Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kanggo Riko, program anyar Banyuwangi angkat usaha warga miskin

Kanggo Riko, program anyar Banyuwangi angkat usaha warga miskin Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemkab Banyuwangi meluncurkan program inovatif anyar bernama 'Kanggo Riko', yang dalam bahasa setempat berarti 'Untuk Anda'. Program ini fokus memberdayakan ribuan warga miskin di perdesaan agar mandiri secara ekonomi.

"Jadi program ini membantu ribuan masyarakat kurang mampu meningkatkan usaha ekonominya. Tahun depan, kita lipat gandakan jumlah penerimanya," ujar Bupati Abdullah Azwar Anas saat meluncurkan program itu di Desa Jajag, Rabu (15/8). Anas memberikan sambutan lewat Facetime karena sedang menunaikan ibadah haji.

Dalam program tersebut, Banyuwangi menggelontorkan dana penguatan ekonomi untuk 1.160 rumah tangga miskin (RTM) yang sedang merintis usaha atau berniat meningkatkan usahanya. Per RTM mendapat Rp 2,5 juta, disesuaikan dengan kebutuhan usaha mereka.

"Misalnya, ada yang jual pentol (bakso mini), kita tingkatkan dengan diberi gerobak dan kompor baru. Ada yang buka tambal ban tapi masih pakai pompa manual, diberi compressor. Ada ibu-ibu pintar menjahit tapi tidak punya mesin, kita beri mesinnya. Dan sebagainya," kata Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko.

Tahap awal, program ini dilaksanakan di 29 desa. Anggarannya diambil dari Alokasi Dana Desa (ADD) dari APBD Banyuwangi. ADD adalah penyokong Dana Desa (DD) dari APBN. Pada 2018, anggaran untuk 189 desa di Banyuwangi Rp 316,34 miliar, terdiri atas ADD (APBD Banyuwangi) Rp 148,63 miliar dan Dana Desa (APBN Indonesia) Rp 167,7 miliar.

"Semakin besar Dana Desa, anggaran ADD juga kian besar. Momentum perhatian luar biasa dari Presiden Jokowi untuk masyarakat desa ini perlu benar-benar dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi warga. Dana Desa sebagian menggarap infrastruktur, nah ADD mendukungnya dengan memperkuat usaha warga termasuk lewat program Kanggo Riko ini," papar Anas.

Salah seorang penerima program, Karlina (48), adalah penjual pentol (bakso mini) yang mendapat kompor dan gerobak.

"Tadinya saya pakai kompor tungku, sekarang diberi kompor gas," kata Karlina senang.

Ada pula Sri Kasiyati, penjual es yang mendapatkan bantuan blender dan cup sealer (alat penutup gelas).

"Kemasan gelas saya lebih menarik, anak-anak yang beli jadi senang. Bisa tambah laris," ujarnya.

Anas mengatakan, program ini adalah bagian dari inovasi berkelanjutan pengembangan desa dan masyarakatnya yang dilakukan Banyuwangi setelah sebelumnya menggarap program 'Smart Kampung', e-village budgeting, uang saku tiap hari bagi pelajar kurang mampu, dan 'Rantang Kasih' yang membagikan makanan bergizi tiap hari ke warga miskin lanjut usia.

Yang membedakan program 'Kanggo Riko' dengan program inovatif lainnya yang telah digeber adalah pada fokus program.

"Misalnya, Rantang Kasih adalah program karitatif, memberi makanan tiap hari ke masyarakat termiskin yang tidak bisa lagi dibuat produktif karena faktor usia. Nah, Kanggo Riko ini fokusnya adalah memberdayakan. Sasarannya warga miskin, tetapi usia produktif, masih berpeluang diangkat ekonominya," katanya.

(mdk/end)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ciptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan

Ciptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan

Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.

Baca Selengkapnya
Bertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Bertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Bertemu Emak-emak di Magelang, Istri Ganjar Kenalkan Program Satu Keluarga Miskin Satu Sarjana

Baca Selengkapnya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik

Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia

Bulog Lanjutkan Program Bantuan Pangan Beras untuk Penuhi Kebutuhan Penduduk Indonesia

Keberhasilan Bulog menyalurkan Bantuan Pangan Beras pada tahun 2023 kembali dilanjutkan dengan penyaluran program yang sama untuk tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos

Kata Menko Airlangga soal Kabar Mensos Risma Tak Dilibatkan Program Bansos

Menko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya
Ganjar Siapkan Program-Program Ini Atasi Ancaman Kekeringan saat Puncak Kemarau

Ganjar Siapkan Program-Program Ini Atasi Ancaman Kekeringan saat Puncak Kemarau

Ganjar telah menggulirkan sejumlah program untuk mengatasi masalah krisis air masyarakat.

Baca Selengkapnya
Siapkan 21 Program Andalan, Ganjar: Tak Bisa Jalan Kalau Kalah

Siapkan 21 Program Andalan, Ganjar: Tak Bisa Jalan Kalau Kalah

45 Hari jelang pemungutan suara, Ganjar yakin 21 Program Andalan jadi senjata.

Baca Selengkapnya
Bersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024

Bersaksi di Sidang MK, Menko Muhadjir Sebut Bansos Bukan Program Dadakan Jelang Pilpres 2024

Muhadjir mengklaim bantuan pangan itu merupakan program lama yakni 2023, bukan program dadakan awal 2024 atau jelang Pilpres.

Baca Selengkapnya