Kampanye Pengurangan Sampah Plastik, Istri Bupati Anas Bagi 500 Keranjang Belanja
Merdeka.com - Upaya pengurangan sampah plastik terus dilakukan Banyuwangi. Setelah menggelar festival daur ulang kreatif, kampanye dilakukan dengan membagikan tas belanja oleh Ketua TP PKK Banyuwangi, Dani Azwar Anas dengan menyusuri pasar tradisional, Rabu (17/7).
Siang itu, Dani bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan anggota PKK mendatangi kawasan pasar tradisional, Pasar Banyuwangi. Saat tiba di sana, istri Bupati Abdullah Azwar Anas tersebut langsung mendatangi pengunjung pasar satu persatu sembari memberi tas keranjang belanja.
"Ini Bu dipakai ya. Belanjaannya dijadikan satu saja di keranjang ini, jadi tidak perlu pakai kresek banyak lagi," jelas Dani kepada salah satu pengunjung pasar.
©2019 Merdeka.comAksi Dani tersebut langsung disambut dengan gembira para pengunjung pasar yang mayoritas perempuan. Mereka langsung berebut meminta tas keranjang yang dibawa Dani bersama anggota PKK lainnya.
"Jangan digunakan sekali ini saja lho ibu-ibu. Tiap belanja harus dibawa dan dipakai, agar produksi sampah plastik bisa kita kurangi bersama-sama," ajak Dani. Di pasar tersebut, Dani membagikan 500 tas keranjang belanja.
Dani menjelaskan bahwa sampah plastik telah menjadi perhatian besar bangsa Indonesia. Dampak dan bahaya yang dihasilkan sangat mengganggu lingkungan dan kehidupan bangsa ini ke depan. Untuk menghindarinya, pemkab akan terus menggaungkan kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik.
©2019 Merdeka.com"Bahaya paling ringan, sampah plastik juga bisa menyebabkan sumbatan di got atau selokan, sehingga mengakibatkan banjir. Sementara yang terbawa ke laut, bisa mencemari dan mengganggu kehidupan di laut. Bahkan jika ada ikan yang terpapar plastik, bila dikonsumsi ibu hamil terus menerus akan menyebabkan kekerdilan bayi yang dilahirkan," jelas Dani kepada ibu-ibu di pasar tersebut.
Sementara itu, Kepala Dinas LH Husnul Chotimah menjelaskan bahwa pihaknya telah membagikan 1.500 tas belanja secara rutin. Ribuan tas tersebut disebar di berbagai pasar di kawasan kota.
©2019 Merdeka.com"Ada yang kita sebar di pusat perbelanjaan, pasar-pasar tradisional di Banyuwangi, hingga Pasar Rogojampi. Ini sebagai bentuk kampanye edukasi pengurangan sampah plastik," kata Husnul.
Pemkab Banyuwangi, kata Husnul, telah memulai langkah tersebut dengan tidak lagi menggunakan plastik di setiap rapat dan event yang yang digelar. "Atas inisiatif tersebut, dan sejumlah upaya lain yang kami lakukan, Banyuwangi pun diundang di forum Bank Dunia untuk berbicara tentang sampah," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Ratna Ani Lestari, Bupati Perempuan Pertama Banyuwangi yang Memutuskan Berhenti dari Dunia Politik
Selama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaCiptakan Peluang Usaha, Ratusan Warga Banyuwangi Ikuti Kursus Gratis Aneka Keterampilan
Pemkab Banyuwangi setiap tahunnya menggelar berbagai program peningkatan kemampuan bisnis.
Baca SelengkapnyaSantri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beras Bulog Ditempel Stiker Prabowo-Gibran, Wapres Minta Bawaslu Selidiki Dugaan Politisasi
Beras dalam kemasan kantong plastik ukuran 5 kilogram itu merupakan cadangan beras pemerintah untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan.
Baca SelengkapnyaDiangkat jadi Film Layar Lebar, Begini Potret Kelam Perebutan Kekuasaan di Banyuwangi Tahun 1965
Terpilihnya Suwarno Kanapi sebagai Bupati Banyuwangi yang diusung PKI membuat lawan-lawan politiknya tidak puas.
Baca SelengkapnyaKunjungi Pedagang Pasar Angso Duo Jambi, Anies Janji Bereskan Harga Sembako Jika jadi Presiden
Anies menilai sejumlah komoditas bahan pokok memang meningkatkan. Dampaknya, pendapatan atau omzet pedagang turun.
Baca SelengkapnyaBansos Beras, Daging Ayam dan Telur Telan Anggaran Rp17,5 Triliun
Anggaran tersebut mencakup kucuran bansos hingga Juni 2024. Namun, Kemenkeu akan melakukan tinjauan setelah tiga bulan.
Baca SelengkapnyaDirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras
Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.
Baca SelengkapnyaPolisi yang Ancam Warga Bergaya Hidup Mewah, Kapolres Banyuasin Cari Tahu Sumber Harta Anak Buahnya
Bripka ED ditangkap polisi karena melakukan pengancaman terhadap warga sudah menjadi tersangka.
Baca Selengkapnya