KaBIN: Snowden sakit hati, ingin kacaukan peserta G20
Merdeka.com - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Marciano Norman yakin pelaku dibalik kasus penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berasal dari mantan anggota National Security Agency, Edward Snowden. Penyebaran informasi itu dia lakukan karena ia merasa sakit hati dan berupaya mengacaukan negara-negara peserta G20.
"Orang yang dalam posisi seperti itu jangan terlalu dipercaya gitu lho, karena dia kan punya kepentingan untuk memang mengacaukan itu, seperti contohnya dia pasti sama Amerika sendiri dia sakit hati, dia membocorkan Amerika begini, Amerika begini, dengan harapan bahwa seluruh peserta G20 itu sendiri itu dia langsung melakukan protes keras bahwa Amerika melakukan penyadapan," kata Marciano di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (2/8).
Marciano mengaku yakin berita tentang terungkapnya kasus penyadapan terhadap sejumlah negara Asia berasal dari Snowden. Sebab, sejak awal dia selalu berupaya bersuara soal kasus-kasus penyadapan yang melibatkan pemerintah Amerika Serikat, warga AS dan negara-negara di dunia.
"Oh itu informasi yang jelas, itu jelas. Kalau anda mengikuti sejak pemberitaannya 17 Juni dari The Guardian di Inggris, itu sudah jelas-jelas. Udah pasti itu," tandasnya.
Ketika dikonfirmasikan soal asal berita itu, dia mengungkapkan BIN sendiri sudah memiliki jaringan di beberapa negara, di antaranya Inggris dan Australia. Dari agen tersebut, BIN mendapatkan informasi yang ia yakini memang berasal dari Snowden.
"Oh bukan, kan kita juga punya agen kita di Inggris, dari agen kita yang di Inggris, kemudian agen kita yang di Australia juga ada sampai pemberitaan itu diangkat," pungkasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Joe Biden Ucapkan Selamat ke Prabowo Unggul di Pilpres 2024: Saya Harap Hubungan Negara Kita Jauh Lebih Kuat
Ucapan Joe Biden itu disampaikan melalui sepucuk surat diantarkan Dubes Amerika Serikat untuk ASEAN Yohannes Abraham.
Baca SelengkapnyaIstana Beberkan Alasan Jokowi Bagi Bansos Tanpa Didampingi Mensos Risma
Ari membantah Mensos Risma tidak ikut mendampingi karena merupakan kader PDIP.
Baca SelengkapnyaIndonesia Harus Lebih Tegas Melawan Diskriminasi Perdagangan Global
Indonesia kini menghadapi diskriminasi perdagangan dari banyak negara terkait kebijakan ekspor minyak kelapa sawit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Langsung Perintah Ajudan 'Panitia Tolong Ambil Air, Saudara Sekalian Sabar'
Bahkan, tak sedikit dari mereka yang berjatuhan dan mengeluh akibat terpapar sinar matahari yang begitu menyengat
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Tegaskan Bantuan Pangan Bulog Adalah Solusi Hadapi Kenaikan Pangan
Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga ini dipicu kegagalan panen yang disebabkan oleh bencana Elnino di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaGibran Respons Pertemuan Jokowi dan Surya Paloh: Jernihkan Suasana
Gibran menilai pertemuan tersebut merupakan langkah baik yang dilakukan oleh para petinggi partai untuk menjaga silaturahmi dan komunikasi.
Baca SelengkapnyaReaksi Gibran soal Jokowi Diusulkan Pimpin Koalisi Besar
Gibran meminta awak media untuk bertanya kepada yang mengusulkan.
Baca SelengkapnyaRespons Cak Imin soal Hadi Tjahjanto Bakal Dilantik Jadi Menko Polhukam dan AHY Menteri ATR
Presiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaDi Hadapan Muslimat NU, Jokowi Bersyukur Indonesia Tidak Jadi Pasien IMF
Jokowi mengajak masyarakat patut bersyukur karena Indonesia sampai saat ini mampu melewati berbagai tantangan dunia
Baca Selengkapnya