Kapolda Kaltim ingatkan Pilkada pilih gubernur bukan tokoh etnis
Merdeka.com - Empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Timur ditetapkan KPU, Senin (12/2). Para pendukung keempat pasangan calon diminta jangan mencampuradukkan pemilihan gubernur dan tokoh etnis tertentu.
"Bukan tokoh dari salah satu suku, atau etnis. Oleh karena itu, jangan campur adukkan antara memilih Gubernur, sama memilih tokoh adat atau etnis," kata Kapolda Kalimantan Timur Irjen Pol Priyo Widyanto di kantor KPU Kaltim, Samarinda.
Priyo kembali menegaskan, perbedaan hanya saat pemilih berada di balik bilik tempat pemungutan suara (TPS). "Perbedaan hanya ada di TPS. Di dalam TPS, boleh berbeda. Di luar TPS, kita jangan berbeda lagi," ujarnya.
Priyo kembali menegaskan netralitas TNI dan Polri di Pilgub Kaltim, meski salah satu calon Wakil Gubernur Safaruddin, adalah mantan Kapolda Kaltim.
"Ini sudah sering kali kita sampaikan, bahwa netralitas TNI Polri tetap harus dijunjung tinggi. Sekarang sama dengan pertanyaan, ada calon dari Wali Kota, ada salah satu calon (dari) Sekda. Jadi semua PNS, TNI, Polri harus netral," tegasnya.
Sementara, Komandan Korem 091 Aji Suryanatakesuma Brigjen TNI Irham Waroihan menjelaskan, TNI mempersiapkan 2/3 kekuatan untuk membantu Polri.
"Ini bagian dari kesepakatan Panglima TNI dan Kapolri bahwa 2/3 kekuatan. Kita bersifat back up, standby di markas komando dan objek vital. Misal ada benturan bukan kita yang menghadapi. Nanti dari kepolisian tentunya," terang Priyo.
Kesiapan TNI, lanjut Irham, bergantung dari kondisi di lapangan. "Di setiap markas kita, ada satuan kita standby. Misal di Korem, ada standby 1 pleton bahkan 1 SSK (Satuan Setingkat Kompi), tergantung eskalasinya. Intinya kita 2/3 kekuatan yang diminta kepolisian kepada kita," tutup Irham.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu Semakin Dekat, Pj Gubernur Kaltim Imbau Masyarakat Salurkan Hak Pilih
Masyarakat yang sudah masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) pun diimbau dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu.
Baca SelengkapnyaTerbukti Pindahkan Perolehan Suara Caleg, Dua Petugas PPK di Lumajang Hanya Diberi Peringatan Keras
Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca SelengkapnyaPutuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ganjar: KPU dan MK Langgar Etik, Apa yang Dibanggakan dari Proses Pemilu seperti Ini?
Putusan tersebut terkait pelanggaran kode etik dalam menerima pendaftaran Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKader Golkar Yang Pilih Prabowo-Gibran Baru 65 Persen, Airlangga Kumpulkan Pimpinan DPD Seluruh Indonesia
Airlangga memerintahkan mereka bekerja lebih keras untuk pemenangan pasangan calon 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca SelengkapnyaKetua KPU Ingatkan Pentingnya Mencoblos: Satu Suara Sangat Menentukan
Pemilih adalah penentu terhadap siapa yang akan menduduki jabatan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Masyarakat Kaltim Berhasil Jaga Kondusifitas Pasca Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPemilih Pindah TPS Tak Bisa Pilih Caleg Sesuai Dapil Domisili
Adapun hak pemilih di TPS telah disesuaikan dengan DPT.
Baca SelengkapnyaAjak Warga Pilih Caleg Tertentu, Kades dan Sekdes di Ogan Ilir Dilaporkan ke Bawaslu
Kepala Desa dan Sekretaris Desa di Ogan Ilir, Sumatera Selatan, dilaporkan ke Bawaslu karena diduga mengajak warga memilih caleg tertentu
Baca Selengkapnya