Kapolri sebut Puskaptis, JSI, IRC dan LSN tak perlu dipidanakan
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Pol Sutarman menilai empat lembaga survei yang dilaporkan ke polisi tak perlu dipidanakan. Puskaptis, JSI, IRC dan LSN dipolisikan sejumlah aktivis yang tergabung dalam Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI).
"Ya laporan pasti kita terima tapi semua lembaga survei itu pasti menggunakan metode ilmiah dan menggunakan metodenya masing-masing. Saya kira masalah-masalah seperti ini tidak perlu dipidanakan," ujarnya usai Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (17/7).
Sutarman mengatakan lembaga-lembaga survei itu pasti menggunakan metode ilmiah untuk melakukan penghitungan. Metode-metode itu, kata Sutarman, berbeda-beda sehingga hasilnya mungkin berbeda. Karena itu, Sutarman mengaku bingung apa yang akan dipidanakan.
"Menurut saya tidak perlu dipidanakan mau dipidanakan apanya, dia dari aspek ilmiahnya pasti dipenuhi, dari aspek-aspek yang lain pasti dipenuhi. Kan mereka kan punya metode ilmiah masing-masing," jelasnya.
Sutarman mengatakan jika lembaga survei itu memang tidak kredibel, biarkan masyarakat yang menilai. "Silakan kalau memang hasil surveinya itu memang tidak sesuai kredibel, biarkanlah masyarakat yang menilai," ujarnya.
Sutarman mengatakan pada 22 Juli nanti akan terbukti mana lembaga survei yang tidak kredibel. "Ya sudah biarkan saja, nanti hasil keputusan KPU itulah yang akan menilai bahwa itu survei itu kredibel atau tidak, itu ada di situ nanti tanggal 22 (buktinya). Kan kasihan semua tindakan dipidanakan, kasihan, ya laporan tetap kita terima," pungkasnya.
Sebelumnya, sejumlah aktivis yang tergabung dalam Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) melaporkan 4 lembaga survei yang merilis hasil penghitungan cepat Pilpres 9 Juli lalu ke Bareskrim Polri. 4 lembaga survei itu dinilai meresahkan masyarakat dan melakukan kebohongan publik.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei LSI di Sumbar: Prabowo-Gibran Bersaing Sengit dengan Anies-Imin, Ganjar-Mahfud Tertinggal Jauh
Hasilnya Prabowo-Gibran 49,7 persen, Anies-Cak Imin 41,8 persen, Ganjar-Mahfud 4,3 persen
Baca SelengkapnyaSurvei Litbang Kompas Catat 87 Persen Masyarakat Puas Kinerja Polri
Lebih dari 89 persen responden sepakat menyatakan puas dengan upaya Polri dalam menjaga kamtibmas
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Ternyata Prabowo Didukung 34,8% Suara PDIP, 53,5% Suara NasDem, 47% Suara PKB
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menyampaikan, suara para pemilih sesuai basis partai politik nyatanya terpecah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Terbaru LSI Denny JA: Prabowo-Gibran 53,5%, Anies-Cak Imin 21,7%, Ganjar-Mahfud 19,2%
Adjie mengatakan, dengan angka yang diperoleh Prabowo-Gibran, maka Pilpres 2024 berpeluang satu putaran.
Baca SelengkapnyaTak Disangka Polisi, Pria Berambut Gondrong Berkumis Tebal Beruban ini Ternyata Seniornya Reserse
Rambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI: Prabowo-Gibran Unggul di Semua Wilayah Tapi Keok di DKI
Di Jawa Barat Prabowo-Gibran dan Anies-Cak Imin bertarung sengit
Baca SelengkapnyaDaftar 81 Lembaga Survei Kantongi Sertifikat KPU untuk Gelar Quick Count Pemilu 2024
Proses sertifikasi terhadap lembaga survei tersebut sudah sesuai dengan Pasal 448 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru LSI: 31,4 Persen Masyarakat Percaya Pemilu 2024 Diwarnai Kecurangan
Kesimpulan hasil survei LSI menunjukan pihak yang menilai Pemilu 2024 diwarnai kecurangan mayoritas berasal dari pemilih pasangan capres dan cawapres 01 dan 03.
Baca Selengkapnya4 Hari Jelang Pencoblosan, Ini Hasil Survei Terbaru
Sejumlah lembaga survei memotret elektabilitas atau tingkat keterpilihan capres dan cawapres empat hari menjelang pencoblosan.
Baca Selengkapnya