dia.

Dalam kegiatan ini diikuti oleh 2.041 peserta yang berada di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, mengerucut menjadi 243 tim dan hingga kini hanya 6 tim yang masuk dalam Final.

Mereka yang masuk dalam Final orasi dengan hadiah sebesar Rp50 juta untuk juara pertama, Rp30 juta untuk juara kedua dan Rp20 juta bagi juara ketiga. Yakni berasal dari Jawa Timur, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Mauluku Utara.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Klarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’

Klarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan sosok presiden selanjutnya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.

Baca Selengkapnya
Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Polri Ingatkan Masyarakat Tetap Jaga Persatuan dan Kesatuan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Polri melihat sejauh ini keamanan dan ketertiban masyarakat kondusif lantaran kolaborasi dan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat berjalan baik.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu

Begini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu

Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Polri Siagakan 4.992 Anggota Amankan Demo di KPU, Bawaslu, DPR dan MK

Polri Siagakan 4.992 Anggota Amankan Demo di KPU, Bawaslu, DPR dan MK

Polri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.

Baca Selengkapnya
Kapolri: Jika Pemilu Gagal, Bisa Terjadi Bencana Demografi dan Pembangunan Alami Kemunduran

Kapolri: Jika Pemilu Gagal, Bisa Terjadi Bencana Demografi dan Pembangunan Alami Kemunduran

Listyo mengatakan, pemilu kali ini berbeda dari sebelumnya, juga memiliki kompleksitas tersendiri karena dilaksanakan secara serentak.

Baca Selengkapnya
Budayawan Sujiwo Kritik Keras Kapolri Soal Lampu Polisi yang Warna Biru Bikin Sakit Mata

Budayawan Sujiwo Kritik Keras Kapolri Soal Lampu Polisi yang Warna Biru Bikin Sakit Mata

Dikritik oleh masyarakat tentang lampu rotator yang terlalu silau, Kapolri perintahkan mobil polisi untuk memasang skotlet agar tidak mengganggu pengendara.

Baca Selengkapnya
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan

Baca Selengkapnya
Kapolri soal Pemimpin Teruskan Estafet Kepemimpinan, Begini Respons Ganjar

Kapolri soal Pemimpin Teruskan Estafet Kepemimpinan, Begini Respons Ganjar

Hal itu diungkap Kapolri dalam acara Perayaan Natal Mabes Polri Tahun 2023 di Auditorium PTIK

Baca Selengkapnya
Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Jenderal Polisi Pecat Anggota Polwan, Kapolres Langsung Coret 'Wajahnya' di Depan Anak Buah

Kapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.

Baca Selengkapnya