Kapitra mengaku diikuti orang sebelum aksi pelemparan molotov di rumahnya
Merdeka.com - Mantan kuasa hukum pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab, Kapitra Ampera mengaku kerap diterpa teror. Dia juga mengaku pernah dibuntuti seseorang sebelum aksi pelemparan bom di rumahnya, Senin (6/8) malam.
"Banyak lah kayak dimaki-maki. Ada yang mengikuti," ucap Kapitra saat dihubungi, Selasa (7/8).
Dia bersyukur atas gagalnya aksi pelemparan bom melotov di rumahnya, Jalan Tebet Timur Dalam VIII, Jakarta Selatan, pada Senin (6/8) malam. Api dalam botol yang dilemparkan padam. Sehingga tidak mengakibatkan ledakan lebih besar.
"Kalau apinya tidak mati, itu di bawah itu ada meteran listrik. Bisa selesai. Ada mobil lagi dalam garasi," kata Kapitra.
Caleg PDI Perjuangan ini bersyukur perbuatan yang dilakukan orang tak bertanggung jawab itu gagal. "Jadi Alhamdulillah pas dia lempar itu apinya langsung mati api di molotov langsung mati, sebelum jatuh langsung mati. Tapi emang meledak juga berserakanlah botol-botol atau puing-puing botol sama bensin. Yang satu lagi lempar mati juga apinya tapi, malahan nggak meledak nggak pecah masih utuh," sambungnya.
Meskipun begitu, ledakan bom molotov itu menyisakan membekas dan membuat lubang di pintu garasi yang terbuat dari kayu.
"Lumayanlah garasi jebol juga. Ada bekas lah berarti kan kuat juga lemparannya. Ada bolong lah padahal kayu garasi saya cukup tebal sekali. Seduit receh itu, duit koin (lubang)," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini Tiga Hakim MK yang Bakal Pimpin Sidang PHPU Pileg
Ketiganya merupakan perwakilan Hakim Konstitusi yang diusulkan oleh Mahkamah Agung (MA), Presiden, dan DPR RI.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaPemprov Jabar Siapkan 6 Rumah Sakit Tangani Korban Tabrakan Kereta di Bandung
Tompo mengatakan atas kejadian ini empat orang yang merupakan petugas KAI dinyatakan meninggal dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemprov Kaltim Kerahkan 17 Ribu Pasukan BKO Demi Amankan Pemilu 2024
Upaya itu dilakukan demi mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi di Benua Etam.
Baca SelengkapnyaPolisi Tegaskan Tersangka Kasus Pemerasan Pimpinan KPK Terhadap SYL Hanya Firli Bahuri
Sebagaimana Pasal 12 e dan atau Pasal 12B dan atau Pasal 11 UU Tipikor Juncto Pasal 65 KUHP dengan ancaman maksimal hukuman penjara seumur hidup.
Baca SelengkapnyaPPP Tegaskan Siap Dukung Hak Angket Usut Dugaan Kecurangan Pemilu 2024
Sikap tegas mendorong hak angket di DPR agar pelaksanaan pemilu serentak pada 14 Febuari lalu dapat terang benderang.
Baca SelengkapnyaPPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR
"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaTetap Ikut Rapat Meski Masuk Rumah Sakit, Aksi Anggota KPPS Ini Bikin Salut
Pemilu tinggal hitungan hari, petugas KPPS tentu tengah disibukkan dengan segala persiapan menuju hari pencoblosan.
Baca SelengkapnyaPPP Tegaskan Tak Bergantung pada Fraksi Lain Soal Hak Angket
Sekretaris Fraksi PPP DPR Achmad Baidowi mengatakan partainya akan menentukan sikap terkait hak angket seusai pengumuman resmi hasil Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya