Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kapolri: Bentrokan di Morowali Utara Karena Provokasi Seolah Ada TKA Pukul TKI

Kapolri: Bentrokan di Morowali Utara Karena Provokasi Seolah Ada TKA Pukul TKI Kapolri datangi KPU. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjelaskan kronologi kerusuhan yang terjadi di tambang nikel, Morowali Utara, Sabtu lalu. Akibatnya, seorang TKI dan TKA meninggal dunia.

Kerusuahn terjadi antara pegawai di PT GNI Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Pemicunya, muncul provokasi untuk mengajak mogok kerja dengan tuntutan masalah industrial yang sedang dirundingkan.

Kemudian, ada provokasi bahwa seolah-olah ada TKI yang dipukul TKA. Dari situ terjadilah bentrokan.

"Bentrokan yang terjadi di perusahaan smelter GNI dipicu karena adanya provokasi yang muncul. Karena ada ajakan mogok kerja, dan ada beberapa peristiwa terkait masalah industrial yang saat itu sedang dirundingkan dan kemudian muncul viral seolah-olah terjadi pemukulan oleh TKA terhadap TKI," kata Sigit di Istana Negara, Jakarta, Senin (16/1).

"Sehingga ini yang kemudian memunculkan pengaruh provokasi dan kemudian mengakibatkan terjadinya penyerangan," sambungnya.

Sigit melanjutkan, hingga kini sudah ada 71 orang yang diamankan dan 17 ditetapkan tersangka buntut dari bentrokan itu.

"Saat ini kegiatan terkait dengan peristiwa tersebut sudah bisa diatasi oleh kepolisian. Beberapa pelaku pengrusakan saat ini sudah diamankan kuruang lebih ada 71 yang telah diamankan dan 17 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka," tuturnya.

Sigit berkata, hingga kini ada 548 orang aparat gabungan TNI-Polri yang diterjunkan guna mengamankan situasi. Sigit pun bakal menambah lagi pasukan dari Brimob pusat.

"Dan saat ini personil pengamanan baik dari TNI dan Polri sampai dengan saat ini telah diturunkan kurang lebih 548 orang dan akan kita tambah lagi dengan 2 SSK brimob dari pusat," ucapnya.

Kembali Beroperasi

Kapolri menegaskan, PT GNI di Morowali Utara akan kembali beroperasi pada besok Selasa (17/1). Sigit mengimbau para karyawan tidak kembali terprovokasi oleh isu-isu yang belum tentu jelas kebenarannya.

"Berdasarkan info terakhir bahwa perusahaan smelter GNI akan memulai kegiatan operasional kembali besok pagi. Oleh karena itu saya imbau kepada seluruh masyarakat dan karyawan untuk tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang belum tentu jelas dan terkait masalah-masalah hubungan industrial yang bisa diselesaikan aturan undang-undang," kata Sigit.

Sigit menjelaskan, pertimbangan PT GNI kembali beroperasi karena pihaknya sudah memastikan keamanan perusahaan. Kata dia, TNI-Polri siap menjaga suasana tetap kondusif.

"Jadi keputusan beroperasi kembali ini diputuskan perusahaan setelah melihat bahwa dari sisi pengamanan yang kita siapkan semuanya mendukung untuk kegiatan tersebut bisa beroperasi kembali," ucapnya.

Sigit memastikan bakal menindak tegas pelaku perusakan maupun anarkis. Dia berharap, bentrokan serupa tidak terulang kembali. "Dan tentunya kepolisian akan menindak tegas terhadap pelaku-pelaku perusakan, pelaku-pelaku anarkis sehingga ke depan kita harapkan hal-hal seperti ini tidak terulang kembali," pungkasnya.

Kronologi

Kabid Humas Polda Sulteng, Kombes Didik Supranoto mengungkap, kronologi kerusuhan berawal saat unjuk rasa dilakukan setidaknya 300 karyawan PT GNI. Demo digelar di dua lokasi yakni Pos 4 dan 5.

"Pertemuan di Kantor Disnakertrans Morut dihadiri SPN (Serikat Pekerja Nasional), PT GNI, dan PT SEI. Tapi pertemuan itu tidak menemukan kesepakatan," ungkap Didik.

Didik menyampaikan dalam unjuk rasa tersebut, serikat pekerja menyampaikan tuntutan kepada perusahaan seperti terkait penerapan prosedur keselamatan kerja. Pekerja juga menuntut agar perusahaan memberikan alat pelindung diri (APD) lengkap yang sesuai standar jenis pekerjaan.

"Mereka menuntut agar perusahaan membuat aturan. Mereka juga menolak adanya pemotongan upah yang tidak jelas. Meminta menghentikan PKWT yang sifatnya tetap," ujar Didik.

Tak hanya itu, para pendemo juga meminta kepada PT GNI dan SEI untuk mempekerjakan kembali karyawan yang kontraknya habis atau diputus akibat mogok kerja yang dilakukan sebelumnya. Tuntutan lainnya, meminta pihak perusahaan untuk memasang sirkulasi udara di gudang dan smelter agar tidak berdebu.

