Kakanwil Kemenkumham Banten Ungkap Kondisi Lapas Tangerang saat Terjadi Kebakaran
Merdeka.com - Sebanyak 41 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Kota Tangerang, meninggal dunia. Tewasnya warga binaan itu akibat adanya kejadian kebakaran yang terjadi di lokasi tersebut pada Rabu (8/9) sekitar pukul 01.45 Wib.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Banten, Agus Toyib mengatakan, minimnya petugas yang berjaga saat kejadian membuat pihaknya kesulitan untuk menyelamatkan para warga binaan. Apalagi, api saat itu dengan cepat membesar.
"Ini sebenarnya normal-normal saja, cuma pas saat tadi malam itu tiba-tiba ada korsleting listrik itu kemudian terbakar. Akhirnya kemudian kan penjaga kita hanya 12 orang, nah sehingga melakukan langkah penyelamatan itu tidak mungkin apinya ini sudah membesar," kata Agus seperti dikutip pada saat wawancara bersama TV One, Rabu (8/9).
"Karena jam 01.45 Wib kejadian, api bisa dipadamkan setelah mengundang dinas kebakaran itu jam 03.00 Wib baru padam, jadi ada sekitar 1 jam lebih ya, api ini membesar gitu ya. Sehingga upaya-upaya penyelamatan kecil kepada semua penghuni yang ada di blok itu tidak bisa dilakukan sepertinya," sambungnya.
Tak hanya minimnya petugas di Lapas tersebut. Akan tetapi juga tidak adanya hydran untuk memadamkan api yang cepat membesar pada saat untuk melakukan pertolongan pertama.
"Tentu kan kalau kebakaran ini perlu ada upaya untuk memadamkan api, sementara alat pemadam kebakaran yang tabung di kita itu kan tidak memadai untuk bisa memadamkan api secara cepat membesar," jelasnya.
"Sehingga ketika diminta bantuan dinas kebakaran, dilakukan penyemprotan, baru api bisa dipadamkan pada pukul 03.00 Wib dini hari, ada hampir 1 setengah jam ya, itu baru bisa dipadamkan. Jadi upaya-upaya kita sudah maksimal, sudah bisa menyelamatkan warga binaan yang ada di kamar. Tapi ya mungkin kondisinya petugas juga sangat terbatas, sehingga beberapa warga binaan belum sempat pintunya terbuka pada saat itu," sambungnya.
Hanya Ada Satu Pintu
Tak hanya sedikitnya petugas jaga untuk menyelamatkan warga binaan, melainkan juga hanya ada satu pintu saja yang dapat dilewati.
"Karena pada saat dibuka warga binaan ini, berbondong-bondong karena hanya satu pintu di situ. Sehingga ada juga yang kakinya luka karena berebutan untuk menyelamatkan diri," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, menyebut sebanyak 41 narapidana tewas akibat peristiwa itu.
"41 Meninggal delapan luka berat," kata Fadil dikutip dari siaran live di TvOne, Rabu (8/9).
Fadil menyebut mereka yang meninggal sebagian ada saat berada di tahanannya. Korban luka sebagian sudah mendapatkan penanganan di rumah sakit di lapas.
Pantauan di lokasi, sejumlah mobil ambulans bersiaga di area halaman Lapas Tangerang.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Laporan awal, penumpang selamat semua namun mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaKapolda Jawa Barat, Irjen Akhmad Wiyagus menyatakan bahwa penurunan angka kecelakaan berada di angka 6 persen dibandingkan tahun 2022.
Baca SelengkapnyaMajelis hakim bakal memutuskan gugatan Firli atas status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan terhadap mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kuasa hukum Firli Bahuri, Ian Iskandar yakin jika penetapan tersangka oleh Polda Metro Jaya tidak sah
Baca SelengkapnyaLebih lanjut, Aan belum menyimpulkan penyebab kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menjerat ke-37 tersangka sesuai pasal 365 dan 363 KUHP dengan ancaman penjara paling lama 9 tahun.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi Gunadi Sadikin mengomentari langkah polisi dan Pemkot Tangerang menyemprotkan air ke jalan untuk mengurangi polusi.
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto menegaskan bakal mengandangkan pelaku tawuran saat bulan Ramadan.
Baca Selengkapnya