Kabareskrim ngaku kekurangan dana usut 9 kasus korupsi besar
Merdeka.com - Kepala Badan Reserse Kriminal, Komisaris Jenderal Budi Waseso belum bisa memastikan kapan pihaknya akan selesai mengusut 9 kasus korupsi besar yang selama ini dikatakannya. Menurutnya, dalam mengusut 9 kasus tersebut butuh dana yang cukup besar karena akan menggandeng 500 penyidik.
"Ya sesegera mungkin, mungkin karena saya baru mengajukan ke Pak Kapolri tentang pembiayaan daripada penanganan itu. Karena itu kan di luar daripada program rutin kita ya, karena kasus ini kan kasus-kasus khusus yang harus kita tangani secara serius ya," kata Budi Waseso di Mabes Polri, Jaksel, Kamis (23/7).
Menurutnya, pengajuan tambahan dana dikarenakan anggaran dana saat ini tidak mencukupi. Sementara dana yang dibutuhkan dihitung berdasarkan bobot kasus dan jumlah pelibatan penyidik.
Namun, Budi Waseso enggan mengatakan berapa jumlah dana tambahan yang dibutuhkannya dalam mengusut 9 kasus besar ini. "Ya enggak tahu, nanti butuhnya dilihat dari bobot kasus itu dan berapa jumlah pelibatan jumlah penyidik," imbuhnya.
Sebelumnya, Budi Waseso telah merencanakan mengusut tuntas 9 kasus korupsi besar. Dalam mengusut kasus tersebut, dia akan melibatkan 500 penyidik yang akan diseleksi berdasarkan rekam jejak dan pengalaman. Namun hingga saat ini, rencana tersebut belum berjalan disebabkan ada hambatan pembiayaan.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setidaknya anggaran sekira Rp60 miliar diselidiki Kejari Makassar tahun anggaran 2022 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaUpaya hukum harus dimaksimalkan agar kerugian negara yang hilang bisa dikembalikan.
Baca SelengkapnyaSelama ini, kata dia, penanganan kasus korupsi terlalu mengedepankan hukum pidana sebagai alat penyelesaiannya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polri juga menetapkan 887 tersangka tersangka kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPanji diduga memakai dana yayasan untuk kepentingan pribadinya.
Baca SelengkapnyaJaksa Geledah Kantor Gubernur Sumbar, Cari Dokumen Pengadaan Alat Praktik SMK yang Diduga Dikorupsi
Baca SelengkapnyaBatas pembayaran THR pegawai maksimal pada H-7 lebaran.
Baca SelengkapnyaAyat seribu dinar memiliki banyak keistimewaan. Amalkan bacannya setiap hari.
Baca SelengkapnyaKejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca Selengkapnya