Kades Minta Sosialisasikan Bahaya Longsor, 13 Early Warning Masih Berfungsi
Merdeka.com - BPBD Banjarnegara memastikan 13 Early Warning System (EWS) yang terpasang di enam wilayah rawan longsor paling tinggi mengancam jutaan warga masih berfungsi dengan baik. Untuk itu, Kades diminta aktif bantu sosialisasikan bahaya longsor.
"Beberapa titik yang sudah terpasang EWS diantaranya Wanayasa, Bugelan, Karangkobar, Kalibening, Madukoro dan Pandanarum. Biasanya dipasang di ujung tebing nantinya bisa mengantisipasi hujan lebat, kita lebih siap menghadapi potensi tanah longsor," kata Kasi Kedaruratan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo saat dikonfirmasi, Jumat (22/11).
Dia mengungkapkan untuk mendukung adanya pemasangan alat pendeteksi bencana longsor, BPBD meminta kades untuk sosialisasi. Dengan peran kades diperlukan untuk membiayai mobilitas petugas di lapangan memakai dana desa.
"Kita juga upayakan lakukan hal-hal preventif ke masyarakat," ungkapnya
Kepala BPBD Banjarnegara, Arif Rahman mengatakan semua alat EWS dipasang dengan jarak 20-50 meter dari rawan longsor. Ia pun mengimbau agar warganya sadar lingkungan dengan bergerak aktif mengecek lingkungan rumah masing-masing.
"Ciri tanda tanah longsor yaitu munculnya rekahan, pohon atau tiang listrik tiba-tiba miring, air dari bukit keruh dan ada material batu yang turun dari bukit. Dari situ, kita minta warga bisa meningkatkan pengecekan rekahan tanah ketika habis hujan lebat. Kalau ada rekahan harus cepat-cepat ditutup agar tidak melebar," tutup Arif Rahman.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bencana tanah longsor di Kecamatan Bastem Utara, Kabupaten Luwu menyebabkan empat orang warga meninggal dan jalan provinsi terputus.
Baca SelengkapnyaRatusan pasien terpaksa dievakuasi untuk memastikan bangunan rumah sakit aman dihuni pasca gempa.
Baca SelengkapnyaBPBD meminta pengendara selalu waspada jika melintasi jalan tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cuaca ekstrem di Semarang menyebabkan banjir, tanah longsor sampai angin kencang
Baca SelengkapnyaLongsor tersebut terjadi pada Minggu (7/1) sore, setelah kawasan Desa Cipondoh diguyur hujan deras dari siang.
Baca SelengkapnyaArus sungai yang deras akibat hujan membuat beberapa jembatan runtuh sehingga akses jalan bagi warga terputus
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia itu berdasarkan Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca SelengkapnyaMeski perhitungan berlangsung hingga dini hari keesokan harinya para petugas tersebut sampai saat ini dalam kondisi sehat.
Baca SelengkapnyaLedakan di bangunan barang rongsokan itu terjadi sekitar pukul 09.00 WIB.
Baca Selengkapnya