Kabur karena Dikeroyok Pemabuk, Pemuda Kupang Tersesat 18 Jam di Hutan
Merdeka.com - Aristo Manao (20), warga Kelurahan Bakunase, Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), tersesat di hutan selama 18 jam. Dia mengalami kejadian itu setelah menyelamatkan diri dari pengeroyokan.
Sebelumnya, Aristo dikeroyok sekelompok pria yang diduga tengah mabuk di area bendungan Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Minggu (6/6).
Setelah dicari warga, Aristo ditemukan dalam keadaan lemas karena tersesat pada Senin (7/6) kemarin.
Kejadian itu bermula ketika Aristo dan temannya Heny Maibana (29), warga Jalan Tifa, Kelurahan Fatufeto, Kecamatan Alak, Kota Kupang, pergi rekreasi ke Bendungan Raknamo, Kabupaten Kupang. Seusai rekreasi sekitar pukul 17.30 Wita, keduanya pulang dengan berboncengan menggunakan sepeda motor.
Namun sekitar 8 pemuda diduga mabuk minuman keras mengadang mereka. Aristo dimintai uang Rp50.000. Dia juga dianiaya dan dikeroyok.
Aristo yang ketakutan kemudian lari dan menyelamatkan diri ke dalam hutan di wilayah Desa Raknamo. Sementara temannya, Heny, kabur menggunakan sepeda motor. Dia kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi.
Petugas langsung mendatangi lokasi kejadian dan mencari Aristo dan para pelaku. "Pencarian terhadap korban hingga malam pukul 24.00 Wita, tapi tidak ditemukan," ujar Kapolsek Kupang Timur, Iptu Victor Hari Seputra, Selasa (8/6).Pencarian berlanjut Senin (6/6) pagi, mulai pukul 06.30 Wita. Sekitar pukul 11.50 Wita, Aristo ditemukan oleh polisi di sekitar Bendungan Raknamo dalam keadaan lemah. Dia juga tidak mengenakan baju.
Tidak ada luka di tubuh Aristo. Dia hanya lemas karena haus dan lapar, karena bersembunyi selama satu malam.
Setelah ditemukan, korban langsung dibawa ke rumah warga sekitar bendungan Raknamo. Dia diberi makan dan minum.
Aristo mengaku tidak mengenali para pelaku yang menganiayanya. Kuat dugaan para pelaku mabuk dan salah mengenali korban sebagai anggota perguruan silat.
Setelah diberi makan, korban dibawa pulang ke rumahnya di Kota Kupang. "Korban juga tidak mengenali para pelaku pengeroyokan. Tapi meski begitu, kasus itu tetap diselidiki polisi," jelas Victor.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca SelengkapnyaTak Kalah Indah dari Kawah Ijen, Intip Pesona Sungai Kalipait Bondowoso Mengalir Membelah Hutan dan Tebing Batu
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaNestapa Nenek Amsiah, Lagi Pules Tidur Tertimpa Atap Ambruk dan Meninggal Dunia
Hujan disertai angin kencang di Depok menyebabkan sejumlah rumah mengalami karena ambruk.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kebakaran Ruko di Mampang Prapatan Tewaskan 7 Orang yang Terjebak di Lantai 2, Ada Anak dan Balita
Api dapat dijinakkan oleh petugas sekitar empat jam lebih setelah berkobar sejak pukul 19.30 Wib.
Baca SelengkapnyaTak Terima Ditegur karena Bawa Pacar ke Rumah, Pemuda di Maros Tega Bunuh Kakak Kandung
Seorang pemuda di Maros, Sulawesi Selatan, MA (22) gelap mata setelah ditegur karena membawa pacarnya ke rumah. Dia tega membunuh kakak kandungnya AA (31).
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaTersisa 8 Orang dan Hampir Punah, Ini Jejak Suku Darat di Pulau Rempang
Penghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca SelengkapnyaHeroik, Potret Kapolres di Riau Seberangi Sungai Hingga 'Belah Hutan' Demi Padamkan Kebakaran Lahan Sawit
Luas lahan yang terbakar mencapai sekitar 15 hektare. Enam titik api sudah berangsur padam.
Baca Selengkapnya