"Dalam tuntutannya, pekerja ini juga menyinggung soal kejadian meninggalnya dua karyawan yakni Made dan Nirwana Selle akibat ledakan smelter beberapa waktu lalu. Mereka mempertanyakan hak yang harus dibayarkan perusahaan kepada kedua keluarga korban," sebutnya.

Kerusuhan Pertama Kali Pecah

Kerusuhan pertama kali pecah ada pukul 19.40 Wita, Sabtu (14/1) di area masuk pos 4 PT GNI. Massa sekitar 500 orang melakukan pelemparan dan perusakan.

"Kejadian itu dipicu karena sekuriti melakukan penghalangan jalan masuk ke pos 4. Akibatnya mereka melawan, sehingga melakukan pelemparan terhadap sekuriti dan juga melakukan perusakan fasilitas kantor," kata dia.

Setengah jam kemudian, kondisi semakin memanas saat massa menerobos masuk pos 4 PT GNI. Massa yang menerobos langsung melakukan pembakaran sebua mess karyawan.

"Mess karyawan yang letaknya di belakang pos 4 terbakar. Kami bersama TNI memukul mundur massa," kata dia.

Saat kondisi di pos 4 mulai kondusif, bentrokan terjadi di area smelter 1 PT GNI. Didik menyebut bentrokan terjadi akibat adanya karyawan divisi Dump Truck melakukan aksi mogok.

"Saat dilakukan pengawalan oleh Polres Morut, ternyata ada karyawan yang tidak mengikuti. Dan saat melintas di area smelter 1 PT GNI terjadi bentrok," kata dia.A

kibat bentrok tesebut, tiga orang karyawan mengalami luka-luka dan sejumlah kendaraan roda dua dirusak. Di saat bersamaan terjadi saling kejar dan lempar.

”Iya ada korban meninggal 2 orang TKI dan 1 orang TKA. Kemudian ada tiga orang pekerja yang mengalami luka-luka," katanya.

Didik menambahkan, kerusuhan terjadi hingga tengah malam. Bahkan polisi dan TNI harus menembakkan gas air mata untuk membubarkan aksi di mess PLTU PT GNI. "Pada pukul 02.00 Wita kondisi semakin kondusif. Karyawan pun membubarkan diri," ucapnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
TNI Beberkan Kronologi 1 Prajurit Gugur Diserang KKB Papua

TNI Beberkan Kronologi 1 Prajurit Gugur Diserang KKB Papua

Serangan KKB menyebabkan dua prajurit TNI menjadi korban.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kapolri Sigit Listyo Blak-Blakan Ungkap Berbagai Kejahatan Selama Tahun 2023, Kasus TPPO Disorot karena Naik Dibanding 2022

FOTO: Kapolri Sigit Listyo Blak-Blakan Ungkap Berbagai Kejahatan Selama Tahun 2023, Kasus TPPO Disorot karena Naik Dibanding 2022

Dalam rilis akhir tahun tersebut Polri mengungkap berbagai kejahatan yang terjadi pada tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua

Terungkap Penyebab Rentetan Kontak Tembak KKB dengan TNI Polri di Intan Jaya Papua

Tercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kronologi Pria Bersenjata Golok Nekat Serang Polisi Berpistol, Begini Nasibnya Kini

Kronologi Pria Bersenjata Golok Nekat Serang Polisi Berpistol, Begini Nasibnya Kini

Seorang anggota polisi melepaskan tembakan usai diancam golok orang tak dikenal. Ini kronologinya.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons Tegas Kapolri, TPN Ganjar Siapkan Saksi Kapolda Laporkan Kecurangan Pemilu

VIDEO: Respons Tegas Kapolri, TPN Ganjar Siapkan Saksi Kapolda Laporkan Kecurangan Pemilu

Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan, siap memproses jika terdapat pelanggaran saat jenderal polisinya bersaksi kecurangan pemilu.

Baca Selengkapnya
TKN Soal Pernyataan Kapolri Teruskan Estafet Kepemimpinan: Bukan Berarti Berpihak, Tak Perlu Ditafsirkan Jauh

TKN Soal Pernyataan Kapolri Teruskan Estafet Kepemimpinan: Bukan Berarti Berpihak, Tak Perlu Ditafsirkan Jauh

Pernyataan Kapolri soal estafet kepemimpinan tak perlu ditafsirkan lebih jauh

Baca Selengkapnya
Dilantik Kapolri Jadi Kakorlantas Polri, Aan Suhanan Kenakan Dua Bintang di Pundak

Dilantik Kapolri Jadi Kakorlantas Polri, Aan Suhanan Kenakan Dua Bintang di Pundak

Prosesi pelantikan dan sertijab berlangsung di Ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (14/12).

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB

Kondisi Terkini Sugapa Papua Usai Pembakaran Rumah Warga dan Penyerangan Pos TNI-Polri oleh KKB

Kapolres mengaku, aksi penyerangan disertai penembakan itu dilakukan KKB sejak Jumat (19/1) dari segala arah.

Baca Selengkapnya
Kompak, Polri dan TNI di Pekanbaru Jaga Kamtibmas Demi Pemilu Damai

Kompak, Polri dan TNI di Pekanbaru Jaga Kamtibmas Demi Pemilu Damai

Sinegitas itu dibuktikan dengan menggelar apel bersama di halaman Makodim 031/Pekanbaru

Baca Selengkapnya