Kades di Musi Rawas Pakai Dana BLT untuk Bayar DP Mobil Selingkuhan dan Berjudi
Merdeka.com - Fakta baru terungkap dalam persidangan perkara dugaan tindak pidana korupsi Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) Covid-19 di Desa Sukowarno, Musi Rawas, Sumatera Selatan, yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Palembang, Senin (29/3). Terdakwa Askari (43) mengaku menggunakan uang itu untuk berjudi dan membayar uang muka (DP) mobil selingkuhannya.
Askari yang merupakan Kepala Desa Sukowarno didakwa telah melakukan tindak pidana korupsi yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 182,7 juta. Dia mengakui tidak menyalurkan BLT DD kepada penerima dan menggunakannya untuk kepentingan sendiri.
Setelah pencarian dana, dia menginap bersama selingkuhannya di salah satu hotel di Lubuklinggau. Saat itulah dia memberikan uang muka (DP) mobil untuk selingkuhannya yang merupakan istri warganya.
"Selingkuhan saya masih berstatus istri orang dan masih satu desa dengan saya. Saya pakai uang itu sebanyak Rp 20 juta untuk membayar DP mobil selingkuhan saya," ungkap Askari dalam sidang virtual, Senin (29/3).
Selain itu, Askari juga memakai dana bantuan sebesar Rp120 juta untuk berjudi. Semuanya dihabiskan dalam waktu singkat tanpa diketahui orang lain.
"Seingat saya Rp 70 juta untuk judi togel dan Rp 50 juta judi remi song," ucap Askari.
Pernyataan Askari diakui penasihat hukumnya, Supendi. Pihaknya masih menunggu tuntutan Jaksa Penuntut Umum. "Kita tunggu tuntutan JPU dulu, baru kita lakukan upaya hukum," ujarnya.
Sebelumnya, JPU dari Kejaksaan Negeri Lubuklinggau menilai Askari telah melakukan tindak pidana korupsi bantuan Covid-19 dari dari dana desa tahap dua dan tiga tahun 2020 senilai Rp187,2 juta. Bantuan itu semestinya diberikan kepada 156 kepala keluarga masing-masing Rp 600 ribu. Namun dana itu justru digunakan terdakwa untuk membayar utang pribadi, bermain judi toto gelap (togel), dan judi remi.
"Terdakwa menggunakan dana itu untuk keperluan pribadi, untuk judi juga, tidak memberikannya kepada penerima yang berhak," ungkap JPU Rahmawati saat dihubungi, Selasa (2/3).
Karena itu, JPU mendakwa terdakwa dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 18 UU Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
"Dalam pasal 2 itu bisa ancamanya 20 tahun penjara atau hukuman mati," ujarnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kelakuan Kurang Ajar Pengemis di Bandung, Tak Diberi Uang Mobil Orang Diludahi
Parah! Aksi tak terpuji dilakukan oleh seorang pengemis asal Bandung yang meludahi mobil milik seorang pengendara lantaran tak dikasih uang.
Baca SelengkapnyaBawa Mobil Dinas ke Puncak dan Buang Sampah Sembarangan, Kasetpel Dishub DKI Dinonaktifkan
Heru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaASN DKI Jakarta Dilarang Mobil Dinas untuk Mudik Lebaran, Ini Sanksi Diterima Jika Melanggar
Larangan penggunaan kendaraan dinas untuk mudik sudah diatur di dalam kebijakan yang ada.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Detik-Detik Mobil Dinas Lubuklinggau Terjang Jalan yang Baru Dicor, Tuai Sorotan
Mobil dinas berwarna hitam ini tampak melewati jalan yang baru selesai dicor. Aksinya tuai hujatan warganet.
Baca SelengkapnyaUsut Korupsi Pemotongan Dana Insentif ASN, KPK Sita Uang Asing Saat Geledah Rumah Pejabat BPPD Sidoarjo
KPK telah menetapkan SW sebagai tersangka korupsi pemotongan dana insentif ASN Sidoarjo sebesar Rp2,7 miliar.
Baca SelengkapnyaDijemput Paksa Jaksa, Terpidana Korupsi Buldoser di Bekasi Sempat Coba Bepergian ke Sejumlah Kota
Jaksa menjemput paksa Soni Petrus, terpidana korupsi pengadaan alat berat pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekas. Dia langsung dijebloskan ke penjara.
Baca SelengkapnyaMulanya Dibuntuti dengan Motor, Wanita di Makassar Dirampok & Berlian 50 Gram Raib
Berlian itu dia disimpan di dalam tas bersama uang dan laptop yang dibawa seusai perjalanan dari luar kota.
Baca SelengkapnyaAnies Serukan Perubahan di Desa Termiskin Jateng, PDIP Pasang Badan Bela Ganjar
Menurut Hasto PDIP, Ganjar mampu menurunkan angka kemiskinan dengan sumber dana yang tidak sebanyak DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaTanpa Mobil Dinas dan Suara Strobo, Jenderal Polisi ini Justru Santuy Naik Kereta 'Kalayang'
Tak menggunakan mobil dinas dan lampu sorotan, Yehu justru memilih naik kereta seorang diri.
Baca Selengkapnya