Kapolri buru satu keluarga penyebar ideologi radikal di balik Bom Surabaya
Merdeka.com - Kapolri Tito Karnavian meluruskan informasi yang menyebut bahwa pelaku pemboman di Surabaya yakni Dita Oepriarto dan keluarganya pernah berguru perakitan bom di Suriah. Tito menyebutkan, Dita dan keluarganya tidak pernah mendapatkan pelatihan itu.
"Saya merivisi info, bila Dita sekeluarganya tidak pernah berlatih di Suriah, melainkan ada satu keluarga lainnya," kata Tito, di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Senin (14/5).
Keluarga yang dimaksud Tito, diduga pernah mendapatkan pelatihan luar negeri sekaligus menjadi ideolog utama. Tito tidak mengungkapkan identitas dari keluarga yang dimaksud.
"Ini kami sedang melakukan pengejaran dari tim Densus 88," ujarnya.
"Keluarga ini pernah ditangkap di Suriah, lalu dideportasi ke Indonesia dan menyebarkan ideologi utama itu," tambahnya.
Diketahui, keluarga ini pernah tertangkap di Turki, lalu dideportasi ke Indonesia. Di Indonesia, keluarga ini masih aktif menyebarkan ideologi dan ajaran terorisme. Mereka juga merekrut dan menanamkan ideologi keluarga bakal pengantin. Tercatat sejak kemarin, aksi bom bunuh diri di Surabaya dan Sidoarjo merupakan tiga keluarga.
"Kami pastikan yang di Mapolrestabes Surabaya, juga 60 persen masih satu keluarga," ucap dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Unggahan Unik Kapolri Sigit di Media Sosial Ucapkan Harlah ke-101 NU, Ada Warga Konoha Bersarung
Melalui akun media sosialnya, Kapolri menyebut NU menjadi salah satu pilar bangsa dalam mengisi kemerdekaan
Baca SelengkapnyaKapolri Ingatkan Masyarakat Berbeda Pilihan Politik Biasa, Asal Tak Fanatik untuk Hindari Konflik
Rasa fanatik itu harus dicegah dengan edukasi, agar mencegah terjadinya konflik.
Baca SelengkapnyaArahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024
Kepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Koalisi Masyarakat Sipil Kecam Pemberian Pangkat Jenderal Kehormatan Prabowo
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaKapolri dan Gubernur DIY Gelorakan Pemilu 2024 Damai
Pemilu bukan hanya olah politik, melainkan sebagai olah budaya dalam meningkatkan mutu di masyarakat.
Baca SelengkapnyaKeji! Santri di Parepare Dianiaya Guru, Bagian Punggungnya Disetrika
Korban yang berusia 13 tahun sedang menjalani perawatan. Kasus terungkap setelah orang tua korban membuat laporan.
Baca SelengkapnyaPerangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.
Baca SelengkapnyaJika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta
Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca SelengkapnyaMengenal Pesantren Langitan Tuban, Didirikan Murid Pangeran Diponegoro, Awalnya Tempat Belajar Agama bagi Keluarga dan Tetangga
Sang pendiri, Kiai Nur baru mendirikan surau saat puluhan santri datang untuk berguru padanya.
Baca Selengkapnya