Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolri buru satu keluarga penyebar ideologi radikal di balik Bom Surabaya

Kapolri buru satu keluarga penyebar ideologi radikal di balik Bom Surabaya bom surabaya. ©2018 AFP PHOTO/JUNI KRISWANTO

Merdeka.com - Kapolri Tito Karnavian meluruskan informasi yang menyebut bahwa pelaku pemboman di Surabaya yakni Dita Oepriarto dan keluarganya pernah berguru perakitan bom di Suriah. Tito menyebutkan, Dita dan keluarganya tidak pernah mendapatkan pelatihan itu.

"Saya merivisi info, bila Dita sekeluarganya tidak pernah berlatih di Suriah, melainkan ada satu keluarga lainnya," kata Tito, di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Senin (14/5).

Keluarga yang dimaksud Tito, diduga pernah mendapatkan pelatihan luar negeri sekaligus menjadi ideolog utama. Tito tidak mengungkapkan identitas dari keluarga yang dimaksud.

"Ini kami sedang melakukan pengejaran dari tim Densus 88," ujarnya.

"Keluarga ini pernah ditangkap di Suriah, lalu dideportasi ke Indonesia dan menyebarkan ideologi utama itu," tambahnya.

Diketahui, keluarga ini pernah tertangkap di Turki, lalu dideportasi ke Indonesia. Di Indonesia, keluarga ini masih aktif menyebarkan ideologi dan ajaran terorisme. Mereka juga merekrut dan menanamkan ideologi keluarga bakal pengantin. Tercatat sejak kemarin, aksi bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo merupakan tiga keluarga.

"Kami pastikan yang di Mapolrestabes Surabaya, juga 60 persen masih satu keluarga," ucap dia.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung

Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan

Baca Selengkapnya
Kapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik

Kapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik

Rasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.

Baca Selengkapnya
Arahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024

Arahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024

Kepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo

Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru

Baca Selengkapnya
Kapolri dan Gubernur DIY Gelorakan Pemilu 2024 Damai

Kapolri dan Gubernur DIY Gelorakan Pemilu 2024 Damai

Pemilu bukan hanya olah politik, melainkan sebagai olah budaya dalam meningkatkan mutu di masyarakat.

Baca Selengkapnya
Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika

Keji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika

Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Mengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga

Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.

Baca Selengkapnya