Kakek Terduga Pelaku Pemerkosaan Nenek 95 Tahun di Bekasi Shock Berat
Merdeka.com - Kakek berinisial M (75), terduga pelaku pemerkosaan seorang nenek berinisial MH (95) di Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami shock berat.
"Iya di rumah sakit. Pas tepergok, diomelin lah sama warga, lalu pas mau diambil keterangannya, pelaku shock, namanya diomelin ya sama orang-orang gitu kan," ucap Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Gogo Galesung, Selasa (7/3).
Sementara MH, dalam waktu dekat juga rencananya akan dibawa ke rumah sakit untuk menjalani visum guna kepentingan penyelidikan. Polisi belum bisa membawanya ke rumah sakit karena nenek berusia hampir satu abad itu hanya bisa berbaring di tempat tidur.
"Yang korban pun lagi proses mau kita visum, karena dia juga sakit, enggak bisa bangun. Jadi dia masih di rumahnya," lanjutnya.
Karena faktor usia dan kesehatan, lanjut Gogo, terduga pelaku dan korban belum bisa dimintai keterangan terkait kasus ini.
"Jadi yang korban sakit di rumah, yang terduga pelaku di rumah sakit karena shock. Keduanya belum ada keterangan apa pun. Masih penyelidikan," terangnya.
Sebelumnya, seorang nenek berusia 95 tahun jadi korban perkosaan kakek di Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Tidak kalah senja, pelaku berusia 75 tahun (sebelumnya ditulis 70 tahun). Aksinya tepergok R (65) yang tak lain adalah keponakan korban.
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kompol Gogo Galesung mengungkap peristiwa itu terjadi pada Minggu (5/3) siang hari. Saat itu, R, keponakan si nenek tengah mengantarkan nasi.
"Oh iya jadi kejadiannya di siang hari (Minggu 5/3). Untuk dugaan pemerkosaan belum jadi dia ini," kata Gogo Galesung saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (7/3).
Ia membeberkan, R keponakan korban memergoki ada seorang pria di kamar neneknya. Kondisi pria sudah tak berbusana.
"Keponakannya di dalam kamar. Si laki-laki (kakek) ini sudah membuka bajunya lah," katanya.
"Terus sudah kita amankan, akan tetapi karena dua-duanya sudah lanjut usia, jadi kita ambil keterangan juga susah. Sementara kita juga mau visum korbannya seperti itu," tuturnya.
Miris, kondisi nenek 95 tahun saat ini tengah mengidap sakit. Polisi sampai harus membujuk korban nenek untuk melakukan visum.
"Kalau perempuan dalam keadaan sakit, kita mau visum dia juga masih bujuk untuk visum juga itu juga masih proses jadi masih susah gitu loh," tambah dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaIbu di Bekasi diduga tega membunuh anaknya dan mengaku mendapat bisikan gaib sebelum melakukan aksinya.
Baca SelengkapnyaHujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bocah tak berdosa itu tewas di tangan ibu kandungnya yang berinisial SNF (26) pada Kamis (7/3) pagi.
Baca SelengkapnyaNenek Satikem sempat "dibuang" oleh majikannya ke panti jompo di Bangka Belitung
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan kondisi tersangka SNF (26), ibu muda membunuh anak kandungnya, AAMS (5) dengan 20 tusukan di perumahan elite Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tua Ditemukan Tewas Berlumuran Darah dalam Rumahnya di Bekasi
Baca SelengkapnyaKebakaran hebat terjadi sejak pukul 19.30 WIB Kamis (18/4) malam dan baru benar-benar padam jelang subuh.
Baca Selengkapnya